8.🎸

145 9 4
                                    














Hari ini, hari terakhir anak kelas 12 melaksanakan ujian kelulusan.

Selesai melaksanakan ujian, Leia segera menghampiri kelas ujian yang ditempati oleh Wisesa.

"Hari ini jadi latihan?" Tanya Leia.

"Jadi, ayo" ucap Wisesa seraya menarik tangan Leia.

"Latihan dimana?" Tanya Leia.

"Di lapangan kota. Nanti ditemenin sama Samudera ya, aku udah bilang sama dia tadi pagi" ucap Wisesa. Wisesa mengambil motornya di parkiran sekolah, mengajak Leia untuk naik, dan segera meninggalkan area sekolah.

Sesampainya di lapangan kota, mereka berdua bertemu Samudera, Wisesa izin untuk mengganti pakaiannya.

"Ga sekolah sam?" Tanya Leia.

"Sekolah atuh, teteh ga liat aku di sekolah?" Tanya Samudera.

"Engga," jawab Leia.

"Euhh.. sekolah kok teh, kalo gapercaya tanya Sagara" ucap Samudera.

"Iya iyaa percaya kok" ucap Leia seraya terkekeh kecil. Mereka pun duduk di kursi dibawah pohon kota.

"Nitip tas ya" Wisesa datang dengan keadaan sudah mengganti pakaiannya dan memberikan tasnya pada Leia.

"Iyaa, semangat!" Ucap Leia. Wisesa tersenyum mengangguk.

Wisesa pun bergabung dengan pelatih nya. Samudera dan Leia duduk menunggu Wisesa latihan.

Merasa jenuh, Leia berencana pergi ke indomei di sebrang tugu kota, sekalian membeli Wisesa minum.

"Sam, teteh ke indomei sana ya" ucap Leia.

"Ikut teh, Samudera juga bosen" ucap Samudera. Mereka berdua pergi ke indomei.

Sesampainya di indomei, Leia tersenyum lebar menemukan cokelat yang waktu itu ia berebut dengan Wisesa. Leia mengambilnya 3 bungkus, lalu mengambil minuman.

"Kamu mau apa sam? Teteh bayarin" ucap Leia.

"Ini aja kayaknya teh" Leia mengangguk dan mengajak nya ke kasir untuk membayar.

Selesai membayar, keduanya kembali ke tempat tadi mereka menunggu Wisesa latihan.

Saat melewati gang buntu, mata Leia tak sengaja menangkap seseorang yang ia kenal sedang berciuman dengan...

Samudera yang penasaran apa yang dilihat Leia langsung melihat nya juga. Mata Samudera melotot melihatnya, dan menyuruh Leia untuk kembali.

"Teh, ayo balik" ucap Samudera menarik tangan Leia. Leia melepaskan tangan Samudera dan menghampiri orang itu.

"Oh jadi ini pacar nya kakak" ucap Leia pada orang itu, ia adalah Agha.

Agha terkejut dengan kehadiran Leia. Namun orang yang Agha cium tidak kalah terkejut, orang itu membalikkan tubuhnya menatap Leia.

Leia dan Samudera terkejut melihat orang yang Agha cium. Dengan segera, Leia menghampiri orang itu dan menampar nya.

'plakk' bunyi tamparan itu.

"Oh jadi ini kelakuan lo selama ini, beneran gue ga nyangka lo kayak gini, Wisesa." ucap Leia dengan mata berkaca-kaca.

Sang adik Samudera hanya diam karena syok melihat kelakuan kakaknya. Wisesa segera mendekap erat tubuh Leia.

"Maaf, ini gabener. Aku normal, jangan tinggalin aku" ucap Wisesa. Leia memberontak di pelukan Wisesa.

"Terus tadi apa?! Lepas ga?!" Ucap Leia yang menangis memberontak di pelukan Wisesa. Namun Wisesa menggeleng dan mengeratkan pelukannya.

"Lepas. Gue butuh waktu." Ucap Leia dengan dingin. Wisesa melepaskan pelukannya dan duduk di hadapan Leia.

"Maaf.. tolong jangan tinggalin aku.." ucap Wisesa dengan terisak.

"Bangun a.. jangan kayak gini" ucap Samudera menarik Wisesa untuk berdiri.

"Sam, teteh pulang duluan" ucap Leia dengan dingin lalu pergi meninggalkan mereka bertiga. Wisesa yang ingin menahan Leia, namun dicegah oleh Samudera.

"Pulang a. Mami marah ngeliat kelakuan lo" ucap Samudera menarik Wisesa untuk pulang.

Leia pergi menjauhi gang buntu itu dan segera menelpon Gema.

"Gem... Jemput.." ucap Leia dengan sesenggukan.

"EH LO KENAPA? LO DI MANA?!" tanya Gema dengan panik.

"Di taman kota" ucap Leia.

"Gue otw. Diem. jan kemana-mana" sambungan telpon di putuskan oleh Gema.

Tak lama, Gema sampai dan langsung menghampiri Leia.

"Lo kenapa?!" Tanya Gema. Leia menceritakan semuanya.

"Kan gue udah bilang ke elo, jangan suka sama Wisesa. Kok ngeyel?!" Ucap Gema dengan gemes, gemes pen nendang.

"Ya maap.." ucap Leia. Gema menghela nafasnya.

"Dah kita diem di sini dulu. Ntar nyokap lo nanyain mata lo bengkak, berabe ntar masalahnya" ucap Gema. Leia mengangguk.

"Kita masuk sekolah terakhir Minggu depan kan ya? Hari Senin sekalian pengumuman kelulusan" tanya Leia.

"Hooh, ga kerasa. Lo bakal kuliah?" Tanya Gema.

"Ngga kayaknya, gue bakal kerja di toko bakery nya om Ditto, kalo ngga di kafe Soyu. Lo sendiri?" Tanya Leia.

"Ngga juga, gue udah dapet lowongan kerja dari temennya papa" ucap Gema.

"Pulang yuk, gue mau rebahan lagi" ajak Gema. Mereka pun pulang.

Sudah seminggu sejak kejadian itu, Leia dan Wisesa tidak pernah bertemu. Kini murid-murid kelas 12 masuk untuk mendapatkan pengumuman kelulusan.

Karena sekolah sudah bebas, Leia lebih memilih ikut ke kelas Gema daripada ke kelasnya.

"Belom baikan Lo?" Tanya Gema pada Leia yang sedang menyenderkan kepalanya di bahu Gema.

"Belom" jawab Leia. Tiba-tiba suara Dean menggelegar di kelas Gema.

"Leiaaa, ini si bocil nyariin lo" ucap Dean dengan suaranya yang keras.

Leia segera menghampiri Dean dan melihat siapa orang itu. Orang itu adalah Samudera.

"Teh, sam mau ngomong sama teteh, ayo di uks" ucap Samudera seraya menarik tangan Leia.

Sesampainya di uks, Leia dan Samudera mendudukkan diri masing-masing.

"Teh, udah baikan sama a Wisesa?" Tanya Samudera.

"Belum sam, kenapa?" Tanya Leia.

"Baikan yuk teh, kasian si aa. Si aa sekarang kurusan teh, disuruh makan sama mami juga ga makan-makan, Samudera juga sering denger si aa nangis" ucap Samudera.

"Sam.. teteh takut" ucap Leia.

"Gausah takut teh, si aa waktu pulang latihan kemarin sama si mami dibawa ke psikiater lho teh" ucap Samudera.

"Wisesa hari ini masuk?" Tanya Leia.

"Masuk teh, cuman ya gitu murung mukanya" ucap Samudera.

"Nanti kalo teteh udah siap, teteh baikan sama Wisesa" ucap Leia.

"Iya atuh teh, jangan lama-lama ya teh" ucap Samudera lalu pergi meninggalkan Leia di uks.

Ketika sedang melamun di uks, Gema datang seraya membawa tasnya juga.

"Nih tas lo, sama kertas pengumuman nya. Kita bakal ngadain acara kelulusan besok lusa di hotel grand Bouncy" ucap Gema.

"Oke makasih, ada pengumuman lain?" Tanya Leia.

"Gaada, ayo pulangg" ucap Gema seraya merangkul sahabat kecil nya itu.



[3] Run With You || Park Wonbin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang