Vano!

4 1 0
                                    

HAPPY READING!

***

Afkar pun kaget saat mendengar itu, Vania pun menatap teman temannya "sekarang Lo masuk ke kamar dan kunci pintu kamar jangan keluar sebelum kita Dateng ngerti?" Ucap Vania, "b-baik" Ayra menutup telpon dari Vania lalu pergi ke kamar dan mengunci kamar.

Ayra melihat sekeliling area rumah dari jendela kamarnya ia melihat beberapa pria berjalan ke arah pintu rumah nya "Vano??!" Gumam Ayra.

***

Mars Elvano Adithama musuh terbesar GORGEOUS masalah ini tidak akan berakhir tetapi kenapa mereka tau dimana GORGEOUS tinggal? Apa ini ada terkait dari seorang yang mengintai mereka di taman kemarin?.

Vano dan ketiga teman temannya melihat sekeliling rumah mereka lalu mendobrak pintu rumah dengan sangat kencang "Afkar Keluar lo, jangan pengecut" teriak Vano saat mendobrak pintu, Ayra yang mendengar suara itu pun langsung kaget.

Vano dan ketiga temannya mencari sekeliling rumah, dan memeriksa kamar yang ada, Ayra pun langsung menelpon afkar tetapi tidak di jawab.

Ayra harus cari tahu bagaimana ia keluar dari kamar sebelum Vano memeriksa kamar nya, Ayra mempunyai ide ia harus turun ke bawah lewat jendela, ia pun mengambil tali tambang lalu mengikat di area keras.

Ayra pun turun dari jendela dengan memegang tali dengan kuat lalu turun perlahan, setelah Ayra turun ia pun langsung pergi keluar rumah untuk melarikan diri.

Zerga melihat ayra yang sedang berlari perlahan tetapi kenapa Ayra bisa keluar dari rumah? "Itu bukannya ayra?" Tanya zerga kepada temannya, mereka pun melihat ayra yang sedang berlari perlahan.

Afkar melihat ayra langsung menghampiri Ayra lalu menarik Ayra masuk ke dalam mobil "Ra Lo GK papa?" Tanya afkar kepada ayra, Ayra tersentak kaget "g-gue gk papa" jawab ayra sedikit gugup.

"Ra Lo kok bisa keluar dari rumah kan gw udah suruh Lo di kamar" sahut Renatha menatap ayra, Ayra terdiam sejenak "nanti gw ceritain" jawab ayra.

Mereka semua Tidak bisa berbuat apa-apa karena Vano bisa saja mengancam dengan segala cara jadi mereka memilih menunggu di mobil sampai vano dan ketiga temannya pergi dari rumah mereka.

Vano dan ketiga temannya pun pergi dari rumah mereka lalu mereka pun masuk kerumah dan memarkirkan kendaraan lalu turun dari mobil.

Gibran melihat tali tambang yang berada di kamar renatha dan Ayra "Apa Lo turun pakai tali ini?" Tanya Gibran mengangkat satu alis nnya, Ayra terdiam lalu tersenyum dan berlari masuk kedalam rumah takut teman-temannya mengamuk.

"AYRA!!!" Teriak kompak teman temannya, teman temannya pun masuk dan melihat sekeliling untung saja rumah tidak berantakan.

"Nah kalian belum makan kan? Gw udah siapin makanan kesukaan Lo semua" sahut Ayra menatap teman temannya, "wih tau aja Lo kita lagi laper" jawab Cakra menatap ayra.

Teman-temannya pun bergegas ke meja makan lalu makan bersama dengan tenang, damai tanpa berantem

"Knp Vano tau tempat tinggal kita?" Sahut Renatha kepada teman temannya saat makan, "apa ini terkait taman kemarin?" Tanya Ayra menatap teman temannya.

Afkar terdiam lalu menatap teman temannya dengan serius "kita hrus tau gmna selesai kan mslh ini" Ucap afkar, Gibran menatap afkar "Lo tau kan ancaman Vano sama yang lainnya Kya gmna, bisa² satu persatu dari kami bakal ilang" jawab Gibran.

Afkar pun terdiam, Vano juga akan mengancam mereka dengan cara apapun, tiba-tiba seorang pria masuk ke dalam rumah mereka lalu menatap mereka "Kalian bisa selesaikan masalah dengan hati dan pikiran" ucap pria tersebut.

Mereka melihat pria itu dan langsung berdiri "Bang Eza...." Gumam Ayra melihat sosok yang ia tunggu selama 3 tahun akhirnya bisa ketemu.

Eza Gionino Meldano Sosok kakak laki-laki yang sayang dengan adiknya yaitu ayra, Eza pergi ke luar negeri untuk mencapai kesuksesan yang ia inginkan selama 3 tahun, akhirnya Eza kembali ke Indonesia dan tinggal bersama keluarganya.

Eza juga sebagai Mantan ketua dari GORGEOUS tetapi karena demi kesuksesan nya ia menjadikan Afkar sebagai ketua GORGEOUS

Eza menatap ayra yang mengeluarkan air mata sudah 3 tahun mereka tidak bersama², Ayra pun berlari dan langsung memeluk Eza "Gw kangen sama Lo" lirih Ayra, Eza pun memeluk Ayra balik lalu mengelus rambut Ayra.

"Terhura" gumam Hazel menatap ayra dan Eza pelukan, Calvin pun menyenggol bahu Hazel "Berisik banget, lagi sedih noh bukannya lu juga kangen bang Eza?" Tanya Calvin, Hazel pun menatap Calvin "dih amit² gw kangen sama monyet liar itu" gumam Hazel kesal.

Eza mengusap air mata Ayra agar tidak menangis lagi "udah jangan nangis" ucap Eza menatap ayra, ayra pun mengusap air mata nya "dih siapa juga yang nangis" jawab ayra.

Teman temannya pun tertawa melihat kakak adik yang sedang berantem, "Gw mau ngomong sama kalian" sahut Eza menatap serius

Di ruang tv mereka berkumpul ntah apa yang akan di obrolkan oleh Eza, "kenapa kalian jadi gini? Apa masalahnya?" Ucap Eza menatap mereka dengan serius, mereka pun terdiam.

"Saat menginjak kelas 10 kami di SMA Kartika seorang Mars Elvano Adithama menyukai Ayra saat itu Vano ingin menjadi Ayra sebagai kekasihnya tetapi Ayra menolak, Vano terus mengejar Ayra smapai ia mendapatkan nya, tapi Vano menuduh kami seolah² teman nya di bunuh oleh kami, ia menuduh kita dengan ancaman Ayra harus menjadi kekasih Vano" jawab Renatha menatap Eza, teman temannya pun hanya terdiam.

Ayra masih teringat kejadian itu saat Vano mengajar² Ayra sampai dapat "Maaf, gw yang buat kalian gini, gw salah...." Gumam Ayra menunduk.

Eza pun menatap ayra "Lo GK salah yang salah dia, setidaknya dia mendapat pelajaran dari gw" sahut Eza menatap mereka

***
***
***

Thanks you udah mau baca love you buat kaliannn makasihhhh bye 💐

GORGEOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang