Di ruangan Unggie
"Tuan"
Namjoon berdiri, dan seketika Sowoon terkejut dengan siapa yang dia lihat saat ini.
"RMshi"
"Anda mengenal saya?" Kaget Namjoon.
"Tentu saja"
"Anda siapa?" Tanya Namjoon bingung.
"Saya suami dari ibu susu anak anda" bohongnya.
"Ohh begitu rupanya, terimakasih banyak tuan sudah membantu anak saya" Namjoon membungkuk memberi hormat.
"Ahh tidak perlu seperti itu tuan, istri saya senang karena bisa menyusui bayinya lagi. Ahh maksud saya menyusui bayi lagi, karena anak kami tidak ada" Ujar Sowoon sedikit bingung, karena sempat salah bicara.
"Eohh saya turut berduka cita tuan"
"Ahh terimakasih tuan"
"Ohh ya tuan, setelah Unggie keluar dari rumah sakit dan istri tuan keluar juga, bagaimana caranya kita ketemu?"
"Begini saja tuan, tuan antar anak tuan. Ahh minta baby sister anak tuan untuk menemani saat baby di susui, nanti istri saya akan bawakan ASI yang sudah di perah untuk persediaan malam hari"
"Apa sebanyak itu ASI nya tuan?"
"Iya tuan, kebetulan ASI nya sangat banyak, itu juga yang membuatnya sampek demam karena ASI nya tidak di keluarkan"
"Sekali terimakasih banyak tuan" lagi-lagi Namjoon membungkuk memberi hormat pada Sowoon.
'Kalau kau tau RMshi, dia adalah ibu dari anakmu. Pasti kau akan langsung membawanya pergi, aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Seokjin adalah milikku, aku yang menemaninya selama ini' batin Sowoon.
"Sama-sama tuan, saya juga terimakasih karena kehadiran bayi tuan. Istri saya bisa tersenyum kembali, baiklah saya tinggal dulu. Saya temani istri saya, kalau sudah selesai akan saya antar kesini baby" ujar Sowoon
"Nanti saya tunggu didepan ruangan saja" Namjoon juga pasti khawatir kalau anaknya di culik, dia baru 2 hari bersama anaknya.
🐨🐹
Di ruangan Seokjin masih menyusui Unggie, Unggie benar-benar tidak ada kenyangnya. Dia sudah menyusu 1 jam lebih, sekarang sudah ganti sebelah.
"Masih nenen Unggie?" Tanya Sowoon.
"Masih uncle, Unggie kuat nenennya" ujar Seokjin mengelus rambut tipis anaknya.
"Kenapa nggak bilang kalo daddy nya Unggie RMshi?" Pertanyaan Sowoon membuat Seokjin kaget.
"Kau bertemu dengannya?"
"Iya aku penasaran siapa lelaki yang sudah membuatmu menolak ku berkali-kali" ujar Sowoon sambil bercanda.
Meskipun sebenarnya dia mengatakan apa yang dia rasakan, dia tidak pernah mau menunjukkan keseriusannya. Sowoon hanya ingin hubungannya dengan SeokJin bertahan lama, dia takut kalau dia menyatakan perasaannya SeokJin akan menjauh darinya.
"Kau ini"
"Wajar saja, dia sangat tampan. Tubuhnya sangat besar, tinggi. Dan satu lagi dia sangat kaya" Goda Sowoon.
"Aku tidak seperti itu Sowoon, kau tau itu kan? Kalau aku seperti itu aku akan di sana meminta pertanggung jawabannya" Elak SeokJin.
"Iya aku hanya bercanda"
"Putingku pedih" adu SeokJin.
"Kenapa?" tanya Sowoon khawatir.
"Unggie kelamaan nenennya, tapi kasihan kalo di lepasin"
