[ My Home 2 ] Revisi

839 70 3
                                    

*
*
*

"Coba perlahan ya,? Jaemin  pasti akan menyukaimu,kau anak yang baik hemm" Renjun tau Winwin mengatakan itu hanya untuk menyemangatinya.

"Iya Bibi..,"

"Bibi akan pergi , bermainlah. Hwaiting" Winwin berseru lalu keluar meninggalkan Renjun yang masih dia ditempat.

Renjun menghela nafas, ia tau pasti tak akan mudah tapi Renjun akan berusaha.

Perlahan tapi pasti Renjun perlahan melangkah mendekat Jaemin yang asik bermain  legonya.

Tidak seperti kebanyakan anak perempuan yang pasti kamarnya akan penuh boneka, Jaemin berbeda.

Anak itu lebih suka menyimpan,atau membeli mainan khas anak kelaki semacam robot atau mobilan.

"Ngapain sih, kamu dikamar aku," Ketus Jaemin, rupanya  Jaemin sudah menyadari kehadirannya.

"Emm Jaemin, sedang main apa? " Jawab Renjun pelan. Kaki kecilnya ia bawa duduk sedikit menjauh dari Jaemin.

Tak ada jawaban, Renjun memperhatikan yang  Jaemin asik bermain sendiri.


Melihat dari tatapan Renjun. Sepertinya anak itu ingin sekali ikut merakit lego lego,meski terlihat susah pasti rasanya sangat seru.

"Apa dengan diam Injun, bisa dapat uang," Ucap Renjun dalam hati.

"Tidak.. jika seperti itu  Jaemin akan tetap sendirian, Jaemin pasti sangat kesepian, itukan alasan Bibi menyuruh injun jadi temannya,? " Renjun menggeleng,

Renjun menelan ludahnya, gugup dengan sisa sisa keberaniannya Renjun coba mengeluarkan suara.

"Jaemin mau Injun bantu?biar cepat selesai? " tanya Renjun perlahan,sangat halus.

"Wahh kamu.. Hebat ya" Puji Renjun.begitu melihat rakitan Jaemin itu sedikit sempurna.

Renjun menatap bergantian tangan dan Wajah Jaemin berharap anak itu mengeluarkan suara,setidaknya bereaksi.

"Kenapa susah sekali," dalam hati Renjun sedikit berkecil hati.

Tapi, tak habis akal untuk  memancing anak seumurannya  mau bicara.


"Aku bantu ya,?" tawar Renjun antusias. Hendak menggapai mainan itu.

"Kamu diam, berisik sekali. Menganggu saja aku jadi tidak fokus" Sekali bersuara perkataan Jaemin sangat pedas.

Renjun melunturkan senyumnya, tidak semua hanya digantikan senyum tipisnya.

" Ayuk kita kenalan, namaku Renjun. Kalo Kamu? " Renjun bersuara kembali dengan menyulurkan tangan.

"Maaf Ya kalo Aku menganggu dan buat kamu risih saat aku disini, aku hanya ingin menjadi temanmu," Ucap Renjun panjang lebar.

"Ayo kita berteman," Renjun berseru, 

Bukan jawaban yang didapat, Renjun hanya melihat Jaemin mengabaikannya. Dan tanpa kata melengos pergi keluar kamar.

Renjun  menunduk seketika menatap tangannya, merematnya gusar. Menatap nanar Kepergian Jaemin.

HOME   [RENJUN GENDERSWITCH ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang