˚꒰ 02˚ˑ 𓆡 ͎·˚

309 15 3
                                    

note: bold=chika

.

"wooooyy.. bachira..."

"gua lebih tua dari lu, nyet. panggil gua abang."

"kiamat dulu, baru gue panggil lo abang."

"pas lo ngomong gitu, gue mulai mempertanyakan status gue di keluarga ini."

"anak pungut."

"ngentrot."

"kasar. eh ya, btw, lo bukan yatim lagi, ya?"

"wkwkwk, lo juga bukan piatu lagi ya?"

"..."

"..."

"ah.. gak seru."
"ah.. gak seru."

"lah?"
"lah?"

"lo pengen piatu lagi?"
"lo pengen yatim lagi?"

"bukan, anjing. gue cuma males, kenapa ibu baru gue yang baik seperti malaikat, anaknya malah jelmaan hantu santet."

"ngaca dulu baru ngomong, kemarin lo baru aja makan ricebowl gue."

"dua hari yang lalu parfum gue lo tumpahin ke sambel terasi."

"nggak sengaja. niatnya pengen tumpahin ke pasir tai punya kucing lo."

"lo hampir ngeracunin satu keluarga. lo harus dipenjara."

"lo hampir bikin gue mati kelaperan, lo harus di sidang."

"..."

"..."

"kenapa gue harus punya abang kayak lu.."
"kenapa gue harus punya adek kayak lu.."

isagi, kara, dan chigiri yang sedang berdiam diri sambil menonton chibi maruko-chan, menoleh dengan tampang malas ke arah dua saudara itu.

"kayaknya lo berdua emang cocok jadi saudara." kara menghela napas.

"kak kara!! pas kakak bilang 'COCOK' itu bikin aku pengen muntah!!" chika langsung bangun dari posisi nyendernya.

"tapi emang cocok, nikah aja," chigiri nyengir, memberi saran tolol.

"diem lo, banci." chika menatap najis ke arah chigiri.

"jangan gitu chika, chigiri emang banci, tapi jangan ditegesin juga," kara menepuk-nepuk kepala chika.

"bangsat lu, kar," umpat chigiri, yang saat itu belum memotong pendek rambutnya.

"eh, meg, ps lo mana? gue dateng mau main ps, bukan mau ngeliat lo sama chika mesra-mesraan," isagi memukul pelan kaki bachira yang masih merenungi nasib.

"isagi, sumpah gue bilangin kak yuki kalo lo sebenernya homo," chika yang jengkel hampir saja menampar isagi dengan palu.

"bachira lagi sekarat, jangan diganggu," kata kara, menengahi. kalau isagi dan chigiri datang untuk main ps, kara justru datang karena diundang chika. dia tidak mau jadi satu-satunya perempuan di antara cowok-cowok tidak beres itu.

"kak kara.. cariin chika pacar, chika mau nikah biar gak ketemu si bachira lagi," chika merengek, memeluk pinggang kara.

kara sendiri hanya tertawa canggung. "chika sadar nggak? kalo si bachira udah ganti jadi 'kashiwagi', sama kayak kamu."

"SUMPAH?! NAJIS!!" —chika. chikanjing (kalau kata bachira)

"kamu harus biasain manggil dia 'meguru' gitu," kara memberi saran.

[✔] [10] stepsister ; bachira meguruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang