[CEMBURU]

2.7K 175 0
                                    

Deva kini tengah rebahan di kamar, Setelah makan malam tadi dirinya langsung memutuskan untuk kamar, Jangan lupakan Jaegar yang berada di samping nya yang tengah tertidur pulas, Deva tengah sibuk mengscroll rells Instagram Jaegar, Niatnya tadi untuk melihat para gadis gadis yang mengirim pesan Jaegar lewat instagram, Tapi itu malah membuat dirinya sakit hati.


Deva melihat salah satu video rells ig membuat dirinya tertawa, Pasalnya ada orang di pasar malam terus ngelempar bola agar mengenai kaleng yang ditata rapi di depannya, Tapi ia malah melempar ke laki-laki yang berjaga, pas ditanya katanya buta, trus laki-laki yang jaga bilang 'Anjay buta' Itu membuat Deva tertawa hingga perutnya sakit.

Ia tertawa hingga membuat Jaegar terusik, Jaegar terbangun dan melihat Deva yang tengah tertawa dengan raut muka bingung nya.

"Kenapa?" Tanya Jaegar dengan suara serak. Deva menggelengkan kepalanya sebagai jawaban karena ia masih tertawa.

Jaegar hanya menatap datar, Pemuda itu memeluk Deva dan melanjutkan tidurnya. Deva langsung memberhentikan tawanya, Takut Jaegar akan marah.

tok! tok! tok!

Pintu di ketok dari luar, Deva menyuruh untuk masuk. Afa pun masuk kedalam dengan jajan ciki ditangannya, Sudah tak heran jika pipi nya chubby, Hobinya saja nyemil tiap hari.

"Kenapa Fa?" Tanya Deva ke adiknya, Afa mendekat ke arah Deva dan ia memeluk kakaknya sekaligus kembarannya itu.

"Afa pengen tidur bareng Mas Deva, Tapi gak jadi deh, soalnya nanti ganggu Mas Deva sama Mas Jaegar" Ujar Afa dengan suara pelan, Deva menatap adiknya penuh sayang.

Deva menyuruh Afa mendekat, Afa pun menurut dan mendekat ke arah Deva, Sang kakak pun mencium sekilas pipi Afa.

Cup!

"Biasanya aja tidur sama Mas Abim, tumben mau sama Mas Deva? Gak takut kalau Mas Deva tendang tendang pas tidur?" Tanya Deva diakhiri dengan kekehan kecil.

"Gak tau pengen aja hehe, Yaudah deh Afa balik ke kamar dulu" Afa mencium pipi Deva, Ia lalu pergi keluar kamar.

Deva mematikan handphone Jaegar, Ia meletakkan di atas nakas, Ia lalu membaringkan tubuhnya dengan perlahan, Jaegar membuka matanya pelan menatap Deva. Deva tersenyum manis lalu mencium bibir Jaegar sekilas, Ia memeluk tubuh kekar Jaegar dengan erat.

Mereka berdua pun pergi tidur, dengan Jaegar yang terus memeluk Deva hingga pagi...












*********











Pagi hari nya Deva, Afa, Mas Abim, dan Jaegar pergi jogging bersama. Sebenarnya Afa malas, Tapi dipaksa Mas Abim, Jadi ikut lah dari pada nanti malah dimarahin. Berbeda dengan Deva, Anak itu suka olahraga. Jadi semangat semangat aja, Apalagi ada Jaegar.

"Afa pengen bubur ayam~~" Ucap Afa kepada Mas Abim, Mas Abim lalu mengajak Afa untuk membelinya, Afa senang bukan maen lah, Mas Abim kan suka manja manja in Afa...

"Mau bubur ayam?" Tanya Deva, Jaegar hanya diam menatap gerobak bubur ayam itu dari jauh.

"Hmm" Dehem Jaegar, Deva lalu mengajak Jaegar untuk kesana.

Deva dan Jaegar duduk di samping tempat duduk Afa dan Mas Abim, Mereka pun pesan bubur satu piring buat berdua, Jaegar yang minta yaudah Deva mah nurut aja.

Pesanan akhirnya datang..

"Mau diaduk?" Tanya Deva, Jaegar menggelengkan kepalanya. Ia bukan tim bubur diaduk.

Deva lalu menyendok bubur itu dan menyuapkan ke Jaegar, Yang di suapin menerima dengan senang hati. Deva sebenarnya tim bubur diaduk, Tapi karena Jaegar tak mau diaduk yasudah Deva pun nurut. Ia lebih mementingkan Jaegarnya.

"Mau pakek sambel gak?" Jaegar menganggukkan kepalanya.

"Sedikit aja ya, Nanti kepedesan kayak kemaren" Jaegar mengangguk.

"Mas Abim" Bisik Afa

"Kenapa sayang?"

"Mas Jaegar sok cool, Malah kayak orang bisu" Bisiknya

"Mulutnya Sulfa, Jangan gitu" Ujar Mas Abim dan Afa hanya cengengesan.

"Mas tama" Panggil Afa melihat seseorang yang baru saja datang, Seseorang itu sedang memesan bubur.

"Loh Afa, Sendirian aja dek" Basa basi yang dipanggil Tama, Abim menatap tajam ke arah Tama.

"Becanda doang gua Bim! tenang aja tenang" Ujar Tama lalu terkekeh. Tak sengaja matanya melihat seseorang yang mirip dengan Afa, Bedanya ini dimata Tama lebih comel.

"Selamat Pagi Deva" Sapa Tama, Jaegar langsung mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Tama dengan tajam, Deva hanya tersenyum kikuk.

"Eh denger denger abis jatoh ya main Voli, Gimana sekarang? Udah sembuh?" Tanya Tama

"Udah kok" Jawab Deva sambil mengangguk kan kepalanya.

"Lain kali hati-hati, Maaf gak sempet nengokin" Ujar Tama merasa sedikit bersalah, Harusnya ia kemaren menjenguk pujaan hatinya ini.

"Gakpapa kok, Lagian udah sembuh" Balas Deva, Ia melihat ke arah Jaegar yang kini sudah berbeda dari Jaegar yang tadi. Kini Jaegar menatap tajam dan dingin kedepan, Rahangnya mengeras dan tangannya terkepal menampilkan urat urat yang berada di tangannya.

Pesanan Tama sudah jadi, Ia lalu Pamit untuk pulang.

"Pulang duluan Va, Jangan kangen hahahaha" Tama segera pergi, Ia sebenarnya hanya menggoda Deva. Tapi sebenernya Tama juga suka sama Deva, Sejak mereka kelas 10.

Deva sengaja tak melihat kepergian Tama, Ia fokus melihat ke arah Jaegar yang mulai terpancing emosi, Deva merapikan rambut Jaegar yang sedikit berantakan.

"Deva gak suka sama dia, Deva sukanya cuma sama Jaegar"


.
.
.

Bersambung~

note penulis : gua triple update nih😂, eh btw Minal aidzin wal faidzin ya man teman, thr nya triple up aja, soalnya g duit cuk🗿🙏

Smash My Heart! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang