kini keluarka Park tengah berada di Rumah sakit karna menerima laporan dari keluarga Yang jika calon menantu mereka telah masuk rumah sakit, sebenarnya Jay sudah menduga ini akan terjadi tapi masa secepat ini?
'ini beneran gara gara pecel lelenya pak le? dasar anak mamih gitu aja loyo, tapi dia baik baik ajakan? ngga mungkin langsung kaya sekarat gitu' begitulah kira kira petarungan batin Jay
"Jay, Jungwon mau ketemu kamu nak masuk gih dan kami harus pulang bisakah kami menitipkan Jungwon padamu?" ucap Nyonya yang sambil memegang tangan Jay
dengan agak sedikit ragu Jay menganggukan kepalanya "kamu memang cocok jadi menantuku, tapi Jungwon bila sedang sakit agak rewel semoga kamu bisa mengatasinya ya maaf jika merepotkanmu sayang, yasudah kami pergi dulu ya sampai nanti" Jay tersenyum lalu menatap kepergian Nyonya dan Tuan Yang perlahan menghilang dari pandangannya
'ngga tau aja kalo anaknya sakit gara gara gua ajak makan pecel'
"Jay mommy sama papa juga pamit dulu ya sampai jumpa sayang"
.....
dengan perlahan Jay memasuki ruangan milik Jungwon agar tak menimbulkan suara terlalu kencang karna dia pikir Jungwon tengah tertidur tapi dugaannya salah waktu dia masuk yang menyambutnya adalah suara rengekkan Jungwon yang memanggil ibunya
Jay sedikit heran, dengan cepat ia mengahmpiri hospital bed yang Jungwon tiduri Jungwon terus merengek sambil mengusak matanya
"hey kenapa? ini gua, jangan di garukkin matanya nanti merah repot lagi" ucap Jay sambil mengusap tangan Jungwon
Jungwon terkejut itu suara yang dia kenal, Jay 'tidak, tidak mungkin? dia melihatku yang merengek seperti ini ugh mimpi buruk'
perlahan Jungwon membuka matanya, sayang dugaannya itu benar yang dia temukan saat pertama kali membuka mata adalah Jay dengan cepat Jungwon menghapus air matanya
"hahaha ya biasa aja kali klo masi mau ngerengek silahkan" ucap Jay sambil berjokok mamasukkan baju Jungwon yang di berikan Nyonya Yang ke dalam lemari kecil di samping kasur
Jay melihat jam ternyata sudah jam 18.30 lalu berbalik melirik Jungwon
"Won lo mau mandi ngga? mau di lap aja? atau ngga usah dua duanya?" pertanyaan Jay sedikit membuat Jungwon terkejut
"e-eh ya maksudnya ngga gitu juga lo masi pakai celana aelah jangan mesum dong pikiran lo" tidak menjawab Jungwon hanya tersenyum dengan pipi memerahnya
"di lap aja kak, perut aku masi sakit soalnya" balas Jungwon
setelah itu Jay bergegas ke kamar mandi membawa air di wadah cukup besar lalu menaruhnya di meja dan tak lupa mengambil kain kecil, Jay gini cuman gara gara bersalah atau udah 🌱 rasa yaa
perlahan Jay membuka kain yang menutupi bagian atas Jungwon setelah itu dengan telaten ia ngusap bagian tubuh Jungwon dengan kain basah itu, akhirnya sudah selesai Jungwon pun sudah memakai bajunya
"Won gua ke bawah dulu ya mau beli jajan" dengan cepat Jay keluar dari ruangan Jungwon yang ntah kenapa hawanya jadi panas dan canggung, sampainya di lorong
'what the fUck? muka bocah gitu ternyata bisepnya gede banget bajingan belum lagi perutnya' tidak bisa ini membuatnya gila, dia harus segera membeli es krim
di sisi lain kini Jungwon di tinggal oleh Jay dengan mukanya yang sudah seperti kepiting rebus belum lagi ekhem, karna ntah sengaja atau tidak Jay terus mengusap perut bagian bawa Jungwon bisa di bilang itu adalah titik sensitif Jungwon, tapi tenang Jungwon bukan orang kelebihan hormon ia sadar klo dia sedang sakit jadi Jungwon berusaha menetralisir pikirannya
sudah satu jam berlalu tapi Jay belum kembali Jungwon sudah menelponnya tapi handphonenya mati, Jungwon khawatir dengan perlahan ia turun dari kasurnya dan tak lupa membawa infus standnya
beberapa menit berlalu tapi Jungwon tetap tidak menemukkan Jay kali ini benar benar khawatir, tak menyerah Jungwon berjalan ke taman depan dan ternyata di situ ada Jay yang sedang memakan eskrim di tangannya dengan bibir yang belepottan penuh dengan es
krimdengan perlahan Jungwon berjalan ke arah Jay "kak"
"eunghh won? kok lo di sini? di sini dingin balik ke kamar gih" ucap Jay yang telah menyadari keberadaan Jungwon
"harusnya aku yang nanyain kaka kenapa ada di sini aku nyariin kaka dari tadi di telpon ngga aktif hanphonenya, dan udah tau dingin gini malah makan es krim, kaka tu gampang kena flu tapi tetep aja ngeyel dan masi bandel" pernyataan Jungwon membuat Jay menunduk tak sadar sambil mempoutkan bibirnya membuat Jungwon menahan gemas, tenyata Jay kecil tidak sepenuhnya hilang dia masih takut jika di beri peringatan walau dengan suara lembut
tapi tetap Jay ngga menjawab bibirnya menukik kebawah "ayo kekamar jangan nangis disini malu" waduh salah ngomong
"hiks ngga mauu" ucap Jay yang menangis sambil menarik tangannya dari genggaman Jungwon
"kak"
"es krimnya hiks" dengan cepat Jungwon mengambil es krim dari genggaman Jay lalu membuangnya ketempat sampah, membuat Jay terdiam sesegukkan karna takut
sesampainya di kamar Jungwon mendudukkan Jay di kasur lalu mengelap bibir dan tangan Jay yang lengket karna es krim tak lupa untuk mengganti baju Jay dengan bajunya karna Jay tak membawa baju ganti
setelah itu membaringkan tubuh Jay lalu di ikutti dengannya yang tertidur di samping pujaan hatinya punggung Jay tak luput jadi bahan elussan lembut tangan Jungwon
Hatcu
Hatcusudah Jungwon duga ini akan terjadi, dengan sigap Jungwon mengambil selimut dan menyalakan penghangat ruangan "maaf bikin kaka nangis, selamat malam"