13.

3.3K 175 20
                                    

Warning typo
Kata kata kasar
bahasa kurang baku











.

.

.

"Senennya hari ini! Mau ketemu kak Gara. Anjayyyyy alay gw"

" Emng alay" saut Bili dari belakang punggung Gio.

Gio yang mendengar itu membalikkan badannya ke arah sumber suara tersebut.

"Isss Bili! Lu mah gak bisa liat gw seneng dikit" ujar Gio menggembungkan pipinya.

" Idih, sok iye deh lu"

" Emng iya, oh iya. Lu tau gak sih bil! Gw mau teriak gila" senang Gio dengan semangat ia mengguncang badan Bili.

" Apaan dah lu, pusing nih gw!" Kesal Bili.

" Wjauabludnan, gw kemaren di beliin coklat sama kak Gara gilaaaa! Gimana kagak salting coba gw"

"mulai deh gilanya"

" Ih Bili! Gw serius tau. Lu mah"

" Cih, iya. Terus gimna?"

"Apanya?" Tanya Gio.

" Eh Kunti bogel rasa pengen gw pengal kepalanya" geram Bili kepada Gio.

" Gw heran deh, kenapa orang kesel semua kalau ngomong sama gw ya" ucap Gio melipat kan kedua tangan nya di depan dadanya.

" YA GIMANA KAGAK KESAL anjayy! Nih ya gw kalau jadi kak Sagara mungkin udah gw blokir dari daftar orang yang suka diam-diam tau gak"

"Tega betul"

" Udah ah.. gw mau ke kelas, tambah gila gw kalau ngomong sama lu"

"Jangan gila dong, ntar gw gak punya temen lagi buat maling mangga pak selamat"

" Baru juga pagi anjay, Udah pikiran lu mau maling mangga pak selamat"

" Hehe, pulang sekolah temenin ya"

" Gak, ogah gw!" Ujar Bili.

" Aaaa.. Bili lu mah gak asik"

" Wihh, pagi-pagi ga asik apaan nih!" celetuk Salah satu  seseorang yang datang entah dari mana dengan tiga temannya di samping nya.

Sontak mereka ber2 pun menoleh, dan memperlihatkan empat kakak kelas nya yang berdiri di belakang punggung mereka.

"B-bili, ada kak gara anjay" bisik Gio kepada Bili yang sedari tadi meremat lengan tangan temannya tersebut.

" Iya gw tau, tapi gak usah pakek remat tangan gw dong. Jelas tenaga lu kayak kebo" gumam Bili.

Sagara yang melihat interaksi tersebut menatap sinis dan sipit ke arah lengan tangan yang Gio gandeng.

" Cih" gumam Sagara lalu memilih melangkah pergi melewati Gio dan meninggalkan ke tiga temannya.

' ih, cuek amat dah. Padahal juga kemarin gak kayak gini!' batin Gio.

Baru saja mereka berbaik, eh ada lagi yang sedikit panas melihat interaksi adek kelas nya dengan temannya tersebut.

"Woy gar! Malah cabut duluan" panggil temannya yang bernama Lio.

" Udah sih biarin" ujar temannya satu lagi yaitu Wildan.

" Oy Gio!"

"Y-ya kak?"

" Gak masuk kelas kalian berdua?! Bentar lagi bel bunyi tuh"

" Haha iya kak ini juga mau masuk, tapi di tahan Mulu sama nih bocah" tunjuk Bili ke arah Gio.

the crush boy  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang