08 - Conversations

217 37 30
                                    

Audrey's POV

*flashback on*

"Sshhh... jangan berisik, ketahuan ntar!" bisik Alma saat kami sudah sampai di rumah Kaylie.

Kebetulan hari ini orang tua Kaylie tidak ada di rumah, jadi kami bisa masuk dengan bebas.

"Siap yaa..." bisikku.

"Satuuu... duaaa..."

KREK!

"HAPPY BIRTHDAY KAYLIEEE!!!" teriak kami secara bersamaan. Sementara itu Elsa dan Alma langsung berlari ke ranjang Kaylie dan membangunkannya.

"Hoahmm..." Kaylie menguap. "Eh?! Kalian?"

Kami hanya tersenyum jahil melihatnya heran bercampur kaget.

"WHOA, THANKS A LOT GUYYSS!!!" teriaknya, lalu memeluk kami satu-persatu.

Acara pun berlanjut dengan tiup lilin dan potong kue. Aku terus memperhatikan Kaylie yang sedang mencari Nik bertanya-tanya sendiri mengapa ia tidak ikut.

Di akhir acara, Kaylie membisikkan sesuatu kepadaku.

"Drey, kamu di sini aja sama aku," pintanya.

"Lah, terus aku pulang sama siapa, dong? Aku kan nebeng mobilnya Vincent tadi sama yang lain," jawabku. Ya, siapa yang akan menjemputku dari sini nanti? Di rumahku sedang tidak ada orang.

"Sama aku aja, aku anterin nanti."

Aku pun mengangguk.

Setelah semuanya pulang, tinggalah kami berdua di kamar.

"So, sebenernya ada apa kok gue mesti tinggal sini dulu?" tanyaku penasaran.

Kaylie tidak menjawab pertanyaanku - tiba-tiba ia memelukku dengan erat.

"Apaan sih?" kekehku bingung.

"Ada kabar gembira, Dreeeeey!" teriaknya yang memekikkan telingaku.

"Ya elah, nggak usah teriak-teriak gitu juga!" aku memukul punggungnya pelan, lalu melepaskan pelukanku. "Kabar gembira apa emang?"

"Gue udah move on, Drey!" teriaknya lagi sambil melompat girang. "Gue. Udah. Move on!"

Senyum bahagia pun merekah pada bibir kami. Sudah kuduga, pastilah Kaylie yang mengalah terlebih dahulu. Kaylie yang notabene 'lucu' dan memiliki style yang seperti anak kecil ternyata bisa bersikap berlapang dada dari pada Mel yang terlihat lebih dewasa darinya.

"Beneran nih, ya?" tanyaku meyakinkan.

"Iyaaa, Audrey-ku sayaaaang..." jawabnya sambil mendorong pelan bahuku.

"BTW kenapa elo rela lepasin Nik buat Mel?" tanyaku lagi. Aku hanya ingin tahu apakah ia benar-benar move on atau sekedar jawaban "iya" saja.

"Hmm... karena mereka berdua emang lebih cocok, sih. Terus mereka juga lebih sering ketemu, jadi lebih deket and absolutely lebih saling mengerti satu sama lain. Lagian kelihatan banget kan, kalo Nik bener-bener sayang sama Mel? That's all," jawabnya panjang lebar dengan santai dan tanpa raut sedih sedikitpun.

Aku kembali tersenyum; hampir-hampir saja aku terharu.

"Ini nih yang namanya Kaylie!" seruku bangga. Ya, aku benar-benar bangga memiliki sahabat seperti dia!

"Oh ya, gimana kabar Mel?" tanyanya.

*flashback off*

"Mel, dia udah sepenuh hati ngalah buat elo. What do you think about it?" tanyaku kepada Mel.

The Love StringsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang