(8) Selesai

25 4 0
                                    

Sangwon tidak habis pikir sama teman-temannya ini, kenapa mereka menganggap bahwa dirinya adalah pelaku kematian Keum Donghyun. Hong Woono,Minjae bahkan Park Junmin berusaha untuk menangkapnya dan menjebloskan dirinya di penjara kerajaan(pemerintah).

Maka dari itu Sangwon kabur saat rumahnya dikepung oleh mereka atas permintaan adik sekaligus ibunya. Awalnya dia bersikap biasa dan berusaha meyakinkan mereka nyatanya sang bunda dan Sungwon tau bahwa mereka (teman-temannya) bukan semata-mata mencari yang baik atau yang benar, melainkan untuk melenyapkan dirinya.

Sempat ia pergi ke rumah Donghyun untuk bersembunyi nyatanya disana ada Sungho yang menahan Intak untuk pergi menemui Sungwon.

Ia pergi kearah hutan dan menemukan Hojin yang bersandar di sebuah pohon sambil memakan apel dan pisang .

"Hojin lu masih hidup?" Tanya Sangwon membuat Hojin kaget dapat Sangwon lihat bahwa Hojin jauh dari kata baik-baik saja.

"Gua disekap sama Seunghan ditempat yang mengerikan"

"Tunggu ini Donghyun kenapa?" Tanyanya melihat Donghyun tak sadarkan diri dengan rumput yang menutupi sebagian tubuhnya.

"Ditempat gua disekap gua nemuin Dia ,gua ga tau dia sudah meninggal atau belum yang jelas arwah dia meminta gua menjaga permata Putih milik Sungwon karena itu satu-satunya pelindung dia makanya gua harus bertahan hidup walau gua udah mau nyerah aja "

Sangwon diam,ini bahaya. Jika mereka (teman-temannya) melihat Hojin masih hidup salah satu dari mereka pasti berusaha merebut permata itu. Satu-satunya cara adalah Sangwon harus memastikan kalau Mereka selamat.

"Hojin tolong beri permata itu kepada Sungwon tapi jangan sampai teman-teman tau. Beberapa dari mereka adalah pelaku atau bahkan kaki tangan pelaku yang menuduh gua sebagai dalang dari semua ini. Gua tau dengan kematian gua gak bisa menjamin semuanya bakal baik-baik saja tapi setidaknya gua harus mastiin kalau keluarga gua selamat." Ucap Sangwon tapi sebelum Hojin berdiri Sunho dan yang lainnya datang membuat Hojin bersembunyi dibalik pohon.

Sangwon berbalik dan melihat Woono dan Minjae mendekat kearahnya,ia menelan ludah kasar karena takut tidak bisa mengendalikan semuanya.

Seketika badan Sangwon kaku dan tertarik kedepan,dibuat terduduk oleh sihir Woono.

"Ayo kita masukkan dia ke penjara" ucap Woono mengintruksikan kepada teman penyihirnya.

"Jangan!kita langsung bunuh aja. Kemungkinan dia bakalan kabur karena Sangwon ini pintar Minjae" cegah Sunho dan minyong sang oni yang sejak tadi terbang mengawasi supaya Sangwon tidak kabur.

"Kayaknya bener kata Sunho kita bunuh saja sekarang" Ucap Kangmin mau tidak mau mereka mengangguk dan mengarahkan tongkat sihirnya ke arah Sangwon yang berlutut tak berdaya.

"Apa kata-kata terakhir lu Won?" Ucap Woono sedikit tidak tega tapi bukannya orang seperti dia memang harus dibunuh?.

Awalnya Kangmin, Woono,Minjae,Park Junmin pergi untuk bertanya tentang kesaksian dirinya. Tapi setelah mereka berada di Depan rumah Sungwon,ia melihat bahwa Sangwon berusaha menyelakai Sungwon dan ibunya. Mereka juga mendengar dan melihat dengan mata mereka sendiri bahwa Sangwon mengatakan telah mencoba membunuh Donghyun.

"Kalian akan mati atau kalian akan hidup dengan penyesalan seumur hidup kalian,dan..."

"Jangan bunuh Sungwon, dia gak tau apa-apa." Ucapan Sangwon membuat mereka mengangguk dan bersiap untuk menghabisi dirinya,ah Woono menjadi ragu?.

Mereka bertiga merapalkan mantra yang sama,mantra untuk membunuh seorang Pamvir kepada Sangwon yang mengerang kesakitan. Sunho dan minyong yang menyaksikan itu sedikit tidak tega,ada pikiran untuk mencegah mereka melakukan itu karena sedari awal mereka hanya ingin membantu memenjarakan Sangwon bukan menghabisi nya.

Perlahan tubuh Sangwon terbakar dan berubah menjadi Abu, menghilang di udara menyebabkan mereka bernafas lega sekaligus menyesali ini. Tapi mau bagaimana pun ini harus dilakukan supaya tidak ada korban jiwa lagi,Seunghan Sudah dibawa oleh Jaehyun and the gank untuk di penjarakan karena Seunghan mengaku bahwa ia dipaksa Sangwon.

"Sudah selesai" ucap Woono sendu.

"Kita bunuh temen kita sendiri gak si" balas minjae melihat tempat menghilangnya abu Sangwon.

"Gua menyesal tapi mau gimana lagi" ucap Kangmin menghela nafas kasar dan berlutut.

"Ayo kita pergi,ini sudah mau malam. Kita harus semangat buat sekolah lagi" Ucap Sunho menghela nafas lega karena ini semua sudah selesai.

Mereka semua pergi meninggalkan Hojin yang menangis tanpa suara,tak lama hujan deras membuat dirinya semakin menangis. Andai saja Sangwon ga mempedulikan keselamatan dirinya, pasti dia bakalan memilih untuk kabur.

Hojin Mendekati Abu yang tersisa lalu menggenggamnya, perlahan genggaman itu memudar karena air dan muncul kalung permata merah milik Sangwon karena ada Nama pemiliknya.

"Hojin"

Hojin melirik kearah Donghyun yang terbangun,dia benar-benar lemas tidak seperti Donghyun yang ia kenal.

Cepat-cepat ia melempar batu permata merah tersebut dan menghampiri Donghyun.

"Ada satu-satunya cara supaya kita bisa selamat,hari sudah mulai gelap dan kita bisa aja mati dimakan Werewolf mungkin" ucap Donghyun terbata-bata.

Hojin mengerenyitkan bingung karena perkataan Donghyun sulit untuk dipahami, memangnya bagaimana cara mereka keluar dari hutan ini?. Masa ia harus terbang?kan gak punya sayap.

"Sebentar lagi 'itu' datang dan kita harus segera pergi,jadi lu mau kan bantu gua?"

Hojin mengangguk menyetujui ucapan Donghyun karena dia tidak punya alasan lain, satu-satunya alasan dia untuk bertahan hanya satu yaitu menyerahkan Permata ini ke pemiliknya (Sungwon) setelah itu mau dia mati ataupun tidak dia tidak peduli.

"Eh ,oh iya permata Sangwon" ucapnya ingat lalu berbalik untuk mengambilnya kembali. Sayangnya dia menyesal telah berbalik menatap'dia' yang sangat menakutkan. 'Dia' yang ditakuti semua orang termasuk dirinya.

Donghyun menepuk pundak Hojin membuat Hojin melihat kearahnya, seketika Hojin menyesal telah menolong Donghyun.

Bukankah Sahabat harus saling percaya? sayangnya Hojin sudah terlalu sering percaya dan berakhir Dibohongi oleh mereka dan Donghyun.

SAVEME,KILLME Ft 03LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang