PROLOG/OO

26 6 3
                                    

⚠️WARNING⚠️
TYPO BERTEBARAN!!

✷HAPPY READING✷

♪♪♪♪♪

"Airen! Nara! ini sudah berapa kali Ibu beri surat peringatan kepada kalian hah?! Apa kalian tidak bisa sedikit pun enggak membuat masalah di sekolah? Kali ini Ibu sudah tidak akan memberi kalian hukuman lagi, tapi Ibu akan Drop out kalian dari sekolah!" Ucap tegas Guru BK itu.

Kedua kakak beradik yang tidak lain tidak bukan Airen dan Nara, sontak membulatkan matanya saat mendengar penuturan Guru BK mereka.

"Tapi Bu.... Itukan harus ada persetujuan dari pihak kepala sekolah nya, ibu nggak boleh ngambil keputusan langsung dong!" Elak Nara, sedangkan Airen hanya menatap malas Guru-nya itu.

"Keputusan Ibuk sudah di setujui kepala sekolah, jadi mulai besok, kalian nggak usah datang ke sekolah lagi"

"Silahkan untuk keluar, dan satu lagi, besok bilang sama orang tua kalian untuk datang ke sekolah untuk bertemu ibuk" ujar Guru BK tersebut. Dan setelah itu mereka berjalan pergi dari ruangan tersebut.

"Dasar anak kurang didikan!"

♪♪♪♪♪

"Airen! Nara! Lagi dan lagi, kalian buat masalah di sekolah?! Kalian bisa nggak sih sehari nggak bikin onar di sekolah?"

"Tadi Guru BK kalian nelpon Bunda, kalau kalian bikin masalah lagi. Dan sekarang kalian di DO dari sekolah, sekolah mana lagi yang mau nerima murid bandel kayak kalian? Hampir seluruh sekolah tau sifat kalian, yang suka bikin onar dan cari masalah"

"Sekarang Bunda nggak tau lagi harus berbuat apa lagi, apa kasih sayang Bunda sama Ayah kurang untuk kalian? Sampai kalian punya sifat buruk kayak gini hah?! Dulu kalian janji sama Bunda dan Ayah, buat ninggalin sifat nakal kalian itu. Tapi apa? Kalian nggak nempatin janji kan?"

"Bunda ngerasa nggak becus jadi orang tua. Bunda rela ninggalin pekerjaan buat nemenin kalian di rumah, Bunda malu sama diri sendiri"

Airen yang melihat Bunda nya nangis terisak, segera memeluknya dengan erat dan di susul oleh Nara.

"Maafin Iren ya Bun, maaf Iren belum bisa jadi anak yang baik, maaf"

"Iya Bun, maafin Nara juga ya, sekarang Bunda sama Ayah boleh hukum kita, kita pantes buat dapetin itu semua"

"Mau nggak mau, kalian harus tinggal sama nenek di kampung. Ini untuk kebaikan kalian, Ayah harap jika kalian tinggal di sana, kalian bisa jadi anak baik" intrupsi Ayah Aidan.

Airen dan Nara yang mendengar penuturan Ayahnya hanya bisa pasrah menerima nasibnya. Ya, Bunda dan Ayahnya pernah bilang jika kelakuan nakal mereka belum juga hilang, mereka terpaksa mengungsikan kakak-beradik itu ke rumah Neneknya, kota-solo.

"Sekarang cepat kemasi barang kalian ya, besok pagi kita berangkat" ucap Bunda dan setelah itu mengecup pucuk kepala anaknya dengan sayang.

♪♪♪♪♪

"Kalian disini baik-baik ya, jaga kesehatan kalian, jagain Nenek juga, dan ingat... jangan buat masalah oke?!"

"Nanti Bunda sama Ayah akan sering-sering main kesini ya, kalau ada waktu senggang" perintah Bunda Lilyana, atau sering di panggil Bunda lyli.

ASMARA EMPAT SEJOLI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang