Bab 21 - Ketahuan selingkuh

1.4K 42 0
                                    

Pov Nasril

"Woii bro, lama amat lu baru sampai"

Terdengar suara Andi sesaat setelah aku memasuki cafe ini. Aku berjalan menghampiri nya.

"Macet" Jawabku singkat sambil menarik kursi untuk ku duduki.

"Weh, apa kabar babang Nasril? Makin cakep aja lu" Kali ini Rudi yang berbicara

"Basa basi lu buat gue eneg" Ucap ku sengaja membuat Rudi kesal

"Awas lu ya, ngambek ni gue" Ancam Rudi

"Ngapa tuh adek lu?" Tanya ku pada Andi

"Biasa PMS wkwk" Ujar Andi terkekeh

Rudi mendengus kesal. Aku dan Andi tertawa puas melihat nya. Begini lah kami kalau sudah bertemu, pasti salah satunya ada yang di bully tapi tentu masih dalam kategori bercanda.

"Eh lu pesan apa? Gue sama Rudi udah pesan" Ucap Andi

"Gue minum aja, soalnya tadi gue udah makan" Aku memanggil waiters untuk memesan secangkir kopi.

"Lu berdua kapan balik kesini?" Aku menatap Andi dan Rudi

"Gue baru kemarin, oh ya sekalian gue mau bilang minggu depan lu berdua jangan lupa datang, gue sama Rahayu mau tunangan" Jelas Rudi

"Wesss selamat bro" Andi menyalami Rudi. Begitu pun aku.

"Thanks bro" Rudi menyambut ucapan selamat dari kami berdua.

"Lu kapan nyusul?" Canda Rudi kepada ku.

"Andi duluan deh, enggak baik ngelangkahi senior" Yang sebenarnya hanya alasan ku saja.

"Alasan lu, bisa aja emang" Ucap Rudi

"Lu enggak jadi sama cewek yang kemaren?" Ujar Andi sambil menghisap rokoknya

"Foto yang lu kirim waktu itu, cowok yang sama Hani itu Putra. Ternyata bener dia udah jadian sama Putra" Aku menyeruput kopi ku

"Putra? Putra yang songong yang suka mainan cewek itu?" Tanya Rudi penasaran

"He'em" Gumam ku

"Wanjir, kok mau Si Hani sama dia, parah sih tuh orang mana ada bener nya" Rudi mulai kesal

Teman-teman ku emang tahu cerita tentang aku dan Putra yang tak pernah akur. Mereka juga tahu tentang aku yang suka dengan Hani

"Lu nggak bilang sama Hani soal Putra yang brengsek gitu" Sela Andi

"Lu ingat enggak yang gue pernah nembak Hani trus gue di tolak, waktu itu gue udah ingatin dia buat jauh-jauh dari Putra. Tapi kayaknya dia udah suka sama Putra dari awal" Jelasku datar

"Kawan gue kasihan bener, udah di tolak, malah di tikung" Rudi menepuk bahu ku pelan

"Semalam gue juga liat si Putra jalan sama cewek lain masuk ke hotel" Adu Andi

"Gue tau, gue udah enggak heran sama kelakuan tuh orang. Walaupun gue enggak ngikutin sosial media dia tapi ada banyak orang yang ngasih gue info" Emang benar tanpa ku cari tau terkadang ada teman yang memberi aku info cuma-cuma. Baik di kantor ataupun diluar.

"Anjirr, gue malah kasihan sama si Hani. Tuh cewek mana polos amat lagi, bisa-bisanya kemakan rayuan manis si Putra" Rudi mendengus kesal.

"Terus lu masih ngarepin si Hani juga?" Tanya Andi penasaran. Mereka tau aku suka dengan Hani sudah bertahun-tahun.

"Gue enggak tau, sejak gue tau dia sama Putra gue enggak pernah komunikasi sama dia lagi. Gue enggak mau dia merasa kalau gue ikut campur hubungan dia sama Putra. Jadi lebih baik gue menjauh" Ucapku menerawang jauh.

My Hani (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang