Bab - 8

2.8K 236 34
                                    

Annyeong yareobun

Sebelum lanjut aku mau ngomong dikit, ini terkhusus untuk book ini. Karena menurut aku book ini special dan harus bener-bener puter otak saat nulis, aku ada target sebelum up Bab Selanjutnya.

Target aku 1k viewer, baru aku up bab selanjutnya.
Jadi kalo belum mencapai target, sabar ya nunggunya. Ini juga jadi bab terpanjang dari pada book lainnya. Yang lain 1 bab nya hanya 1k kata. Dan di book ini 2k lebih. Jadi editnya juga lama ya, ide jiga terkuras, semoga kalian selalu suka sama semua cerita aku.

Selamat membaca guys

"Jin Seok"

"Hyung"

Sowoon mundur dan keluar apartemen, Sowoon membiarkan dua orang itu melepas rindu. Atau?
Ntahlah apapun itu, hanya ini yang bisa di lakukan untuk Seokjin dan semua ini demi Unggie. Anak tampan tak berdosa itu jadi korban ke- insecurean sang ibu.

Di saat-saat tertentu Sowoon terkadang juga berfikir, mungkin tidak ada salahnya jika dia egois. Dia ingin memiliki SeokJin, tapi tidak Sowoon lakukan.

Jika cinta itu tulus, maka dia akan bahagia jika melihat orang yang dia cintai bahagia. Jika cinta membuat diri pemiliknya menjadi jahat, itu bukan cinta melainkan obsesi.

🐨🐹

Seokjin menangis, menundukkan kepalanya.

"Maafkan aku" ujar Namjoon, matanya mulai memerah.

"Hikksss hiksss" Unggie terbangun.

"Usssh usshh usshh ini ada daddy sayang" Namjoon mecoba menenangkan Unggie.

"Hyung berikan Unggie, akan aku susui" ujar Seokjin tak bisa melihat anaknya menangis.

Namjoon memberikan Unggie ke SeokJin, lalu SeokJin membawa Unggie ke sofa. Tanpa fikir panjang SeokJin menyusui Unggie, dan sudah pasti Unggie langsung diam dan mencoba memejamkan mata sipitnya kembali.

"Jinseok" Namjoon ikut duduk berjarak 1 jengkal dengan SeokJin. "Maafkan aku" Lanjut Namjoon.

"Tidak hyung, aku yang salah" sahut Seokjin tanpa melihat Namjoon.

"Terimakasih kamu sudah bersedia mengandung dan melahirkan anakku" ujar Namjoon.

"Dia anakku juga kalau kau lupa hyung" sahutnya melihat Namjoon sekilas.

"Jinseok"

"Hyung, biarkan anakmu tidur dulu. Nanti kita bicara" potong SeokJin.

"Ahh baiklah"

Namjoon melihat dengan saksama anaknya menyusu pada ibunya, pemandangan yang sangat membuat hatinya tersentuh. Pemandangan yang selama ini dia dambakan, dimana dia bersama dengan dua orang yang sangat dia cintai.

🐨🐹

Sowoon di depan pintu apartmen Ken dan Gyeom

Ding dong

Ding dong

Ding dong

Ding dong

"Siapasih ganggu aja"

Ken dan Gyeom sedang tidur yang pasti yareobun ini sudah pukul 2 malam.

"Apasih?"

"Ngapain lo?" kaget Ken saat melihat sahabatnya itu.

"Gue numpang tidur, besok gue ada kelas jam 10"

"Lah rumah lo?"

"Besok gue ceritain"

Ternyata Dia - NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang