11 | ALAM BAWAH SADAR

8 1 0
                                    

"Aku tidak ingin memberi tahu penyakit ku kepada siapapun itu, bahkan penyakit berbahaya sekalipun."

-Keyra Ragea Gabriella-

"Walaupun kita memberitahu penyakit kita kepada seseorang, belum tentu orang itu bisa menyelamatkan kita dari kematian bahkan dokter sekalipun."

-Keyra Ragea Gabriella-

"Lo, bahkan setenang itu ketika kematian ada didepan lo?"

-Lalisa Amelly Rafaza-

"Orang kuat bukan tentang bagaimana kuatnya menghantam, kuatnya memukul dan kuatnya menendang, tetapi orang kuat yang sesungguhnya adalah orang yang merasakan bagaimana sengsara penyakit bahaya yang dideritanya dengan sendirian hingga bertahun tahun, tanpa mau membebani orang lain, bahkan ibu nya sendiri tak tau penyakit anaknya."

-Lalisa Amelly Rafaza-

°°°°°°°°

Kini langit sudah petang, Keyra dan teman temannya berkumpul di kantin yang terletak di gedung asrama, jam sudah menunjukkan jam 9 malam.

Mereka semua hanya makan tanpa bersuara. "Lo pada gabut gak?" Tanya Clara tiba tiba memecahkan keheningan. "Gak biasanya hening gini." Keyra berceletuk, ia meminum es nya dengan santai.

"Allegri sama yang lain mana ya kok belum dateng?" Ujar Illyana sedikit tak biasa. Iya, Allegri, Avgan, Izkarfa, Algara, Tiara, Luna, Nagisa dan Arumi di panggil oleh bu Sami entah untuk apa, mulai dari jam 7 hingga jam 9 mereka tak kunjung datang.

"Iya, suasananya kalo gak ada mereka jadi rada hening." Kini Gibran berceletuk. "Berarti yang bikin rame tuh bener bener mereka!" Ujar Macha sembari mengusap ngusap lengannya.

"Lebih tepatnya Allegri sama Avgan yang sering bikin rusuh!" Ujar Illyana sebal. "Cie Yu Zhong, gak ada doi nya ya, galau amat!" Ujar Clara menggoda Yu Zhong yang nampak merenung.

"Mana ada galau, enggak!" Elak Yu Zhong dengan wajah malasnya. "Hedeh, kok dari tadi kayak miris aja tuh muka!" Timpal Gibran yang ikutan menggoda.

"Tapi, bukan cuman Yu Zhong yang gelisah gak ada doi nya, tapi juga Illyana woy!" Ujar Keyra dengan tawa ringan.

Illyana melototkan matanya tak percaya. "EH APA LO BILANG!" Ucap Illyana ngegas. "Eh selow selow.." Ujar Clara.

"Merek dateng." Ucap Luo Yi, reflek mereka pun menatap kearah Allegri dkk.

"Lama banget?" Tanya Illyana. "Wih kangen nih ceritanya?" Goda Allegri sembari menaik turunkan alisnya.

"Ck, apasih ge-er lo!" Ketus Illyana.

"Disuruh ngapain kalian?" Tanya Macha. "Kita disuruh ke ruangan musik." Jawab Arumi apa adanya.

"Untuk apa?" Tanya Luo Yi. "Yang cowok mindahin barang, yang cewek buat bersih bersih." Jawab Nagisa.

Tiara mendengus. "Ck, gue kira ngapain anjir!" Sebal Tiara. "Iya! Eh ternyata dijadiin babu!" Celetuk Avgan yang juga ikutan sebal.

"Udah gak papa, imbalannya juga pahala." Ujar Luna memberi kesabaran pada Tiara dan juga yang lainnya. "Iya, tapi kenapa cuma kita doang!" Gerutu Tiara.

Keyra terkekeh ringan melihat ekspresi Tiara. "Udahlah abaikan aja, udah yuk istirahat, pasti capek kan?" Ajak Macha dengan ramah dan penuh kelembutan.

"Terimakasih untuk perhatiannya, Macha.." Ucap Avgan sok dengan suara lembutnya. "Hoek jijik, gak sudi gue kalo Macha adek palsu gue di embat sama lo! Jauh jauh sama dia Cha, dia itu korban LGBT tau!!" Ujar Clara mengompori Macha.

MISTERI CLASS ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang