BAB III 🔞🔞

7.4K 45 1
                                    

"ah...pelan-pelanhh"

Ken memejamkan matanya kepalanya sangat pusing dan sekarang dia sangat malu dengan apa yang sedang dilakukan Damian pada puting dadanya.

terang saja Ken mendesah dengan kepala merasa pusing.Damian si pelaku disana sedang menghisap dengan gemas puting Ken yang mencuat karna akal sehatnya sudah tertutup nafsu.

"aahhh.."

"enak ya?"

"tapi pelan-pelan"

"tapi kamu terlihat suka saat di hisap begitu"

"jangan sambil digigit itu sakit"

"tapi aku gemas"

"iya...tapi pelan-pelan"

Damian yang sudah hilang akal warasnya sedari tadi langsung mengangkat tubuh Ken keatas kasur miliknya.
dengan kasar dilepaskannya baju Ken semua tanpa kecuali membuat Ken malu, menutupi apapun yang bisa ia tutupi dengan tangannya yang lebih kecil dari Damian.

Ken memang mabuk, kepalanya pusing. akal sehatnya hampir hilang. tapi ia masih sadar dengan apa yang sekarang dia lakukan.

'bercinta dengan orang asing'

tentu saja itu pikir Ken sekarang, Ken ingin menolak. dia bukan pria murahan yang rela melebarkan kakinya dan membiarkan lubang kenikmatan satu-satunya itu di cicipi pria asing. dia buka pria seperti itu.

"memikirkan apa hm? fokuslah padaku untuk sekarang"

Damian yang entah sejak kapan sudah bertelanjang bulat sama seperti dirinya menindih Ken dengan kepala Damian menyesap ceruk leher ken berkali-kali.

'nngghh'

itu geli, ken menggeliat berkali-kali
apa yang dilakukan Damian Pada lehernya membuatnya sangat bergairah.

_____________

beberapa jam yang lalu

saat ken mengeluhkan pantatnya yang sakit.
dengan niat baik Damian mencoba menyentuh pantat Ken yang katanya sakit, namun tanpa Damian tahu. naluri pria nya keluar. bukannya menyentuh untuk memastikan pantat ken baik-baik saja,
tangannya malah meremas gemas dan sesekali mengusap lembut pantat ken.
membuat ken yang memang setengah sadar menginginkan lebih dari sentuhan Damian itu.

"itu...aku"

brakkk..

saat pintu kamar mandi umum terbuka dengan sempurna.keduanya terdiam kikuk dan menjaga jarak walau tak saling memundurkan langkah mereka.

Damian akui ia terpengaruh alkohol namun dia masih sadar bahkan jika dilihat pria di hadapannya lah yang terlihat lebih hilang akalnya. sudah mabuk berat huh.

tapi entah mengapa, wajah pria itu cantik, cantik sekali amat sangat cantik bagi Damian.
dia normal, dia penyuka wanita sexy, wanita dengan senyum manis, wanita dengan payudara besar Damian suka itu.
dia bukan homo, bukan bagian dari kaum pelangi, Damian bukan gay. dia normal. sangat amat normal! pikirnya begitu sebelum ia bertemu dengan pria dihadapannya ini.

Damian akui wajah itu tampan, tapi dalam waktu bersamaan terlihat manis bahkan cantik. dengan bulu mata lentik, bibir merah yang munyil. pipinya lembut sekali. oh jangan lupakan lidahnya itu yang baru saja damian rasakan. itu sangat hangat dan manis dirasanya.
pantatnya bulat, kenyal, bahkan dapat Damian rasakan walau ia hanya menyentuhnya dari luar celana yang pria itu kenakan.

'luar biasa'

Tidak-sama sekali tidak. pria ini untuk Damian tidak terlihat seperti kebanyakan uke yang tak sengaja ia temui jika berkunjung di beberapa Bar.
perawakannya layaknya pria umum. tampan, kuat dan jangan lupakan pria ini dimata Damian memiliki wibawa yang sangat tinggi.

OBSESI GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang