21. Finding Proves

116 23 4
                                    

Tiga jam berlalu sejak laporan penculikan Hwang Yeji dan Kim Dohyeon diadukan kepada pihak berwajib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiga jam berlalu sejak laporan penculikan Hwang Yeji dan Kim Dohyeon diadukan kepada pihak berwajib. Lima belas menit—yang terasa lebih seperti satu jam—berlalu sejak panggilan dari nomor tak dikenal yang berasal dari Yeji, terputus. Yeonjun menggigiti ujung jemarinya gelisah menonton operator pihak kepolisian, beraksi melacak alamat IP penelepon melalui IMEI. Pasalnya, Yeonjun berlari secepat mungkin untuk menyerahkan ponselnya dan mengulur banyak waktu, berbicara nonsens, berharap itu mampu membantu pelacakan.

"Aku mendapatkan alamat IPnya." Seru Polisi Jung dari balik meja kerjanya, disambut oleh banyak pasang kepala yang melongok dan beranjak mendekati. Salah satunya adalah Yeonjun yang tidak ada habisnya, mendoakan kedua Yeji dan Dohyeon di sela-sela penantian.

"IPnya mengatakan lokasinya berada di ... 538-2 Sinseo-dong ... Dong-gu, Daegu! Mereka masih berada di sekitar sini!"

Polisi Jung bersegera menghubungi divisi patroli terdekat untuk langsung terjun, mengamankan TKP. Beberapa informasi diutarakan, Polisi Jung kembali menatap Yeonjun, manajer eonni Han Jihyu, serta beberapa staff acara yang turut membantu proses pelaporan sebagai saksi. "Sementara ini, kami akan mencoba menggeledah gedung tersebut. Dua mobil patroli sedang menuju lokasi kejadian." Polisi Jung menjelaskan.

"Yeonjun, kau mau kemana?" Manajer Han mencekal lengan pemuda yang tiba-tiba saja beranjak dari kursi tempatnya terduduk gelisah, menghentikannya dari langkah lebih lanjut.

"Aku mau menyusul."

"Apa?" Manajer berkacak pinggang. "Kau sebaiknya tetap disini, Yeonjun. Kabar ini tidak boleh tersebar luas. Dan kau tidak boleh terseret masuk." Manajer Han menggeleng sekali lagi, berharap pemuda yang dipandang mampu mengerti dan berhenti mengetukkan kaki gelisah.

"Tapi Yeji—"

"Yeji akan baik-baik saja. Kita sebaiknya tidak menambah masalah dengan bertindak gegabah." Manajer Han menarik lengan tegang Choi Yeonjun dan membuatnya kembali duduk. "Aku tahu kau peduli pada Yeji, tapi ini sudah bukan ranah kita, Yeonjun."

Yeonjun mengangguk kilas, hampir terlalu pelan untuk dianggap sebuah anggukan. Kemudian mengelus kerutan di dahi, Yeonjun menutup wajahnya frustasi. "Ini salahku, Manajer Noona."

Belum memberi kesempatan untuk mendengar jawaban, Yeonjun kembali menghela berat. "Tak seharusnya aku melepaskannya semudah itu. Kalau tidak, mungkin ini tidak akan pernah terjadi."

Manajer Han menepuk-nepuk punggung bidang pemuda itu. "Ini salah stalker yang tengah kita cari, Yeonjun. Ingat itu."

Yeonjun mengepalkan kubu tangannya. "Ada yang salah, Noona. Kriminal itu tak akan mungkin melakukan segala kejahatannya semudah ini jika tak ada bantuan dari ... dalam."

"Maksudmu?"

Yeonjun akhirnya menengadah, sorot matanya gelap dan alisnya menggaris tegas. Belum pernah Yeonjun merasa setakberdaya sekarang. Tidak mampu melakukan apapun selain menunggu, membiarkan nasib Yeji dan Dohyeon berada di tangan orang asing. "Noona?"

VarietYou (VU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang