[JAEGAR vs DEWAN]

1.3K 137 13
                                    

Siapa yang tidak mengenal Dewan?

Dewantara Pamungkas, Kapten voli di SMA Pahlawan.

Musuh bebuyutan Jaegar.

Seseorang yang ingin menggantikan Jaegar dari pemenang kejuaraan, Seseorang yang sangat membenci Jaegar dan seseorang yang ingin menghancurkan hidup Jaegar.

Jaegar sama sekali tidak takut.

Tidak ada yang dirinya takuti di dunianya ini, Bahkan dengan Dewan sekalipun. Dirinya malah akan terkekeh dengan geli.

Skill bermain Dewan memang di atas rata-rata. Pemuda tinggi dengan tinggi mencapai 179 cm. Tingginya dengan Jaegar tak kalah sama. Hanya saja Jaegar lebih tinggi dari Dewan 1 cm.

Hari ini adalah hari dimana Jaegar akan melawan SMA Pahlawan. Bertemu dengan Dewan si bocah sok iya yang tak kalah dirinya benci selain musuh-musuhnya yang lain.

_____

"Katanya mau berangkat bareng Jaegar? Kok malah bareng kita?" Tanya Nando heran.

"Emang gak alergi lu naik ini?" Tanya Putra dan Deva menggelengkan kepalanya.

Segera masuk ke dalam Bus mini di depannya, Sebenarnya Jaegar mengajaknya untuk berangkat sendiri dengan mobil. Tapi Deva menolak. Al hasil Jaegar ngambek dan pergi sendiri naik mobil bmw kesayangannya.

Keadaan selama perjalanan menjadi hening.

Deva yang tidak mood karena Jaegar pun juga hanya diam saja.

Sekalipun Nando, Putra atau Adil mengajak dirinya mengobrol pun Deva hanya diam. Membalas dengan gelengan kepala dan anggukan kepala.

Tak butuh waktu lama.

Akhirnya Bus mini yang mereka tumpangi sudah sampai di parkiran sebuah Gor besar di kota mereka.

Mereka semua segera turun. Memasang tampan cool, sok ganteng dan sok keren sudah menjadi pemandangan setiap akan tanding.

Walaupun mereka sudah memasang tampang seperti itu, Masih tidak bisa mengalahkan ketampanan seorang Jaegar.

Deva menggendong tas ransel kecil miliknya. Dirasa sudah siap mereka segera masuk ke dalam Gor. Disusul dengan guru pendamping serta beberapa laki-laki dewasa yang menjabat sebagai coach mereka.

Ya walaupun si coach gak pernah tampil, gak keliatan ngajarin mereka. Tapi sebenarnya diajarin kok cuma gak ke tulis aja disini.

Deva berjalan ke arah tempat milik mereka yang sudah di sedia kan. Melihat ke arah Jaegar yang sepertinya sudah datang sejak beberapa menit yang lalu.

"Udah lama?" Tanya Deva dan Jaegar hanya berdehem.

Deva hanya bisa Menghembuskan nafasnya kasar. Dirinya tidak suka jika Jaegar cuek seperti ini. Sangat menyiksa jiwa dan raganya.

"Ini minum dulu" Tanpa membalas ucapan Deva, Jaegar menerima botol minum dari Deva. Meminum air itu hingga tersisa setengah.

Pertandingan sebentar lagi di mulai.

Mereka semua mulai melakukan pemanasan.

Jaegar sedari tadi sudah menatap ke wilayah lawan. Matanya menatap tajam ke arah salah satu di antara mereka. Yang di tatap juga tak kalah menatap Jaegar dengan tajam.

"Cih" Decih Dewan disana. Menatap Jaegar penuh keremehan.

Deva hanya diam, dia mencoba untuk tidak menggubris mereka berdua. Dirinya yakin jika Jaegar lah yang akan menang.

Jaegar menarik anggotanya untuk melingkar, memberikan beberapa kata wejangan dan arahan untuk anggota tim nya. Melakukan tos sebelum permainan di mulai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Smash My Heart! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang