EVERYTHING - 1

9K 752 106
                                    

"Jennie, jangan salah paham denganku, kita bersahabat sudah lama sekali jadi tentu saja aku pasti akan membantumu ataupun Lisa sekalipun yang meminta bantuanku, tapi, apa kau benar-benar sudah yakin akan bercerai?"

Gadis bermarga Kim itu duduk di atas ranjangnya, sebuah benda pipih yang canggih menempel pada telinganya, tatapannya kosong ke depan namun indra pendengarannya bisa mendengar suara sahabatnya di seberang sana, Kim Jisoo, sahabat sekaligus pengacaranya.

"Jika aku masih bisa mempertahankan semuanya, aku juga tidak akan menghubungimu dan meminta bantuanmu, Jisoo-ya." Balas Jennie dengan nada lemahnya, waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Jennie tahu jika seharusnya dia tidak mengganggu Jisoo semalam ini karena semua orang seharusnya memang sudah berada di dalam kamar dan berisitirahat.

"Tapi, keputusanku dan Lisa sudah sama-sama bulat, lama kelamaan, kami semakin tidak cocok dan daripada terus menyakiti jika tinggal dibawah atap yang sama, lebih baik kami berpisah." Lanjut Jennie lagi karena Jisoo tidak memberikan jawaban apapun setelah beberapa detik.

Bagi Jisoo sendiri, selama dia meniti karir menjadi seorang pengacara, kasus perceraian sebenarnya bukan masalah yang terlalu berat, dia sudah seringkali mendapatkan klien dengan kasus serupa, hanya saja, dia tidak pernah menyangka jika rumah tangga yang selama ini selalu terlihat harmonis akan berujung pada perceraian.

"Kau tidak ingin melakukan mediasi lagi? Ajak Lisa berbicara agar kalian bisa memperbaiki hubungan kalian lagi. Jennie, dari kalian dekat sampai kalian bisa sampai ke titik ini, aku adalah orang yang menyaksikan bagaimana perjalanan cinta kalian, apa kau sanggup jika perjalanan cinta kalian akan berakhir seperti ini?" Katakan Jisoo tidak profesional dengan pekerjaannya sekarang karena seharusnya dia berada di pihak kliennya, Jennie. Tapi rasanya Jisoo tidak bisa menyaksikan rumah tangga sahabatnya hancur seperti ini.

"Seumur hidup terlalu lama untuk aku habiskan dalam kesakitan hati, Jisoo-ya. Aku bukan tidak memikirkan Lisa, tapi sepertinya sudah saatnya aku memikirkan diriku sendiri." Lanjut Jennie lagi, Jisoo menghela nafas berat, entah sudah berapa kali pengacara Kim itu menghela nafasnya selama mereka berbicara via telfon.

"Apa kau yakin, kalian sudah benar-benar tidak saling mencintai lagi?" Jennie tertegun sebentar, pertanyaan ini selalu dilontarkan Jisoo setiap dia membicarakan hal ini.

"Karena aku yakin kalian berdua tidak mungkin tiba-tiba berhenti mencintai satu sama lain hanya karena permasalahan yang kalian hadapi selama beberapa bulan belakangan." Lanjut Jisoo lagi, Jennie kemudian berdehem terlebih dahulu sebelum menjawab ucapan Jisoo.

"Aku tidak tahu apa jawaban yang akan diberikan oleh Lisa jika dia mendapatkan pertanyaan yang sama, tapi aku mencintainya, kami tidak mungkin menikah lima tahun lamanya jika kami tidak saling mencintai, tapi pernikahan memang tidak mudah, kau sendiri tahu itu, aku memutuskan untuk bercerai karena keadaan sudah tidak memungkinkan, aku sudah berada di titik lelahku, mungkin Lisa juga sama." Ucap Jennie sambil menatap jam dinding yang bergerak detik demi detik.

Lisa yang seharusnya pulang pukul enam sore bahkan belum menampakkan batang hidungnya malam hari ini, kemana wanita itu pergi? Jennie juga tidak ingin mengetahuinya.

"Dunia kami sudah tidak sama, kami sudah tidak cocok, Jisoo. Jadi, ijinkan saja kami berpisah daripada kami saling menyakiti satu sama lain, kau tahu orang tua kami juga sudah menyetujuinya." Balas Jennie lagi, wanita berusia tiga puluh tahun itu bersandar pada head board ranjangnya sambil menunduk dan memperhatikan kuku-kukunya.

"Jennie, kalian bersama lebih dari lima belas tahun, apa kau mau yakin kau akan baik-baik saja tanpa Lisa?" Tanya Jisoo lagi, malam ini, terhitung sudah lima kali Jennie berkomunikasi dengan dirinya tentang hubungan rumah tangga mereka, dan Jisoo mencoba sebisa mungkin untuk mengubah keputusan Jennie, namun sampai detik ini, Jennie masih keras dalam pendiriannya.

EVERYTHING - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang