🌱 Bab 1. 🪴 Masih Sama 🪴

13 1 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue suka elo ...."

Kala itu seorang perempuan yang bernama Zadyn hanya bisa diam terpaku memandang pohon besar di belakang pemuda bertubuh tinggi berambut cepak semakin mempermanis penampilannya.

Ia tidak tersenyum, tidak juga marah. Sorot pandangannya begitu kosong dan pria itu bisa melihat ada secercah penderitaan di sana.

"Lo mau apa?"

Pria berambut cepak itu tersenyum manis sembari mengusap tengkuknya. "Mau jadi pacar gue?"

Zadyn tersenyum lara dan seketika berpaling muka mendengar perkataannya. "Maaf ya, gue gak pacaran."

"Oh?" Pria itu sedikit terdiam tampak berpikir. "Lo mau langsung taaruf ya?"

Zadyn sekali lagi menggeleng pelan tanpa menatap. "Gue gak cukup baik buat lo, gue gak bisa menerima siapa pun. Maaf."

"Tapi gue bisa menunggu!"

"Maaf, gue gak bisa dan jangan sama gue." Ia menunjukkan ekspresi dinginnya lalu pergi meninggalkan.

Meninggalkan pemuda jangkung itu dengan pikirannya sendiri.

"Tapi gue bakal coba buat lo suka sama gue." Pria itu masih mencoba untuk beralasan.

"Allah yang maha pembolak-balikkan hati." Zadyn meninggalkan seribu pertanyaan di kepala lelaki itu.

Baru kali ini menemukan sosok gadis yang menolak dirinya. Ia akui Zadyn sosok perempuan yang limited edition.

"Luka seperti apa yang sudah dia rasakan ya sampai dia sebegitu dingin?"

Zadyn memasuki kelas yang di dalamnya sudah terdapat beberapa orang duduk di bangku mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zadyn memasuki kelas yang di dalamnya sudah terdapat beberapa orang duduk di bangku mereka masing-masing.

"Lo baru aja nolak seseorang?"

Zadyn refleks melihat ke sosok pemuda bermata bening berkata tanpa melihat kepadanya.

Pria itu bernama Kelvin yang kemudian melihat kepadanya. Zadyn menatap Kelvin begitu serius.

Z A D Y N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang