Tiga belas

32.6K 1.1K 4
                                    

"Ini tanggal berapa!" Tanya Zea heboh dengan mata yang terus menatap layar ponselnya.

"Tiga belas." Jawab Alya sinis menatap kehebohan Zea. Mereka lagi di kantin dan Alya sedang memakan baksonya dengan nikmat. Tapi suara cempreng Zea sangat menggangu.

"Masa aktif kartu gue berakhir hari ini!" Beritahu Zea tidak kalah heboh dari tadi.

"Jangan kaya orang miskin ya!" Ketus Alya.

"Iya! Tapi kan sayang bangat mana Kouta gue masih banyak!"

"Tiga belas ya" Gumam Alesha dengan mata yang menatap kosong makanan didepannya. Mood makan Alesha hilang drastis saat mendengar jawaban Alya tadi. Seharusnya Alesha tidak mendengar itu tadi.

"Sha!" Panggil Zea sambil menggoyangkan lengan Alesha saat mendengarkan gumaman gadis itu. Melihat tatapan kosong Alesha membuat mereka bingung. Apa ada yang salah dengan pembicaraan mereka? Kenapa Alesha sampai terdiam kaku?

"Gue mau ke kamar mandi!" Ucap Alesha sambil berdiri dari kursinya. Langkah Alesha semakin cepat saat ia sudah keluar dari kantin. Gadis itu sedikit berlari ke arah kamar mandi dengan mata yang berkaca-kaca. Sampai di kamar mandi Alesha langsung menyalakan keran. Kenapa rasa sakitnya masih sama.
Di kamar mandi yang sepi dengan air keran yang terus mengalir menemani Alesha yang menangis sesenggukan. 

Alesha tahu ini bulan apa tapi Alesha tidak akan pernah mau tahu ini tanggal berapa. Alesha selalu menghindar atau menutup kupingnya saat orang ingin menyebutkan tanggal di bulan ini. Alasannya simpel, ia hanya ingin merasa tenang dengan tidak mengetahui tanggal di  bulan Agustus ini. Alesha tidak ingin mendengar tanggal yang paling Alesha benci di bulan ini. Tanggal dan hari dimana Alesha kehilangan dunianya tujuh tahun yang lalu.

"Alesha!" Itu Asher dan Alesha mengetahuinya. Alesha hapal dengan suara cowok itu. Sahabatnya itu datang diwaktu yang tepat.

Alesha membuka pintunya, menatap wajah khawatir Asher yang menatapnya.
Sahabatnya itu langsung membawa Alesha ke dalam pelukannya. Mencoba memberikan Alesha kekuatan bahwa ia bisa melalui semua ini.

"Mau pulang? Biar gue izinin ke guru?" Tanya Asher.

"Gue udah berusaha lupa.... Tapi kenapa selalu ada yang mengingatkan gue..."

***

"Alesha Lo habis dari mana? Dan ini! Lo nangis?" Tanya Zea beruntun saat melihat kedatang Alesha ke kelas di jam terakhir mata pelajaran. Tadi mereka juga telah mencari Alesha ke seluruh  penjuru kamar mandi dan Alesha sama sekali tidak ada.
Mereka sudah mencari di tempat-tempat kemungkinan Alesha kunjungi tapi tetap saja tidak ada. Mereka ingin menghubungi Alesha tapi ponselnya juga tertinggal di kantin tadi.

"Gue baik-baik aja."

"Lo bohong! Cerita sama kita!"

"Gue baik-baik aja Al!" Jawab Alesha menatap tajam Alya.

"Lo anggap kita sebenarnya siapa? Kenapa semua Lo rahasiakan dari kita? Selama ini banyak yang Lo tutupin dari kita kan?" Baiklah kita mulai dari hal kecil, Meraka bahkan tidak tahu alamat rumah Alesha kecuali apartemennya sekarang. Alesha selalu memiliki banyak alasan agar mereka tidak bisa berkunjung ke rumah Alesha.

Ulang tahun Alesha! Mereka sama sekali tidak mengetahuinya. Dulu mereka ingin merayakan ulang tahun Alesha. Tapi tanggalnya saja mereka tidak tahu! Alesha selalu menolak memberitahu. Bahkan gadis itu akan marah jika mereka bertanya. Jadi selama tiga tahun ini mereka tidak pernah merayakan hari bahagia gadis itu. Mereka diam saja karna berpikir Alesha memiliki alasan untuk itu. Tapi tadi melihat kegelisahan di wajah Alesha membuat mereka sadar bahwa Alesha memiliki masalah berat. Mereka ingin Alesha bercerita sehingga mereka bisa membantu atau setidaknya memberikan semangat untuk Alesha.

"Gue gak nutupin apapun!" Ucap Alesha tegas dan tentunya itu adalah kebohongan.

"Gue bakal kecewa kalau ternyata Lo nutupin sesuatu dari kita." Ucap Alya.

***

Mata Nolan menatap Alesha yang berdiri di pinggir gerbang. Tumben Alesha tidak datang menghampirinya. Apakah gadis itu masih marah perkara tadi pagi? Tapi kenapa wajahnya terlihat murung. Nolan menaiki motornya dengan mata tertuju pada Alesha. Tapi tiba-tiba Alesha berjalan keluar dari gerbang. Dari kejauhan Nolan bisa melihat Alesha menaiki motor Asher.

_____

Part ini sagatlah gaje pastinya🤣











Alesha (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang