"freyasha amora leksa." geramnya melihat freya.
sudah bisa di tebak, jika freya berulah lagi. kali ini dia membuat ulah pada seekor anak kucing. bisa di simpulkan jika ia mencekik anak kucing itu saking gemasnya. memang ada aja kelakuannya tuh.
"kamu apakan kucing itu, fre?" tanya floran yang langsung ikut jongkok di samping freya.
"loh? kapan datangnya?" tanya freya heran.
"dari tadi." kesal floran. ia pun langsung menarik anak kucing itu dari tangan freya.
"e-eh eh kakk, jangan di ambil itu kucing aku." rengek freya.
"nanti kalau kamu yang pegang dia bisa mati karna kamu cekik." ucap floran dan langsung memasuki mobil tak lupa belanjaan tadi ia taruh di bagasi.
freya pun ikut memasuki mobil itu dan duduk di samping floran.
"balikin dong kucing aku, kan aku yang nemuin dia." freya masih meminta hak kucing itu padanya.
"shutt." kata floran dan menyentuh bibir freya dengan telunjuknya bermaksud agar diam.
"saya kasih tapi jangan di cekik lagi ya kucingnya?" freya dengan semangatnya mengangguk.
floran pun memberikan anak kucing itu pada freya, benar saja, freya tak lagi mencekiknya seperti tadi. ia malah mengelus kepala kucing itu agar tertidur.
"fre, bebersih jangan lupa, nanti barangnya biar saya yang beresin." ucap floran. kini mereka sudah sampai di rumah.
freya mengangguk dan berlalu ke atas, tak lupa anak kucing yang ia temui tadi dibawanya ke atas.
"meng, kamu disini dulu ya, jangan kemana-mana, aku mau mandi dulu." ucapnya pada kucing itu.
dirinya pun berlalu dari sana dan beralih ke kamar mandi, membiarkan kucing itu berada di atas kasur miliknya.
15 menit berlalu.
freya keluar dengan kaos oversize nya dengan celana pendek. ia pun kembali ke kasurnya dan mengangkat tubuh mungil kucing itu. berniat untuk memandikannya juga.
"meng, ayok kita mandi biar kamu nda bau." gemasnya mengangkat kucing itu. kucing itu hanya pasrah pada manusia di hadapannya ini.
"nah, kamu pake sabun dulu ya." freya membasahkan tubuh kucing itu.
"meng, tutup matanya." entah mengerti dengan ucapan freya atau apa tapi kucing itu menutup kedua matanya.
setelah siap memandikan kucing itu, freya kemudian meletakkannya kembali di atas kasur dan mengeringkannya dengan hair dryer.
cklek
pintu terbuka menampakkan tubuh tegap floran di sana, floran pun menutup pintu itu dan berjalan ke arah freya yang tak sadar akan kehadiran dirinya.
"hei, fre." panggil floran memegang pundak freya.
"bang----" kaget freya tapi tak sempat melanjutkan kalimatnya.
"hm?"
"e-eh kakak, udah siap?" tanyanya menyengir, floran bergumam dan berlalu ke kamar mandi.
"huft, untung ga keceplosan tadi." leganya.
freya pun keluar dari kamar itu dan membawa anak barunya, kucing. sepertinya dirinya ingin menonton saja sore ini.
"kemana dia?" heran floran yang sudah keluar dari kamar mandi dengan celana selututnya.
dirinya pun keluar dari kamar dan melihat ke lantai dasar, ternyata orang yang ia cari dengan seriusnya memandangi layar tv didepannya.
floran membiarkan itu dan beralih ke dalam ruangannya yang bersampingan dengan kamar tidurnya. sepertinya ia akan mengerjakan pekerjaan yang bisa ia selesaikan hari ini.