hari yang sudah terang, hawa yang begitu dingin menyelimuti tubuh, membuat seorang gadis dengan malasnya bangkit dari kasur empuk itu. semakin berjalannya jam semakin rapat pula mata itu tertutup.
hingga, tibalah sang bunda datang dengan
spatula di tangannya. tirai kamar itu dibuka membuat si empu kamar langsung menutupi seluruh badannya dengan selimut tebal itu."adek bangun, udah jam berapa ini kamu belum bangun." ucap nasya menarik selimut freya.
"nanti bunda, adek masih ngantuk." ucapnya.
"udah pagi loh dek, nanti terlambat ke sekolahnya."
"males bunda, adek ga mau sekolah."
mendengar itu, nasya pun berjalan ke arah kasur sang putri. ia usap kepala freya dengan lembut, usapan itu membuat mata freya perlahan terbuka menatap sang bunda.
"ga mau bunda." gelengnya pada nasya.
ia tahu mengapa nasya mengusap kepalanya, itu karena nasya ingin menyuruhnya sekolah. entahlah, hari ini freya sangat amat malas untuk bersekolah.
"adek mau pintar 'kan?" tanya nasya dan dijawab anggukan oleh freya.
"kalau mau pintar harus apa?"
"sekolah." ucap freya pada nasya.
"jadi, adek harus sekolah ya biar pintar." ucap nasya.
"iya bunda."
setelah membujuk putri semata wayangnya agar sekolah, akhirnya berhasil. nasya pun kembali turun ke bawah menyiapkan sarapan setelah dirinya meletakkan seragam sekolah freya di atas kasur.
"adek udah bangun, bun?" tanya dipta yang sudah rapi dengan setelan jasnya.
"udah, yah."
beberapa menit berlalu, muncul lah freya dari ujung tangga dengan tas dan kancing baju atas yang masih terbuka.
freya berjalan ke arah meja makan, meletakkan tasnya di kursi dan kembali menelungkup kan kepalanya di atas meja panjang itu. tanpa menyapa sang ayah dan sang bunda.
"bun, adek tuh." ucap dipta pada nasya yang sudah selesai memasak.
nasya pun melirik ke arah freya, ternyata freya benar-benar tidak berniat sekolah hari ini. nasya berjalan ke arah meja makan dengan membawa semangkuk besar nasi goreng dan meletakkannya di atas meja itu.
"adek, buka matanya ayo sarapan dulu." ucap nasya pada freya.
"hm." freya pun mengangkat kepalanya.
"makan sendiri atau bunda suap sayang?" tanya nasya.
"bunda suap."
nasya berjalan ke arah kursi kosong di sebelah freya, sebelum menyuapkan freya. dirinya mengancing terlebih dahulu seragam atas sang anak lalu merapikan sedikit rambutnya.
kini, freya tengah duduk di atas sofa melihat sang bunda yang tengah memasangkannya tali sepatu.
"udah besar loh kamu dek, pasang tali sepatu masa belum bisa berapa kali udah bunda ajarin." ucap nasya pada freya.
"adek udah bisa sebenarnya."
"terus?"
"ya gapapa, biar diperhatiin aja sama bunda." ucap freya.
nasya yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya, apakah ia kurang memperhatikan sang anak?
"dek, papa ga anterin kamu ke sekolah ya." ucap dipta yang duduk di sofa melihat interaksi ibu dan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my world [SLOW UP]
Roman d'amourmampir boleh, baca boleh, vote+komen juga boleh