20. The Man

139 22 2
                                    

Yeji mencoba bersikap tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji mencoba bersikap tenang.

Pria bertopi itu mulai mengemudikan van tanpa rasa bersalah sembari bersiul, lalu berkali-kali menilik kaca spion demi memperhatikan kedua ekspresi pucat penumpangnya dan menjilat bibir. "Aku sudah menunggumu lama sekali ... Hwang Yeji~"

Di keadaan layaknya ini, insting Yeji mengatakan untuk segera membuka pintu dan kabur berlari, selagi masih mampu menyelamatkan diri di area ramai. Namun ia tak berani menolehkan pandang sama sekali. Seakan jika ia menggerakan bola matanya barang satu milimeter, maka pria itu bisa musnah dan melakukan sesuatu yang jauh lebih buruk padanya dan Dohyeon.

"Jangan berpikir untuk membuka pintunya, Sayang~ Mobil ini hanya bisa dibuka jika aku memperbolehkan~" Pria itu terkekeh manis dan renyah. Membalikkan badan dan kini menaruh tangannya di kursi penumpang depan, spontan membuat Dohyeon berjengit mundur ketakutan.

Berhati-hati dan penuh perhitungan, Yeji merogoh ponsel di saku, berusaha penuh untuk tak ketahuan tengah berupaya. Menutupi ponsel di bawah tas, jari Yeji sigap bergulir di atas layar, menerka-nerka penempatan tombol telepon darurat yang ia doakan, sampai tertekan. Ayolah ... Yeji mereguk ludah. Kali ini, meneguknya jauh lebih susah.

"Yaa!!!" Seketika, pria itu merampas pergi tas yang menghalangi dan menampar tangan Yeji keras. Begitu keras hingga ponsel itu terpelanting menghantam kaca tengah mobil dan seketika mati. Yeji terkesiap ketika kerahnya ditarik paksa oleh pria tersebut hingga napasnya terasa mengerabungi permukaan wajah Yeji. Dengan jelas, Yeji mendengarkan tangisan histeris Dohyeon yang susah payah menarik gagang pintu untuk keluar berkali-kali tanpa hasil sukses.

"Jangan berpikir untuk lari dariku, Manis~ Aku menunggu lama sekali untuk menemuimu~"

"Lepas!!" Yeji mendorong pria itu mundur segenap tenaganya. Sepersekian detik kemudian, pria itu menghantam kepala Dohyeon dengan sesuatu dan tertawa melengking sedang Yeji buru-buru merapatkan tubuh semakin ke samping. Yeji menyaksikan Dohyeon tak sadarkan diri seketika. Darah mengalir kecil dari dahi kanannya.

"Apa maumu!!" Buncahan panik merubungi ranah pengertian Yeji saat itu juga. Dengan cekatan, ia mendobrak-dobrak jendela mobil di samping, berharap penuh seseorang mampu mendengar seruan minta tolongnya.

Tapi nihil.

Sang pria kembali tertawa sumbang. Bibirnya yang pecah-pecah dan kering kembali dibuka ketika ia melompat cepat ke kursi penumpang belakang dan membekap wajah Yeji dengan kain yang telah diguyuri alkohol. Yeji meronta untuk waktu yang lama, mendaratkan banyak telingkah dan hujaman terhadap sang pria sampai ketika pandangannya berubah kabur melemah. Tubuhnya tak lagi miliknya.

"Tidurlah, Hwang Yeji~ Pacarku tercinta~"

Semuanya gelap.





♥︎












VarietYou (VU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang