BAB IV

2.5K 28 5
                                    

Damian menatap wajah Ken yang tertidur lelap di atas kasurnya. semenjak pingsan karna melayani nafsu binatang Damian,Ken belum sadarkan diri juga. malah sekarang ia mendengkur pelan. tertidur lelap huh?.

"apa hanya itu saja yang ditemukan?"

Sambil mengusap pipi ken dengan lembut menggunakan satu tangan lainnya karna tangan yang lain sedang memegangi ponselnya. benar sekali Damian sedang berbicara dengan sekertarisnya di sebrang sana.
Damian menginginkan informasi tentang pria yang bercinta dengannya semalam. dia ingin tau tentang pria ini.

"benar tuan, hanya informasi umum yang kami dapatkan,selebihnya tidak ada lagi"

"aku mengerti,tunggu aku dalam setengah jam aku akan siap untuk pertemuan"

ini sudah pukul 8 pagi dan pada pukul 9 Damian memiliki janji temu dengan beberapa rekan bisnisnya lagi.
dia hanya beristirahat sebentar tadi.
tentu saja jam 5 pagi kegiatan bercinta mereka baru selesai. seperti tidak ada waktu untuk besok huh?.

___________________

Dengan tergesa Ken keluar dari lobi hotel itu. penampilannya sangat kacau. bagaimana tidak, pakaian yang ia kenakan sekarang adalah pakaian kemarin itu masih berbau alkohol, wajahnya khas orang bangun tidur, dia langsung keluar begitu terbangun tidak menemukan siapapun. dia sendirian. tanpa membasuh wajahanya terlebih dahulu ia langsung bergegas keluar begitu saja.

_________________

"kamu ditinggalkan begitu saja? hahaa"

ucap Lucas yang sekarang sedang bersama Ken didalam kamar hotel yang Ken pesan. Ken memijat keningnya sambil menghisap roko menimbulkan kepulan asap berbau nikotin tersebut.
tidak aneh untuk mereka, rokok adalah keharusan. bukankah wajar untuk mereka merokok, mereka adalah pria.

"namanya kamu tidak tahu, tapi kamu mau saja bercinta dengan dia,seperti pelacur ya hahaa" Lucas meledeknya kembali.

Bantal sofa ken lemparkan pada Lucas. dia kesal namun perkataan lukas ada benarnya juga. memang dia seperti pelacur jika dipikir-pikir. mau saja bercinta dengan pria asing.

" hanya wajahnya yang aku ingat"

"itu sudah nilai plus, nanti setelah kita pulang ke indonesia, sama-sama kita mencari bajingan itu, dari ceritamu saja nafsunya seperti anjing".

__________________________

Dua minggu telah berlalu baik Damian maupun ken telah kembali keaktivitas mereka masing-masing.
Ken sibuk dengan toko bunganya, Restorannya, toko perhiasannya.
begitu pula Damian yang sibuk dengan acara pernikahannya yang kurang lebih akan diselenggarakan seminggu lagi.

seperti sekarang yang dilakukan Damian dan Silvia mereka sedang mencoba pakaian pernikahan mereka, Damian dengan jas nya dan Silvia dengan gaun pernikahannya yang amat sangat cocok untuknya.

"bagaimana menurutmu Damian gaun ini? apa sudah cocok untuk ku"

Damian mengalihkan pandangan dari ponselnya pada Silvia.

"ya itu bagus" ucap damian acuh tak acuh. kali ini pekerjaannya lebih memcuri perhatian dia. bukan Damian namamya jika tidak gila kerja.

"Damian,tidak bisa ya untuk sehari saja kamu fokus padaku?"

Silvia kesal, bagaimama tidak calon suaminya lebih memilih pekerjaan dari pada dirinya. dia itu calon istrinya. wanita yang terpilih untuk mendampingi Damian, dialah yang sudah dipastikan  berada disamping Damian.

"aku minta maaf" mengusap pipi Silvia dengan lembut
"kita makan malam bersama setelah pekerjaanku selesai, mau?"

setelah mengucapkan kalimat tersebut Damian mengangkat panggilan telpon di ponselnya sambil berjalan keluar meninggalkan Silvia yang masih menggunakan gaun pengantinnya.

OBSESI GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang