ga aku revisi sorry for typo
di keesokan harinya mayat Sunghoon telah di kebumikan walau tak semua bagian tubuhnya yang di kubur hanya beberapa bagian saja yang ditemukan tentu saja itu karena hantaman yang di timbulkan pesawat sangat keras dan juga adanya ledakan yang menimbulkan bagian pesawat terbakar juga dengan barang barang bawaan Sunghoon yang masi tersisa atau terselamatkan langsung diserahkan pada keluarganya namun di karenakan Sunghoon sudah menjadi pria sebatangkara jadi Jaylah yang menawarkan dirinya untuk menerima barang barang Sunghoon untuk di simpan
Jay terduduk di samping pemakaman dengan nisan yang bertulis nama Sunghoon sambil terus menangis dan tak terkecuali dengan Sunoo yang juga tengah menangis di pundak Jungkook sedangkan Jungwon terus berusaha menenangkan Jay sambil mengusap usap punggung istrinya
"permisi Nyonya Yang saya kemari ingin memberikan barang milik Tuan Yoo Sunghoon yang tertinggal" ucap si petugas lalu memberikan kotak hayu yang hampir terbakar itu
Jay menatap kotak itu dengan lamat perlahan jari jari tangannya bergerak untuk membuka kotak itu dan saat di buka ada beberapa foto dan satu surat Jay membukanya lalu membaca isi surat yang sudah hampir saja terbakar itu
hingga akhirnya kali ini tangis milik Jay benar benar pecah menggumam beribu kata maaf pada Sunghoon tangannya terus mengepal surat yang di tulis indah oleh tangan Sunghoon
'HUNHUN! ayo foto'
'sabar dong sayangg'
'liat headphone hun ayyie pakai keren tidak?'
'sutt jangan berisik bayi hun lagi rapat'
'hnggg ayyie marahh ngga suka hunhun!'
'cantiiikkkk'
cuplikan itu terus saja berputar dikepalanya hingga Jay merasakan kepalanya benar benar pusing dan akhirnya ia kehilangan kesadarannya
dengan sigap Jungwon langsung mengangkat tubuh yang dan langsung membawanya kedalam mobil lalu mengendarainya untuk pulang ke rumah
__________
di ruangan gelap, dingin dan sangat lembab juga sesekali tercium bau anyir tidak sedap dimana mana
"jadi bagaimana? kapan kau akan membunuhnya?" tanya pria tua yang sedang terus menghisap rokok ia selipkan di sela jari jika di lihat dari wajahnya pria tua itu perkirakan berumur hampir 60 tahun
sedangkan sang lawan bicara hanya terus menundukan kepalanya seakan tak berani menatap pria tua di hadapannya itu "ayahh... ak-"
"apa kau akan menjadi pembangkang seperti kaka kakamu yang bodoh itu Yoo?" sang lawan bicara terus mengepal ke dua tangannya hingga tak sadar kuku kuku miliknya menancap dan melukai telapak tangan miliknya sendiri hingga mengeluarkan darah yang segar terus menetes
'Jay maaf'
__________
jam sudah menunjuk pukul 16:20 Jungwon baru selesai memasak karena ia baru sadar dirinya dan Jay telah melewati jam makan siang
saat sampai di depan kamar Jungwon hati hati membuka pintu agar tak menimbulkan suara yang terlalu bising dengan lembut ia menyikap selimut yang menutupi setengah wajah Jay lalu terlihatlah wajah istrinya dengan mata yang sembab serta hidung dan pipi yang memerah
"kak.. bangunn kita makan won udah masak ayo kita makan bareng" ajak Jungwon sambil mengelus surai milik Jay halus
Jay lebih tua akhirnya mengerjapkan kedua matanya lalu menggeliat hingga erangan kecil keluar dari bilah bibir cantiknya
"sakit.."
"apa yang sakit? cepet bilang?" ucap Jungwon dengab nada sabgat panik sambil terus mengechek seluruh tubuh Jay
"shh perut aku yang sakit tau" erang Jay sambil mengusapi bagian perut bawahnya yang terasa sakit dengan sigap Jungwon langsung mengambil posisi duduk bersandar dikasur lalu membiarkan Jay bersandar di dada bidang polosannya sedangkan tangan Jungwon masi terus mengusap perut milik Jay
"mau kerumah sakit?" tanya Jungwon yang langsung di balas gelengan dari Jay
"kata dokter itu wajar buat orang yang habis ke guguran jadi kayanya ngga usah deh" jelas Jay sedangkan Jungwon hanya mengangguk mengerti
beberapa menit kemudian sunyi masi menyelimuti mereka sebelum akhirnya
"KAKKKK??!" kaget Jungwon atas perlakuan Jay padanya sampai Jungwon sedikit melotot ke arah istrinya yang masi cengengesan itu
"hehe nen kamu gumuys" pernyataan Jay membuat Jungwon langsung menarik selimut untuk menyembunyikan tubuh atas polosnya
"tapi ngga harus di remes juga dong?!" dear batin Jungwon 'ngga sadar aja tu nenennya masi gedean dia'
warn : Sunghoon kalo mau gentayangan jangan sekarang ya kasian elunya
takut blur