𝑻𝒊𝒈𝒂 - 𝑺𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕

4.1K 181 23
                                    

Dion sudah berada di rumah namun istri dan anaknya belum pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dion sudah berada di rumah namun istri dan anaknya belum pulang. Padahal ini sudah sore.

"Mbak.. tadi istri saya sudah pulang?" Tanya Dion pada mbak Siti.

"Sudah pak, tadi mbak Salsa sama anak-anak sudah pulang. Buat mandi dan ganti baju. Setelah itu pergi lagi. Tidak berselang lama bapak sampai rumah, jadi baru saja keluarnya" mbak Siti menjelaskan panjang lebar.

"Bilang mau kemana nggak?" Tanya Dion kembali.

"Katanya mau belanja sebentar. Saya sudah menawarkan biar saya saja yang belanja, tapi mbak Salsa menolak" jelas mbak Siti.

Dion berlalu begitu saja setelah mendengar penjelasan mbak Siti. Dia masuk ke kamarnya untuk membersihkan dirinya sembari menunggu Salsa pulang.

Hingga pukul 20.00 mereka masih belum pulang, Dion pun ketiduran. Kini sudah pukul 21.00, Salsa dan anak-anak sudah sampai rumah. Karena Lia sudah tidur dan Lio sudah mengantuk. Jadi, Salsa menidurkannya di kamar. Setelah anak-anak sudah pulas di kamar. Salsa beranjak keluar kamar menuju kamar tamu, dia sengaja menghindari Dion karena Salsa masih enggan untuk mendengar apapun dari Dion.

Di tengah tidur lelapnya. Dion terbangun karena merasa lapar. Dion memang belum makan karena niatnya menunggu istri dan anaknya pulang tapi malah dia ketiduran. Saat terbangun, terlihat anak-anaknya ikut terlelap di sampingnya. Namun dimana Salsa? Dimana keberadaan istrinya? Dion mencari di setiap sudut ruang kamarnya namun tidak ada. Akhirnya Dion keluar untuk mencari Salsa. Dion menyusuri setiap sudut rumahnya tidak menemukan Salsa, hingga langkahnya terhenti di depan pintu kamar tamu. Netranya menyusuri ruangan itu, dan benar saja. Salsa tertidur disana sembari memeluk foto ayah dan bunda nya.

Dion melangkah mendekati Salsa. Ujung matanya masih terlihat basah, sepertinya Salsa menangis. Dion mengelus pipi Salsa dan menatapnya lekat. Membuat Salsa terbangun karena sentuhan Dion.

"Sayang.. maaf ya, kamu jadi bangun. Mas ganggu ya?" Ucap Dion lembut sembari mengelus pipi Salsa. Namun Salsa menepis tangan Dion. Salsa juga tidak merespon apapun yang Dion katakan.

"Sayang.. tidur lagi ya, tapi tidur di kamar saja. Jangan disini sendiri. Atau mas saja yang ikut tidur disini?" Dion kembali bertanya.

"Mas kembali saja ke kamar, temani anak-anak. Aku tidur disini" jawab Salsa ketus.

"Nggak sayang, sepertinya kita harus ngobrol. Kamu marah sama mas kan?" Tanya Dion penasaran.

"Nggak, ini sudah malam mas. Besok saja ngobrolnya" Salsa kembali menutupi tubuhnya dengan selimut, dan berbalik memunggungi Dion.

Dion menuruti permintaan Salsa, dia beranjak meninggalkan Salsa. Dion hanya tidak ingin membuat Salsa semakin kesal dengannya. Mungkin Salsa butuh waktu sendiri.

****

Pagi ini, Salsa sudah berada di dapur dengan perasaan yang lebih baik. Bahkan dia sudah berkutat dengan segala peralatan tempurnya sebelum mbak Siti ke dapur untuk membantunya.

𝑪𝑼𝑲𝑼𝑷 2.0 (𝑩𝒆 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝒀𝒐𝒖)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang