BAB VI

1.4K 26 3
                                    


Masih dengan memegangi kepalanya sambil memijit pelipisnya tatapan matanya sesekali melirik kedua pria dihadapannya yang sama-sama melipat tangannya didada, memandang satu sama lain, lihatlah pandangan mereka. sudah jelas itu bukan pandangan bersahabat.

"ken,bagaimana kabarmu? kita berjumpa disini sungg..."

"Diam!"

ken memejamkan matanya sambil menarik nafas dengan berat.
keinginannya untuk pingsan dan mual yang ia rasakan hilang seketika saat bajingan jahat menyebutkan namanya tadi.

Damian disana? tatapan tak suka jelas ia tunjukan untuk Hugo, sangat jelas!

"siapa kamu?"

"lalu,kenapa aku harus menjawab pertanyaan orang asing ini?"

Hugo tak kalah sinis menjawab ucapan Damian.

"orang asing? bajingan ini.. hahaaaa"
tawa hambar seketika berhenti dari mulut tajam Damian.

"siapa yang orang asing disini? aku adalah suaminya Ken!"

Damian bajingan bermulut sialan ini.
Ken benar-benar pusing sekarang

"Suami?"
"sejak kapan kamu menikah lagi ken?"

Lagi??

"apa urusannya sama kamu aku sudah menikah lagi atau belum"

"tapi bajingan ini bilan..."

"jika dia suamiku, apa masalahnya dengan kamu Hugo?"

mantan suami.
Ken adalah janda? dia pernah menikah dan bajingan ini adalah mantan suaminya?

demi lucifer yang paling jahat di neraka ingin sekali rasanya Damian kali ini menghabisi mantan suaminya Ken ini.

"Ken...maafkan aku,aku salah melepaskan kamu, tanpa kamu aku bingung apa yang harus aku lakukan. ken... sungguh maaf.."

ingat Ken pernah bersumpah saat ia menandatangani surat cerai dari bajingan ini.
Ken akan membunuh bajingan ini dengan tangannya sendiri jika Hugo berani muncul dihadapannya. dan kali ini bukan tapi dari saat Hugo menyebutkan namanya Ken sudah menahan tangannya untuk mengambil pisau.
dalam pikirannya ia ingin sekali menusuk uluhati Hugo sampai darahnya keluar entah itu menyembur pada wajahnya atau berhamburan didinding Ken tak perduli, yang ia rasakan Ken ingin sekali Hugo menghilang.
dan apa sekarang?
dengan entengnya mulut itu mengucapkan kata maaf.. meminta maaf?
maaf?
apa itu maaf? katakan saja Ken adalah orang jahat jangan tanggung untuk menyebut seseorang jahat.
jika kamu sudah disebut jahat oleh seseorang maka jahatlah untuk semuanya.
tidak ada kata maaf.
memaafkan.. lupakan itu semua. jadilah bajingan untuk berhadapan dengan bajingan.
jadilah tidak tahu malu untuk membuat sitidak tahu malu merasa tidak tahu diri.

bugghh...

"Ken!?.."

itu pukulan keras yang ken berikan pada wajah tampan Hugo.
membuat Hugo tersungkur dilantai  dan dengan sigap Damian berdiri disamping Ken. yang dia khawatirkan tangan calon istrinya lecet.
tentu saja.

'sial, melihatnya begini membuatku horny'

katakan saja Damian bajingan dengan nafsu binatang memang dia selau seperti itu jika dengan Ken.

"meminta maaf?"

itu ken, yang dia lakukan pada Hugo dengan tangannya sendiri dia menarik kerah baju Hugo membuat Hugo menatapnya dengan terkejut.

Damian? dia tersenyum lebar sangat senang melihat Ken yang tidak terduga dengan sikapnya. sungguh Damian baru tahu akan ini tapi Damian suka, sangat suka..

"Hugo,lihat dirimu.. apa pantas meminta maaf padaku dengan percaya diri yang menjijikan begini hah? "

"saat ini aku melihatmu, kamu tau apa yang ingin aku lakukan pada mu?
tentu saja membunuh mu saat ini juga"

'wahh... lihat itu,tatapan mata yang benar-benar tidak ada keraguan untuk membunuh'

saat ini juga Damian ingin memeluk pinggang ramping Ken dengan erat sambil mendengarkan perkataan jahat yang keluar dari mulut cantik Kennya ini.

"jika ada, aku ingin menusukan pisau padamu"

"Ken apa yang kamu lakukan? ini bukan Ken yang aku kenal. ada apa dengan kamu ken?"

"cihh.."

"berhenti menjadi lucu Hugo, menjijikan melihatmu berlaga baik begini"

buuaghh...

aachkk..

"HENTIKAN KEN ITU SAKIT!!"

"AKU TIDAK PERDULI BANGSATT!!"

'ini harus dihentikan'

tentu apa yang Ken lakukan harus di hentikan,walaupun Damian tidak perduli dengan apa yang akan terjadi nantinya pada Hugo tapi tidak dengan Ken.

Damian tidak mau Ken menjadi bahan tontonan. mereka masih didalam kedai dan tidak sedikit orang yang sedari tadi menatap pada mereka. mereka sudah menjadi tontonan

"ken..hentikan hm.."

Damian menarik pinggang Ken dari belakang dengan satu tangannya dan berucap lembut di telinga ken.
selanjutnya dengan sambil menatap sinis pada Hugo dihadapan mereka Damian mengecup pelipis Ken dengan pelan. menyunggingkan senyum kemenangan pada Hugo. mengatakan tanpa kata bahwa Ken adalah miliknya.

Ken terima saja dihentikan Damian? tentu saja tidak. Ken mendongak menatap Damian dengan kesal.
dia sudah ingin protes dengan apa yang Damian lakukan sekarang

menghentikannya?
tidak bisa, ken harus membunuh Hugo sekarang juga. kapan lagi itu akan dia lakukan jika bukan sekarang.

namun yang Ken dapatkan gelengan kepala dari Damian. dan pipinya yang di usap dengan lembut untuk kesekian kalinya.
entah kenapa ken merasa tenang sedikit dengan perlakuan Damian ini.

"jika bukan karna aku memperdulikan pandangan semua orang pada Ken sekarang, aku tidak akan menghentikan apa yang sedang ken lakukan pada sampah sepertimu"

Damian menatap benci pada Hugo.
hah kenapa Damian benci dengan pria yang baru saja pertama kali bertemu dengannya. tidak ada alasan hanya saja karna orang ini adalah limbah di kehidupan Ken dulu. itu mengganggu Damian.

"jangan perlihatkan lagi wajahmu pada Ken atau bukan hanya Ken yang akan membunuhmu. aku lebih dulu akan membuatmu menghilang tanpa jejak sedikitpun"

Selsai dengan ancaman yang Damian berikan pada Hugo, Hugo merapikan pakaiannya dan mengusap ujung bibirnya yang sedikit lebam karna tonjokan Ken tadi.

Hugo menatap Ken dengan pandangan lembut dan ia pun menatap pada Damian

"ken, mungkin aku dulu sangat jahat memperlakukanmu, tapi bagaimanpun dulu ataupun sekarang rasa cinta yang pernah ada untukmu itu pun masih sama tidak berubah sedikitpun.dan aku akan membuktikan padamu jika orang yang berlaga saat ini, yang katanya melindungimu sekarang dia tidak lebih dari bajingan.lebih bajingan dariku, yang akan menyeretmu dalam bahaya.

Hugo menatap ken sebelum dia melangkahkan kakinya menjauh dari sana.

"tinggalkan dia sekarang juga sebelum kamu lebih menyesal Ken"

setelah berucap demikian Hugo Meninggalkan Kedai dengan rasa bercampur aduk.
keinginannya untuk mendapat maaf dari Ken terhalang sudah karna situasi dan Damian?
sungguh mengganggu.

_________________________________

yang Ken rasakan saat ini dia sesak nafas, dia sulit mengatur pernafasannya pandangannya buram dan hitam semua..
ken tak sadarkan diri..
Ken pingsan dia sangat-sangat lelah dengan apa yang terjadi hari ini.

TBC......

semoga tidak ada udang dibalik bakwan ya si Damian ini ✌️



OBSESI GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang