Chapter 8

1.5K 121 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Apa? Tutor membatalkan beberapa jadwalnya denganku seminggu ini?" tanya Yim begitu kaget mendengar ucapan manajernya, separah ini kah hingga Tutor nekat membatalkan jadwal dan menganti banyak kerugian, Yim terududuk lesuh dikantor agensi, dia sekarang bingung, sedih menjadi satu

"Selama seminggu ini kau punya jadwal solo sendiri untuk promosi dibidang kosmetik terkenal dan produk merek pakaian.... " penjelasan manajernyan tentang jadwalpun sudah tak mampu ia dengarkan lagi, dia terlalu sibuk dengan isi pikiran dan hatinya tentang Tutor yang berubah sejauh ini.  Dia tak bisa menerima ini

"Dimana aku bisa menemui Tutor?" tanya Yim

"Um? Kau bisa menelponnya"

"Dia tak mau bicara denganku, aku harus tatap muka dengannya"

"Menurut jadwalnya dia diundang untuk mengisi sebuah event universitas"

"Aku akan kesana"

"Kau ada jadwal Yim"

"Jadwal acaranya malam kan phi"

"Nanti kita telat, jalanan macet" panik manejer

"Maaf phi, sebentar saja" ucap Yim kabur dari sana hingga manajernya sekarang pusing sendiri.

.
.

Yim meliahat acara konser dikampus dan banyak penyanyi yang diundang, termasuk Tutor yang selain aktor dia juga profesional dalam bernyanyi. Beberapa mahasiswa heboh akan kehadiran Yim yang tak terduga disana

"Yim!!!!"

"Yimmm.... " Yim berusaha tersenyum pada mahasiswa yang menjadi penggemarnya, dan lewat menerobos mereka agar bisa masuk kebelakang panggung. Panitia event tentu terkejut akan kehadiran Yim dan kagum akan ketampanan sekaligus kecantikannya itu

"Apa ada yang tau tempat Tutor?" tanya Yim keseorang panitia

"Oh dia sedang mempersiapkan diri disana" tunjuk sebuah ruangan VIP, membuat Yim segera kesana

"Tutor" panggil Yim membuat Tutor menoleh karena tadi berbicara pada musisi lainnya

"Muyim? Pacarmu mencarimu tuh" ucapnya pada Tutor menunjuk Yim didepan pintu, Tutor cukup kaget juga akan keberanian Yim mengejarnya dikeramaian begini, Tutor khawatir juga bila ada yang menyentuh Yim atau usil padanya, mana Yim sangat cantik dan bening mulus begitu

"Dia aslinya sangat cantik melebihi dilayar kaca ya? Dia juga benar-benar putih bersih" kagumnya membuat Tutor tak suka

"Aku akan menemuinya sebentar" ucap Tutor berlalu dari sana dan menarik Yim agar hanya berbicara berdua dengannya

"Kau gila kesini? Hah?" tanya Tutor

"Yang harusnya bertanya itu aku! Apa kau sudah gila membatalkan  semua jadwal bersamaku?" tanya Yim tidak terima

Jealous (TutorYim) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang