Puisi Dariku, Untukmu

771 49 6
                                    

Bandung, 28 Agustus 2027

Hay kamu...

izinkan aku mempersembahkan sebuat sastra sederhana yang penuh dengan berbagai cerita dan makna, yang sejak lama tercipta dan hari ini aku memilih memberinya

setiap bait berisi arti, semoga saja kamu mengerti,

Kita adalah asing awalnya

Yang memilih mengenal akhirnya

Kita adalah aksa mulanya

Yang kini mencoba tuk bersama


Desir angin yang merdu

Kembali mengingatkanku tentangmu

Iya... kita yang dulu bertumu

Namun sekarang seperti semu


Kamu bagai nirmala

Yang jauh dari kata dirana

Kamu sedikit niscala

Haha... tapi nyata adanya


Parasmu seterang sabitah

Tawa lembutmu selaras sandyakala

Kamu dan suaramu lalak gempita

Senandika ku berkata "SEMPURNA"


Baswaramu yang menyilaukan mata

Asmaraloka yang kau cipta sulit terlupa

Kisahmu tenggelam bersama swastamita

Dan yang tersisa kini hanyalah anara


Maaf jika senyummu mesti hidup

Di liang sanubariku yang redup


Satu kata yang tak sempatku sampaikan

Tentang hadirmu yang membuatku nyaman

Tentang segala kenangan yang mungkin tak akan pernah terlupakan

Salamku pada bentala tempatku dan kau tinggal  dan saling mengenal

Kutitipkan salam pada cakrawala yang membentang


Ini tentang perpisahan dan semua kenangan

Berat hati ku mengatakan jika kita telah usai

Kini telah usai sastraku

Terimakasih telah membuang waktu

Hanya untuk membaca surat kumuh


Untukmu sang musisi jalan Braga

Dari pengagummu, Sangkara...

Dari pengagummu, Sangkara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sing : Sangkara

Zayyan : Jefra

Jalan Braga | Sing x Zayyan✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang