Chelsea

32.5K 1K 3
                                    

"Asher!" Sebagian besar siswa di kelas XII MIA1 memusatkan perhatiannya pada murid baru yang dengan beraninya memegang tangan Asher guna menghentikan langkah cowok itu beserta Alan juga Alfan yang hendak pergi ke kantin.

"Lepasin tangan Lo!" Suara yang sudah lama tidak pernah Chelsea dengar lagi kini ini ia bisa mendengarnya kembali. Chelsea melepaskan tangannya, menatap mata Asher yang menatapnya dingin.

"Gue mau bicara berdua." Ujar Chelsea mengutarakan keinginannya.

"Kalian saling kenal?" Pertanyaan Alfan sungguh mewakili seluruh kebingungan seluruh siswa di kelas itu. Seorang Chelsea yang notabenenya murid baru pindahan dari London mengenal Asher?

"Iya! Gue teman lama Asher!" Jawab Chelsea dengan senyum manisnya. Alfan mengangguk-angguk kepalnya mengerti.

"Sher! Kita duluan ke kantin!" Ujar Alan lalu memberikan Alfan isyarat untuk segera pergi mengikutinya.

Asher mendengus kesal saat melihat kedua sahabatnya pergi tanpa menunggunya. Tanpa menoleh pada Chelsea, Asher melangkahkan kakinya dan diikuti Chelsea.

"Asher!" Panggil Chelsea sambil sedikit berlari mengejar langkah lebar Asher.

"Lo kenapa?" Tanya Asher menghentikan langkahnya di koridor sepi yang menuju perpustakaan.

"Gue salah ya kalau mau sapa Lo?" Tanya Chelsea balik.

"Lo lupa sama yang Lo perbuat dulu?"

Chelsea menggelengkan kepalanya. "Gue ingat... Itu sebabnya gue mau bicara sama Lo. Gue minta maaf, gue salah. Gue mau memperbaiki semuanya. Tolong maafin gue..." Ucap Chelsea lirih.

Asher menatap manik mata Chelsea yang menunjukkan sebuah penyesalan. Mata indah itu menatap Asher hangat seolah-olah berkata bahwa ia sungguh menyesal.

"Dengan tidak kembali adalah jalan yang tepat agar gue bisa memaafkan Lo!" Chelsea terdiam mendengar ucapan Asher yang Chelsea artikan bahwa cowok itu tidak menginginkan ia kembali. Asher benar-benar ingin Chelsea menjauh dari hidupnya.

***

"Lo kenal Chelvan?" Ketiga pasang mata yang tadi sibuk dengan kegiatan masing-masing kini menatap Nolan dengan alis mengkerut.

"Namanya gak asing!" Timpal Alan.

"Gue ingat! Saudara kembar yang baru masuk ke kalas kita tadi!" Ucap Alfan mengingat ucapan Chelsea saat memperkenalkan diri tadi pagi.

"Tanya Asher aja! Dia pasti tahu soalnya Chelsea itu teman lama dia!" Ujar Alan.

Nolan memutar bola matanya malas. Nolan memang bertanya pada Asher tapi entah kenapa kedua manusia yang tadi asik bermain game PS di apartemen Nolan malah ikut nimbrung.

"Mantan Alesha!" Jawab Asher.

"Kenapa?Lo takut Alesha kembali sama dia?" Tanya Asher dengan tersenyum tipis.

"Sher!" Alfan menghentikan permainan PS-nya lalu mendekat ke arah Asher dan juga Nolan yang sedang duduk berhadapan di sofa.

"Gue punya firasat kalau Lo itu suka sama Alesha. Bukan hanya sebagai sahabat tapi lebih! Gue benar kan!" Tuding Alfan menatap Asher dengan wajah seriusnya.

Ingat saat Asher mengantar Alesha pada tanggal tiga belas atau lebih tepatnya kemarin. Bukan hanya Nolan saja yang melihatnya tapi tidak jauh dari tempat Nolan terdapat juga Alfan juga Alan beserta kedua sahabat Alesha. Mereka sama sekali tidak pernah melihat ada interaksi antara Asher dan juga Alesha. Tapi kenapa bisa kedua manusia itu pulang bareng. Bukan sampai disitu saja, dengan rasa penasaran mereka berempat mengikuti kemana tujuan kedua manusia itu.

Dan mereka lebih terkejut saat melihat Asher membawa Alesha ke tempat pemakaman yang mereka duga adalah tempat kuburan bundanya Alesha sebab mereka berempat bisa mendengar tangisan Alesha sambil berkata bunda...

Saat Asher kembali ke parkiran apartemen setelah mengantar Alesha sampai ke unitnya. Disitulah mereka berempat menuntut Asher akan penjelasan. Siapa yang menyangka sosok Alesha yang terkenal dengan sikap kejam tidak punya hati ternyata memiliki segudang luka yang sulit diutarakan. Bukan Alesha tidak ingin bercerita pada kedua sahabatnya tapi keadaan yang membuat Alesha tidak bisa mengatakannya. Asher menceritakan soal persahabatannya dengan Alesha juga tentang penyebab kesedihan Alesha di hari itu.

"Itu gak benar!" Ucap Asher jengkel saat mendengar tuduhan Alfan.

"Nolan, Lo pasti gak tahu hubungan Asher sama Alesha kan?" Tanya Alan sambil duduk di samping Nolan.

"Mereka itu sa-"

"Gue tahu!" Potong Nolan seenaknya.

"Lo tahu mereka sahabatan dari zaman SMP?" Tanya Alan memastikan.

"Hm."

"Parah bangat Lo pada! Masa cuma kita dua yang enggak tahu apa-apa!" Kesal Alfan.

"Intinya sekarang Lo udah tahu kan!" Ucap Asher memutar bola matanya jengah.

"Tadi Lo bilang kakaknya si Chelsea itu mantannya Alesha. Terus Chelsea bilang Lo itu teman lama dia. Kalian berempat saling kenal?" Tanya Alan setelah beberapa saat berpikir keras.

"Lo ingat semalam gue bilang apa! Gue sama Alesha bukan cuma sahabatan berdua tetapi berempat. Dan dua lagi itu adalah Chelsea dan Chelvan." Jelas Asher.

"Persahabatan kalian hancur karena apa?" Asher terdiam bingung menjawab pertanyaan dari Nolan.










Alesha (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang