"Hoaaaahm..." Melissa baru saja bangun dari tidurnya. Dengan agak malas ia menuruni tangga menuju ruang makannya.
"Kok sepi? Pada kemana semua, ya?" gumamnya.
Melissa tidak menemukan apapun di atas meja makan, jadi ia berniat untuk memasak sendiri. Ia segera mengambil telur, bawang, tomat, dan sosis lalu membuat omelette. Setelah memasaknya dengan sangat baik, ia pun memakannya.
Kriiiiiingg...
"Duh, sapa lagi sih? Ganggu sarapan gue aja," gerutunya.
Pada ponselnya tercantum nama Audrey beserta nomor telepon dan fotonya. Oh ya, Melissa tidak mengubah ringtone-nya.
"Ya, Drey?"
"Mel, inget ya! Jam 12 kita ketemuan di Sency. Gue cuma mau ngingetin doang kok, hehe..." ucap Audrey.
"Oh, oke deh!" jawab Melissa sekenanya. Kemudian ia mengakhiri panggilan Audrey dan melanjutkan sarapannya.
***
Audrey tersenyum puas setelah menelepon Melissa. Kini saatnya menelepon Kaylie.
"Halo?" terdengar suara Kaylie di sana.
"Kay, jangan lupa! Ntar jam 12 kumpul di Sency, kayak yang kemarin gue bilang."
"Oh, gue kirain apa, hehe... oke, oke!"
Audrey pun mengakhiri panggilannya dan kembali tersenyum puas.
Berhasil deh! Sekarang tinggal bilang ke yang lain, batinnya.
Audrey kembali membuka tab-nya dan mengirimkan pesan BBM ke multi chat yang terdiri dari dirinya, Elsa, Alma, dan Stella – yang sengaja dibuat untuk menjalankan rencananya.
Audrey Charlotta: Guys, we made it!
Tak sampai lima menit, chat Audrey pun sudah dibalas.
Jeanelsa: Oh yaa? OMG gw gak bisa bayangin gmn mrk ber2 sndiri lol *rotfl*
Stella S: congrats lho drey, ahahaha =D
Alma Vanessa: bakal asek nih :))
Untuk pertama kalinya Audrey berhasil dalam mengembalikan persahabatan antara dua temannya, tetapi tunggu dulu...
Ia tak akan tahu bagaimana acara Melissa dan Kaylie nanti.
***
1 1 : 4 8
"Duh, kok masih jam 12 kurang, ya?" gumam Kaylie.
"Udah sampai, Non," ucap sopirnya.
"Eh... iya deh, bentar ya!"
Terpaksa turun, deh! gerutunya. Ia pun turun dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk Senayan City.
Pada belum dateng, nih? batinnya agak bingung.
Kaylie mengambil ponselnya dan menelepon Audrey. Mungkin aja dia lagi siap-siap.
"Mohon maaf, nomor yang Anda tuju tidak dapat dihubungi," terdengar kalimat klasik yang paling tidak disukainya.
"Hih, nggak bisa di telpon lagi!" gerutu Kaylie.
Ia pun menyerah dan memutuskan untuk masuk ke Topshop. Mungkin melihat-lihat baju dan aksesoris lainnya dapat menghilangkan sedikit firasat buruknya.
***
"Aih, kok nggak bisa di telpon sih!" Melissa baru saja menelepon Audrey, Elsa, Alma, dan Stella. Ia berharap salah satu dari mereka menjawab panggilannya, tetapi tak ada satupun yang menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Strings
Teen FictionMelissa Madeleine Vasilieva benci musik klasik! Setiap hari ia harus berlatih di studio orkestra milik ayahnya, tetapi selalu ada saja alasannya untuk menghindari latihan itu. Hingga pada suatu hari, Melissa menjadi rajin berlatih biola di studio da...