08 🍃; MENGHAPUS SEMUA TENTANGMU

2 0 0
                                    

⚠️TANDAI TYPO!!!⚠️

***

ketika aku melihatmu bahagia dengan wanita lain disana, lain dengan disini,, disini aku masih berusaha keras untuk menghapus semua tentangmu

***

sama seperti hari biasanya Haura melakukan aktifitas nya dengan sedikit kurang semangat seperti sekarang, sekarang dirinya sudah berada di kantin bersama denara, elena, dan Keira

baru saja mood nya untuk makan terkumpul dan sedikit lagi baso itu masuk kedalam mulutnya namun dari arah pintu Kantin terdengar suara bising dari para cowo cowo famous disekolah ini termasuk juga, sabiru rajendra galtero

cowo paling famous disekolah karna terkenal dengan kenakalan nya dan banyak pula prestasi prestasi yang cowo itu berikan untuk membanggakan nama sekolah

namun disini hatinya kembali memanas setelah melihat keduanya melewati meja yang sedang ditempati oleh mereka ber empat, biru mengandeng tangan Nasya? apa dirinya tidak salah lihat? sedangkan selama bersamanya pria itu engan untuk mengandeng sedikitpun tangan dirinya

haha, Haura sedang menunggu apalagi dari pria itu? bukannya semua terlihat begitu menyakitkan untuk dirinya lihat? mengapa kau sangat dibutakan oleh cinta Haura?, sadar kemana dirimu yang sebenarnya?

sedangkan elena yang duduk disamping Haura pun hanya bisa mengelus ngelus punggung sahabatnya itu dengan sayang, melihat pelupuk mata Haura yang sudah terlinang air mata mereka pun tahu jika sahabatnya itu tengah merasakan sakit hati

brengsek aja tu cowo belum bilang putus apa apa eh malah nge gandeng tangan cewe lain, cowo apa namanya jika bukan brengsek?

"sabar ra, sahabat gue kuat oke" ucap elena sambil mengelus ngelus punggung Haura

"Ra Lo tuh kali kali lawan aja tu si saoren jangan diem Mulu!" sambar Keira dengan emosi

"sabiru kei bukan saoren, lagian ga baik juga kita ikut ikutan urusan mereka, dena yakin Haura kita kuat buat ngadepin ko, ya kan Haura?" tanya denara dengan wajah polosnya

"munafik na kalau gue bilang gue kuat!, gue cape na, gue pengen nyerah!" ucap Haura dengan mengebu gebu lalu berhasil meneteskan air matanya

"aduh aduh jangan nangis dong bingung gue ra" ucap elena riweh sendiri sambil mengipas ngipas wajah Haura

"yah malah nangis, cup cup cup nanti dibeliin permen milkita satu bungkus deh sama Keira" jawab denara ikut panik

"apaan Lo malah bawa nama gue enak aja, lagi adem ayem gini!!" protes Keira

"ini kan lagi urjren Keira ish" omel denara

"URGEN DENA URGEN!" sentak Keira kepada Denara

"ck, berisik kalian lagi genting gini masih sempet adu bacot lu pada!" ucap elena kepada kedua sahabatnya, sedangkan Haura malah semakin sesegukan

melihat kondisi Haura yang semakin sesegukan membuat ketiganya panik sendiri pasalnya Haura ini susah padam jika sudah menangis

BRAKK

"TUH KAN SALAH LO BERDUA INI!!" ucap Keira sambil mengebrak meja, sontak membuat seisi kantin tertuju kearah mereka, termasuk biru yang langsung melihat punggung kecil Haura sedang terisak

"hehe punten ges punten lanjut sok makan lanjut lanjut" ujar Keira dengan cengengesan sambil membentuk kedua tangan nya seperti sedang meminta maaf

'sialan mengapa dirinya mempunya teman yang tolol?' tanya Haura kepada dirinya sendiri lalu tersenyum getir melihat tiga sahabat nya yang masih asik berdebat

KATASTROFEWhere stories live. Discover now