Prolog

137 6 2
                                    

Di malam yang sunyi, seorang gadis cantik kini duduk manis diatas kasur king size nya dengan memegang laptop di atas bantal yang di pangkuannya itu.

"Serius soalan nya cuman 50 doang?" Gumam gadis tersebut membelalakkan matanya kaget. Dia adalah, Lalisa Amelly Rafaza. Dia adalah gadis berusia 17 tahun yang kini bersekolah SMA kelas 2. Dia memiliki cara berfikir yang cerdas bahkan IQ nya melebihi rata rata yaitu 170. Siapa yang tidak kagum dengan Lalisa Amelly Rafaza ini? Selain dia pintar dia juga sangat cantik bak bidadari. Semua siswa maupun siswi juga sangat menyukai dan menganguminya. Bahkan para guru dan kepala sekolah pun terkagum kagum pada seorang Lalisa ini. Dia juga salah satu mostwanted girl di sekolahnya. Di kamar Lalisa pun penuh dengan piagam, medal dan piala.   Dia juga pernah bukan hanya pernah tetapi berkali kali mengikuti lomba matematika antar kota dan memenangkan juara pertama. Tidak hanya matematika tetapi juga bahasa inggris, biologi, kimia, fisika dan lain lain. Dikamar Lalisa ada sebuah ruangan lumayan besar yang dulunya dipakai untuk memainkan game disitulah Lalisa memindahkan piagam, medal dan pialanya itu.  Yaps! Selain Lalisa pintar. Dia juga gamer's. Bahkan walaupun Lalisa memainkan Game setiap waktu setiap malam, ia tidak akan lupa pelajaran yang dipelajarinya di minggu lalu, ataupun di bulan lalu. Bahkan di tahun lalu. Lalisa sangat mempunyai prestasi, akan tetapi walaupun Lalisa begitu genius dan mendapatkan banyak piagam. Dia sangat kesepian dirumahnya. Lalisa membutuhkan perhatian orang tuanya. Walaupun Lalisa sangat berprestasi, orang tuanya tidak memberi perhatian kepadanya, melainkan mereka sibuk dengan pekerjaannya. Sudah 12 tahun lamanya Lalisa berada di rumah nya tanpa orang tua hanya berdiam dengan pembantu nya yang bernama Bibi Siti, Bibi siti sudah dianggap orang tua oleh Lalisa, karena Bibi itu sudah merawatnya selama 12 tahun setelah ditinggal kedua orang tuanya untuk bekerja. Bahkan orang tua Lalisa pulang enam bulan satu kali itupun hanya menginap setengah hari atau paling lama dua hari. Itupun enam bulan sekali kalau tidak sibuk. Kalau sibuk bahkan satu tahun sekali atau tidak sama sekali. Karena kedua orang tua Lalisa bekerja diluar negara dan sangat menyibukkannya. Lisa saja tidak mengerti dengan keluarga yang rumit ini.

"Yah.. Gw ngerjain nya udah nyampe 80 soal, tau gitu kagak gw isi tadi" Sebal Lalisa. Dan Lalisa pun mencoba mengecek keberadaan kedua orang tuanya tanpa sepengetahuan mereka. kenapa bisa? So, Lalisa adalah seorang hacker terkenal. Tetapi Lalisa menutup identitasnya secara ketat dan sangat aman. Lalisa bahkan bisa meretas data seorang hacker terkenal nonor satu di dunia. Berarti, Lalisa adalah Hacker nomor yang tidak diketahui oleh publik.

Lalisa melihat bahwa kedua orang tuanya benar benar sibuk berada dikantor walaupun sudah malam.

"Untung uang selalu ngalir" Ucapnya senang, walaupun wajahnya tetap datar sembari menatap kedua orang itu yang sedang sibuk memindahkan dokumen dokumen.

"SIALAN, GW BENER BENER GABUT" Teriaknya dengan mematikan laptopnya itu dengan kasar. Lalisa melihat jam digital yang bertengger manis di meja belajarnya itu.

"Jam 8" Ucap Lalisa dengan senyuman sumringah. Lalu Lalisa segera mengambil handphone nya diatas meja itu dan segera ia keluar dari Kamar itu untuk menemui sang pembantu.

"BIBIKKK" Teriak Lalisa menggelegar dirumah itu. Dia bergegas menuruni tangga.

"Ada apa Lisaa?" Terkejut Bik Siti itu dengan mengelus dadanya lantaran kaget dengan teriakan Lalisa.

"Bibik, Lalisa mau keluar bentar ya bik" Ucap Lalisa dan segera menyalimi tangan bik siti dan segera menuju garasinya.

Lisa pun menaiki mobil Lamborghini merah nya itu. Sungguh Lalisa antusias, bahkan dia tidak mengganti pakaiannya. Yaitu sekarang Lisa memakai celana pendek diatas lutut dan baju oversize nya berwarna hitam dengan gambar vespa putih. Tujuannya adalah kerumah sahabatnya yaitu Warina Tiara.

Lalisa menikmati suasana malam itu yang tampak sangat dingin Lalisa membuka jendela mobilnya agar angin di luar bisa menembus kulit putih nya itu.

Angin diluar jendela segera menubruk kulit putih Lalisa. Membuat Lalisa kedinginan dan menutup jendela nya kembali karena angin tadi ia kira tidak terlalu dingin. Ternyata diluar dugaan Lalisa. Jalanan pun mulai sepi Lalisa pun segera melajukan mobilnya agar segera bertemu dengan teman nya.

5 menit Lalisa mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata. Ia segera menekan bell rumah Rina dengan berkali kali. Dan terbukalah pintu itu dengan menunjukkan seorang gadis cantik, rambut sebahu tergerai indah. Matanya berwarna abu abu terang dia keturunan Afrika-Indonesia. Ayahnya orang Afrika sedangkan ibu nya orang indonesia.

Langsung saja Rina membawa tangan Lisa untuk memasuki rumah mewah nya itu.

"Lo mau cerita apa sih Rin" Tanya Lisa dengan to the point. Tanpa basa basi Rina segera memberi tau Rina tentang sesuatu.

"Besok, ada balapan. Lu mau ikut?" Tanya Rina membisikkan nya kepada Lisa. Lisa pun membelalakkan matanya dia sungguh bahagia.

"Serius lo Rin?" Ucap Lisa bahagia dengan mulut yang sedikit menganga.

"Iya Lisa!!" Ucap Rina malas. Karena jika Rina memberi info sesuatu yang pastinya benar adanya. Tetapi Lisa malah menanyakan balik apakah itu info benar atau tidak. Oh sungguh! Jika memang info itu tidak benar, Rina tidak akan memberikannya info tersebut. Pikir Rina.

"Okey! Daftarin gw! Besok gw mau ikut!" Ucap Lisa antusias. Rina pun mengangguk setuju. Lisa yang melihat jam sudah menunjukkan pukul 09.02 dia berniat untuk menginap dirumah Rina. Karena ia malas yang mau pulang. Lisa sangatlah bosan selalu berada dirumahnya!

"Gw nginep sini boleh gak sih?" Tanya Lisa. Posisi Lisa saat ini adalah duduk di sofa Rina. Tapi bukan duduk melainkan rebahan. Sembari memakan cemilan yang di sediakan oleh Rina sedari tadi. Rina yang rebahan di sofa hadapan Lisa kini menatap Lisa. "Boleh lah anjir! Lo nginep 1 tahun pun gak papa buset!" Ucap Rina menatap temannya yang satu ini dengan wajah kagetnya. Karena tumben Lisa meminta izin kepada Rina untuk menginap. Lagian toh Lisa udah sering sekali menginap dirumah Rina.

"Lo udah hubungin bik Siti?" Tanya Rina, yang kini mengambil cemilan yang berada di hadapan Lisa.

"Belum, habis gini gw hubungin" Ucap Lisa yang kini fokus pada layar televisi yang menyala. Dan Lisa yang mengetahui bahwa jajannya dimakan oleh Rina. Sontak ia menatap Rina dengan wajah yang sulit diartikan.

"Enak kan cemilan gw?" Tanya Lisa antusias pada Rina yang sedang memakan cemilan yang berada di hadapan Lisa.

"Punya gw njir" Ucap Rina ngegas sembari menatap horor teman satunya ini. Lisa pun tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Rina.

Kebetulan orang tua Rina berada diluar kota karena mereka menjenguk nenek Rina yang sakit.

Mereka pun tertidur pulas di kedua sofa tersebut dengan televisi yang menyala.

Untung saja ada pembatu yang belum tidur dan mematikan televisi dan menutup pintu yang terbuka.

---------

1153 diketik.. Apakah kurang panjang??? Part berikutnya bakal lebih panjang kok

Next or No?

Haiii guyssss!!!! Maafin kalau cerita nya masih pendek, di part selanjutnya bakalan dipanjangin lagi kok ceritanya. Dan di part selanjutnya author mau ngasih tau kalau si Lisa bakalan kena musibah. Musibah apakah itu????

So, nantikan saja part berikutnyaaaaa.

bakalan lanjut kalau vote nya banyak...

Jangan begadang buat baca cerita ini, baby.
Ga sehat kalau begadang. Jadi bawa santai aja yang baca. Jangan terlalu serius. Ada kala dimana kita serius dan juga ada dimana kita jangan terlalu serius. 

So.......................

I LOVE YOUU MY READERS.

I like youuu everyone...........

Muachhhh😘🤣🤗

Typo bertebaran...

MISTERI CLASS ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang