(3) Janggal

48 4 0
                                    


"Park Sungwon, gua bingung deh sama lu dan Sangwon " Ucap intak,saat ini mereka ngobrol didalam kelas karena guru-guru sibuk mengurusi Dey yang katanya bunuh diri itu.

"Bingung kenapa?gua tadi kaget ngeliat mayatnya Dey eh lu malah bingung karena gua" balas Sungwon sinis.

"Lu beneran kembar sama sangwon gak si?" Tanya intak.

"Yaiyalah pake nanya lagi"

"Masalahnya lu gak mirip,cuman namanya yang hampir mirip. Lagipula marga kalian beda" ucap intak.

"Gatau juga sih lagipula gua ga terlalu ambil pusing" ucap Sungwon kesal sendiri.

"Bener juga"

"Apanya yang bener?"

"Gua bingung aja soalnya ibu lo dengan mudah Nerima kehadiran gua padahal kan gua manusia biasa,ya walaupun beda rumah secara tidak langsung ibu lo yang ngerawat gua selama ini".

"Intak?" Panggil Sungwon dengan tatapan sendu

"Kenapa?gua cuman nanya doang lagipula gua kan dah beruntung dapat keluarga kaya kalian"

Sungwon tau Intak bohong, pasti dia merindukan keluarganya. Sebenarnya Sungwon maupun keluarganya tidak benar-benar tau apa yang terjadi kepada Intak,tapi biarkan saja sampai dia sendiri yang ingin bercerita.

"Ouh iya menurut lo Wooyoung murid baru yang tadi orangnya kaya gimana?" Tanya Sungwon mengalihkan topik sensitif mereka.

"Menurut gua dia manusia biasa kaya gua,cuman bedanya dia pendiem"

Sungwon menyipitkan matanya sedikit marah,sebagai seorang pamvir dia tahu betul bahwa Wooyoung bukanlah manusia biasa seperti Intak. Sepertinya seseorang yang mempunyai kemampuan khusus,tapi dia tidak tahu apa.

"PE WANGSAP TWITTER IGE GESS" Ucap Rakwon memasuki kelas,Sungwon yang emang pada dasarnya kaget langsung terjungkal ke lantai.

"Berisik won,kita lagi masa berduka juga" ucap Iyan sinis karena suara Rakwon beneran kenceng,mana dia di samping Rakwon tadi.

"Iya deh iyaa"

"Btw lu darimana aja berdua?"tanya intak kepada Rakwon dan Iyan yang diikuti Wooyoung si murid baru.

"Ouh tadi kita berdua eh bertiga deng ajak Wooyoung keliling sekolah, soalnya gak mungkin kan yang nganter spesies lain walaupun kita percaya si" balas Rakwon.

"Gila suara lu toa banget won,gua sebagai saudara kembar Siti Badriah sampai terjungkal dua kali" ucap Sungwon yang kembali duduk setelah memegangi pantatnya.

"Gila si Sangwon ternyata Siti Badriah" kaget Intak memegangi dadanya,kalau kata mereka bertiga mah alay.

"Bukan gitu maksudnya ,dahlah cape gua"

Memang pada awalnya Rakwon dan geng manusia biasa ini hendak pergi ke kantin untuk jajan tapi pas dijalan ia liat Wooyoung jadi diajak deh.
.

"Heh minyak nyongnyong tungguin elah" Ucap Sunho setengah berlari menghampiri Siswa berambut biru.

"Bisa gak sih lu jangan panggil gua gitu?gua malu anjir "ucap siswa berambut biru

"Yah maaf salah siapa nama lu kaya minyak kemiri"ucap Sunho

"heh yang ngasih nama kan ortu gua ,bukan gua"ucap siswa yang bername tag minyong itu

"Iyah Iyah ,tungguin Napa lu gak berperikemanusiaan bangett sih"ucap Sunho dengan wajah kesal,yang di balas deheman.

Kedua siswa itu pun pergi meninggalkan perkarangan sekolah.

Wonoo berjalan menghampiri teman teman nya dengan raut wajah yang sulit di artikan,dengan tas yang ia genggam Iya duduk di salah satu kursi dekat teman teman nya yang sedang asik ngobrol.

"Ehm,lu dari mana?gua cariin kemana-mana gak ada " ucap Minjae setelah melihat kehadiran Woono. saat ini Minjae, Donghyun,Junmin, sedang duduk di depan kelas sembari menunggu Kangmin yang tiba-tiba menghilang dan Woono yang pergi mencarinya.

"Awalnya gua nyari Kangmin tapi gua lihat Ada Manusia yang mati dibunuh pamvir" Dengan nafas terengah-engah Woono menghampiri ketiga temannya itu.

"Eh anjir saha wehh" balas Junmin kaget tapi mukanya tetep datar.

"Terus kenapa lu lari-larian kan bisa apparateucap Minjae yang membuat Wajah Woono cengo,ia baru kepikiran.

"Eh iya jir gua gak kepikiran" kesal Woono.

"Sudahlah lupain,lu liat mayatnya dimana?mukanya kenal gak?" Ini yang ngomong Junmin penyihir anak Ravenclaw.

"Gua gak kenal orangnya,tapi kalau pelakunya madep belakang dan...." Ucap Woono tidak yakin sehingga menggantung ucapannya.

"Dan apa?"

"Gak,gaada apa-apa. Kayaknya gua salah lihat deh" ucap Woono berusaha berpositif thingking.

"Pasti setelah ini bakalan heboh,tapi kayaknya gak bakalan diumumin ada yang meninggal apalagi itu kaum Human. Manusia biasa bisa aja ketakutan kan?"

"Bener Junmin. Tapi sekarang mending kita pulang aja. Kayaknya Kangmin juga sudah pulang karena ada urusan mendesak?"

"Urusan mendesak apaan sampai gak ngabarin?" Tanya Junmin kepada Minjae yang sibuk menelepon Kangmin.

Woono terdiam memperhatikan mereka berdua, tadinya dia hendak menyusul Kangmin tapi dia melihat Pamvir menyerang manusia. Anehnya dia melihat mata pamvir itu hitam alih-alih merah menyala, seperti disihir. Tapi yang bisa melakukan itu hanyalah penyihir hitam paling berbahaya (Ralp Flenes) yang bahkan bisa mengendalikan 'para pelahap maut' yang sering kita kenal sebagai Death Eater.

"Woono,Minjae,Junmin kita harus pergi ke asrama sekarang. Sepertinya kekuasaan Wilayah sedang dalam bahaya" ucap Kangmin yang tiba-tiba muncul didepan Donghyun yang tidur sejak tadi.

"kenapa tiba-tiba eh lu darimana aja min" Kesal Minjae sekaligus kaget, bahkan donghyun saja terbangun saking kagetnya.

"Sudah gak usah banyak tanya lu kek dora. Donghyun lu pulang anterin Sungwon, Junmin pergi ke asrama Ravenclaw. Gua sama yang lain mau balik dulu ke rumah buat ambil hape" ucap Kangmin,sejak tadi ia mencari-cari hapenya yang hilang eh malah dapat simbol bahaya dari asrama.

Apa gua salah lihat, gua lihat Kangmin di... Tapi kenapa dia diam saja?batin Woono lalu ber apprate untuk pergi ke asrama slytherin.

Setelah kepergian ketiga temannya Donghyun termenung,dia sejak tadi mendengarkan percakapan mereka. Tapi pas bangun tadi,ia merasa Woono seperti menyembunyikan sesuatu. Kenapa Woono tidak menyelematkan siswa yang dibunuh itu?atau dia pelakunya?.

SAVEME,KILLME Ft 03LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang