'Bintang Pop ETZY Kembali Memecah Rekor Dengan Single Barunya: VENOM'
'Comeback ETZY yang Meracuni Industri Musik Akhir-Akhir Ini'
'Venom, Lagu Top 1 Billboard Minggu Ini'
'ETZY Tampil Memukau Dengan Konsep Mematikan'
.
.
.Begitulah tampuk beberapa situs yang Hwang Yeji temui ketika jarinya menelusuri layar teleponnya gigih. Seutas senyum ditarik menyadari eksistensi nama yang kembali dipuja khalayak dunia. Comeback yang ETZY tuai kali ini disambut habis-habisan, Yeji tak mampu menampung segala bahagia yang berhasil menghapus lelahnya.
"Eonni! Bagaimana menurutmu? Di star part haruskah aku menaikkan sedikit tanganku seperti ini?" Shin Yuna mendatangi Yeji di sofa tempat ia menyelimuti diri nyaman. Lengkap dengan telepon yang memajang video pre-recording mereka barusan. "Kurasa posisinya kurang enak untuk pengambilan kamera. Apakah harus begini?" Yuna memperagakan tariannya. "Atau begini?"
Yeji memicingkan mata. Sebagai ketua dari empat anggota yang luar biasa berbakat, sudah jadi santapan sehari-hari untuk persoalan layaknya ini. "Yang kedua lebih baik. Namun, cobalah untuk memposisikan tubuhmu sedikit condong ke depan. Tonjolkan bagian penting itu." Yeji berdiri mencontohkan. Yuna mengangguk mengerti.
"Ah~ Tentu saja, Eonni. Kau memang paling bisa diandalkan." Yuna terkekeh manis dan melanjutkan tariannya sendiri, menyempurnakan kekurangan-kekurangan lain.
Tak lama, asisten panggung Inkigayo mengetuk pintu ruangan, menyembulkan kepala masuk dengan sopan, "ETZY, 15 menit lagi siaran wawancara. Apakah semua sudah siap?"
Seperti yang sudah-sudah, merekapun bergegas keluar ruangan. Berjalan menuju tempat yang sudah belasan kali mereka jumpai dari comeback ke comeback.
"Eonni ya~" Ryujin berlomba menuju Yeji yang sibuk memastikan beberapa informasi penting perihal panggung dan posisi dengan manajer. "Ah ya, ada apa?" Sahutnya setelah selesai.
Mereka berjalan santai beriringan. Riasan hari ini bertema girl crush, terbuka namun keras. Hitam dan tegas. Ryujin dengan potongan rambut pendek ikoniknya, menyunggingkan senyum jahil. "Ayoloh ..."
"Apa lagi kali ini, hah?" Yeji terheran.
"Hati-hati loh, Eonni. Jangan sampai terjatuh."
"Terjatuh? Memangnya kenapa?!" Yeji memperhatikan sepatunya panik. Ryujin itu penuh kejutan konyol. Bisa saja rantai di pinggangnya itu dia ikatkan ke sepatu Yeji. Kita tak akan bisa menebak tindak-tanduknya.
Ryujin tertawa. "Panik sekali, sih."
"Jangan bercanda begitu! Menakutkan tahu."
"Tapi ya, Eonni. Aku serius. Hati-hati loh." Ryujin berjalan satu langkah di depannya kini. Berbalik ia berkata, "Hati-hati si hati."
Yeji kebingungan.
"Awas, nanti malah jatuh hati lagi. Sakit loh!" Lalu Ryujin terburu-buru pergi. Takut diomeli.
Apa sih, Ryujin ini jahil sekali! Yeji menggeleng-geleng heran. Tentu saja ia mengerti maksud Ryujin.
Ruang yang tengah mereka tuju kini adalah bilik khusus siaran wawancara. Masalahnya bukan ada di ruangan yang dituju, melainkan orang yang akan ditemui. Si pewawancara yang sudah lama Yeji hindari. Dan coba lupakan.
♥︎
MC pria Inkigayo kali ini berada tepat di depannya.
Canggung. Yeji tak berani menatap matanya bahkan. Tidak, ia tidak akan mengambil resiko itu. Mata yang ia tahu betul masih mampu membangkitkan degup tak berguna itu. "Ah, annyeonghaseyo~" Suara seorang wanita yang Yeji kenali sebagai Yunjin dari Lesserafim, menyambut ceria. Ia bertugas sebagai MC minggu ini, menggantikan senior Gunha Kim yang tengah melakukan tour dunia. Yeji segera membalas kehangatannya.
"Yunjin-ah, senangnyaa!" Yeji menyambutnya dalam pelukan. Pria di sebelahnya terlihat mati gaya, begitupun Yeji dalam hati. Mau tak mau, ia menyambut ia pula. Dalam satu bungkukkan kaku, Yeji menyapanya sopan. Seperti tak saling kenal. "Halo, Ye... Yeonjun-nim. Mohon kerja samanya."
Yeonjun dengan senyum yang kikuk namun tetap hangat itu pun membalas gestur yang sama. "Yeji-ssi. Senang bertemu denganmu." Yeonjun terdiam sebentar, lalu buru-buru melanjutkan. "Senang bertemu dengan kalian semua. Comeback yang luar biasa!" Katanya riang.
Tentu saja. Yeonjun yang Yeji tahu, adalah Yeonjun yang periang. Ah, apa yang Yeji pikirkan. Di sebelah Yeji, Lia menyenggol sikunya sengaja, menahan tawa cemooh. Oh sial, Lia.
Waktu menyelamatkan Yeji dari situasi tak nyaman itu. Siaran langsung dimulai. Perkenalan dikumandang, masing-masing menyuarakan baris kalimat yang telah dihapal matang-matang. Giliran Yeji pun datang menghampiri.
"Yeji-ssi." Yeonjun menatapnya lamat. Yeji merasa perutnya bergulir aneh. "Bisa berikan TMI untuk hari ini?"
Yeji mengangguk cepat, "Tentu. Ehm ... Tema hari ini sama dengan pakaian Yeonjun-ssi! Ah!" Yeji merutuk. "Maksudnya-maksudnya! Pakaian Yeonjun-ssi sama dengan pakaian, eh, tema hari ini!" Yeji menutup wajahnya malu. Dirasa seluruh ruangan tertawa lebar, berbahagia atas kesalahannya. Bisa-bisanya!
Yeonjun pun tertawa. Jelas terdengar. Yeji malu, teramat sangat!
Yeji tak lagi memperhatikan sisa dari berlangsungnya wawancara. Kupingnya berdenging dan wajahnya panas. Ia hanya ingin segera menyudahinya dan menangis di pojokan dunia. Sungguh memalukan.
"See you, Midzy!!" Suara Chaeryeong menarik nyawa Yeji kembali ke dasar tombak. Siaran selesai. Mereka saling membungkuk.
Yeji membungkuk dalam kepada MC Inkigayo hari ini, mendapati Yeonjun yang mencondongkan dagunya sedikit terlalu dekat hingga nafasnya hampir terasa. "Jangan diingat-ingat. Kau bagus sekali hari ini." Katanya singkat dan penuh keyakinan.
Lalu mereka berpisah.
Oh tentu saja. Tentu saja Yeonjun tahu bahwa Yeji tipe orang yang akan menyalahkan dirinya untuk kesalahan terkecil yang ada di luar kendalinya. Oh dan tentu saja, Yeonjun akan selalu meyakinkan sebaliknya. Tentu saja. Tentu saja Yeji kembali diyakinkan. Sial, Ryujin sial.
♥︎
Chapter 1 done. Bagaimana? Masih penasaran dengan kelanjutannya?
Jangan lupa tinggalkan jejak ya! Satu kalimatpun sangat berarti bagiku. Terima kasih sudah membaca </3
KAMU SEDANG MEMBACA
VarietYou (VU)
Fiksi PenggemarHwang Yeji dan Choi Yeonjun, terjebak dalam suatu acara realita. Sontak, lari mereka tertahan dan tali yang telah lama digulung, kembali dibiarkan melintang lepas. Penasaran? Ikuti mereka dalam acara varietas, VU (Variety You)!