"Aku malas mengurus kasus mu." Ucap Chayeoung terang-terangan dan Lisa yang mendengar itu berdecak saja, andai wanita berambut pirang ini bukan sahabatnya sedari mereka masih duduk di bangku sekolah sekalipun, Lisa sudah akan memilih pengacara lain untuk membantunya, dia memiliki banyak uang untuk membayar pengacara yang lebih hebat sekalipun.
"Ya! Jangan bersikap seperti itu, Chayeoung." Ucap Lisa sambil menggelengkan kepalanya, "tanpa kau sadari, Jisoo dan Jennie sudah membahas kasus ini lebih dari kita." Lanjut Lisa lagi.
"Aku tidak tahu, aku dan Jisoo juga tidak pernah membicarakan tentang kasus kalian, kami memang pasangan namun kami sama-sama profesional dalam bekerja." Balas Chayeoung, Lisa kemudian menghela nafasnya.
"Jennie mengatakan padaku pagi ini jika surat perceraian akan diterbitkan oleh pengadilan lima puluh hari lagi." Chayeoung yang tengah memotong steak nya menatap Lisa, "benarkah?" Lisa berdecak, kenapa pengacaranya ini seperti tidak mengetahui apa-apa.
"Apa kau tidak bisa menanggapi ku dengan serius?! Aku akan mencari pengacara lain saja jika kau memang tidak bisa membantuku." Kesabaran Lisa rasanya semakin menipis, ditambah seharian ini dia sangat dipusingkan oleh pekerjaannya, hanya dengan Chayeoung dia bisa mengekspresikan dirinya sekarang namun balasan si Park ini membuatnya kesal.
"Baiklah baiklah, mari berbicara sebagai dua orang dewasa yang serius." Ucap Chayeoung, dia berdehem terlebih dahulu dan Lisa menegakkan tubuhnya untuk mendengar ucapan Lisa.
"Kemarin aku juga sudah mendapatkan informasi jika surat perceraian kalian baru akan diterbitkan sekitar dua bulan lagi." Balas Chayeoung, dia memasuki mode pengacara sekarang dan berbicara dengan nada bicara yang lebih elegan.
"Kenapa kau tidak memberitahuku?" Tanya Lisa, "aku berencana untuk memberitahumu, hanya saja kita belum sempat bertemu, klienku bukan hanya dirimu, Lisa-ya. Kau tahu kasus yang aku terima jauh lebih banyak daripada Jisoo sekalipun, tapi aku akan memprioritaskan dirimu." Balas Chayeoung lagi.
"Lalu?" Tanya Lisa, "lalu?" Chayeoung ikut bertanya balik sambil memakan potongan daging di piringnya.
"Apa yang harus aku lakukan setelah ini? Apa prosedur yang harus aku dan Jennie jalani?" Tanya Lisa, pernikahannya dengan Jennie jelas adalah pernikahan pertamanya, dia dulu juga kebingungan bagaimana cara mengurus pernikahan dengan baik dan benar.
Dan.. perceraian ini juga perceraian pertamanya, tentu Lisa yang tidak memiliki pengalaman tidak mengetahui apa-apa saja yang harus dia lakukan, dia butuh Chayeoung untuk menjelaskan padanya dan menuntunnya.
"Apa kau sudah yakin mau bercerai? Ada waktu setidaknya lima puluh hari lagi untuk membatalkan semuanya." Chayeoung bertanya balik dan Lisa mendengus sebal.
"Jawab pertanyaanku terlebih dahulu, apa kau melontarkan pertanyaan seperti ini pada semua klien mu yang ingin bercerai? Jika iya, kau tidak akan mendapatkan uang karena klien mu memilih untuk memperbaiki rumah tangganya." Balas Lisa sebal dan Chayeoung terkekeh.
"Huh, baiklah. Kalian akan menghadiri sidang satu kali lagi sebelum hakim mengetuk palu, namun sebenarnya kalian masih boleh melakukan mediasi." Ucap Chayeoung dan Lisa manggut-manggut mendengarnya.
"Lalu akan ada pembagian harta yang sah dan segala macamnya di persidangan terakhir nanti, karena kalian tidak memiliki anak jadi kita tidak akan membahas hak asuh, apa ada hal yang kau inginkan tentang pembagian harta nanti? Disini tugas pengacara akan bekerja." Tanya Chayeoung dan Lisa menggeleng.
"Tidak, aku juga tidak membutuhkan harta apa-apa." Ucap Lisa setelahnya, "jika Jennie menginginkan rumah kami juga bukan masalah, berikan saja untuknya, rumah itu memang aku beli untuk Jennie." Lanjut Lisa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING - JENLISA [G×G]
FanfictionLisa adalah segalanya untuk Jennie, Jennie adalah segalanya untuk Lisa. Kehidupan pernikahan mereka tidak berjalan seperti yang mereka ekspektasikan saat keduanya masih berpacaran, sampai perceraian menjadi solusi yang keduanya ambil dalam rumah tan...