Chapter 12 {END}

2.2K 133 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Waktu terus berlalu, Yim dan Tutor semakin dekat serta Tutor yang tidak terlalu mempermasalahkan persahabatan Net dan Yim ataupun member lain selama mereka tidak menyentuh Yim berlebihan, Yim juga selalu mengabarinya kemanapun dia pergi jadi dia sangat tenang dan juga yakin dengan hubungan itu. Tapi beda lagi kalau Yim yang cemburuan, maka dia akan merajuk sepanjang hari, dan dingin terhadap Tutor pada hal biasanya uke lain yang mendekati Tutor walaupun dia hanya diam. Kalau Yim yang ngambek, maka Tutor akan kesulitan membujuknya.

Semua aktor domondi dan staf mereka tau bahwa Yim sangat sensitif dan cemburuan, Tutor tidak peka sedikit saja Yim bisa cemberut.  Bagi Yim, Tutor hanya boleh melihat dirinya saja, sedangkan dia bebas dekat dengan siapapun, namun Tutor sudah terbiasa akan hal itu selama Yim bersamanya dan selalu setia padanya. Toh segala yang ada pada Yim adalah miliknya begitu pula sebaliknya.

Yim sudah terbiasa disentuh oleh Tutor jadi dia sudah tidak seperti yang pertama kali. Dia tetap Yim yang ceria dan berisik diagensi dan menjadi sasaran keusilan member lain. Ketika Yim lelah bermain dengan yang lain maka dia akan kembali kepelukan Tutor dan hanya beristirahat padanya.

"Mallnya bagus" ucap Nunew melihat Mall mewah itu, saat ini para aktor domondi berada di Korea dan kesempatan untuk mereka berjalan-jalan ke Mall paling besar dan mewah disana

"Ya ampun gelang mewah ini!!" Nunew berlari pelan ke arah tempat perhiasan merek mewah

"Liat cincinnya!!" James menarik Net yang sudah pasrah

"Beli saja beli" ucap Net agar James senang

Nat hanya tersenyum kearah Max saat melihat gelang cantik kan mewah dibalik lemari kaca, dan Max pun mengerti bahwa Nat menginginkannya walau tanpa bicara dan Max akan membelikannya

"Nett!!! Aaaaaaa!! Gelang ini juga bagus!" histeris James dan Net mengangguk saja

Yim berjalan melewati pasangan lain, dan melihat kalung indah didalam rak kaca, sepertinya itu keluaran terbaru, Yim meminta karyawan disana agar mengeluarkannya dan akan membelinya, dia sangat suka kalung itu, Tutor hanya diam mengikuti Yim yang masih melihat perhiasan lainnya, ini kesempatan Yim bisa membeli diluar negeri dari hasil kerja kerasnya. Yim juga memilih gelang bermerek yang menarik baginya, ia tak peduli bahwa itu sangatlah mahal karena jiwa shoppingnya memang tidak bisa ia kendalikan.

Saat sampai diproses pembayaran, malah Tutor yang mengeluarkan kartu untuk membayarnya hingga semua member yang tadinya masih sibuk memilih perhiasan lain kini melihat kedua pasangan itu, sedangkan Yim malah bengong saking syoknya apa yang terjadi, sampai semenit kemudian ia sadar

"Kau membayarnya? Itu sangat mahal!" ucap Yim, mana mustahil untuk dikembalikan lagi, kalau dia tau Tutor akan membayarkannya, dia pasti hanya mengambil satu perhiasan saja

"Kalau aku bilang diawal akan membayarkannya kau pasti tidak akan memilih apa yang kau sukai, dan semua pilihanmu itu sangat bagus bila kau pakai" senyum Tutor membuat Yim memalingkan wajahnya yang tersipu, dia tak bisa pungkiri bahwa dia begitu bahagia bisa bersama Tutor

"Ohh so sweet" kagum Nunew

"Liat! Mereka manis sekali! Aku juga mau kayak gitu!" James menguncang tubuh Net yang menatap James dengan tak habis pikir

"Jangan aneh-aneh deh sayang, jangankan perhiasan, kau minta apartemenpun aku belikan" heran Net

"Ayo kita kembali ke Hotel sebelum cuaca makin dingin malam ini" ajak Zee setelah membayar belanjaan Nunew, dia juga khawatir akan suhu yang semakin dingin

"Ayo phi" Tutor setuju, sambil merangkul Yim agar hangat padanya

.
.

Yim menyalakan penghangat suhu kamar dalam kamar hotel yang mereka berdua tempati "Jauh lebih hangat" ucap Tutor melihat Yim kini berbaring bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yim menyalakan penghangat suhu kamar dalam kamar hotel yang mereka berdua tempati
"Jauh lebih hangat" ucap Tutor melihat Yim kini berbaring bersamanya

"Yim"

"Um?"

"Kau tau? Sampai saat ini aku sama sekali tidak menyangka bisa sedekat ini dengamu, dulu bahkan fanservice saja kau tak mau dekat denganku" ingat Tutor, perjuangannya memang luar biasa mendapatkan Yim seperti saat ini, itulah kenapa ia sadar bahwa dia sungguh-sungguh mencintainya

"Maaf soal itu, aku tidak pandai bicara, dan teman-temanku menjauhiku karena tidak bisa beradaptasi dengan orang lain, aku hanya takut kau tak nyaman denganku"

"Aku tau trauma dimasa lalumu Yim, kau tak perlu jelaskan lagi, aku yang paling tau tentangmu, dan aku sangat mengerti. Kau tak perlu meminta maaf, karena sekarang kau milikku" senyum Tutor menyentuh pipi lembut Yim

"Kau boleh dekat dengan phi Net, Phi Zee, atau yang lainnya, aku tidak akan melarangmu dekat dengan teman-teman yang lain Yim, karena sekarang aku tau kalau kau milikku hanya milikku"

"Tapi aku tidak suka kau dekat dan memperlakukan yang lainnya dengan manis sekalipun kau dipaksa untuk fanservice dengan yang lain, apa aku egois?"

"Tidak apa-apa Yim, aku malah senang walaupun kau ngambek seharian, bukankah itu tandanya kau juga mencintaiku? Tenang saja, aku malah suka dengan semua sikap posesifmu"

Yim tersenyum senang, dia sangat beruntung bisa berpasangan dengan pria tampan baik hati itu dan dia memeluknya

"Muyim aku tidak akan pernah melepaskanmu" gumam Tutor dengan suara tulusnya, Yim memejamkan matanya saat Tutor mulai mencium bibirnya.

'Aku juga tidak akan pernah melepaskanmu, Tutorku'

.
.
.

END

END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jealous (TutorYim) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang