bertemu bukan berarti tak berpisah

2 0 0
                                    

seharian memandangi bidadari cantik dan menawan yang membuatku tak mampu berkata apalagi menolehkan wajah ke arah lain, ia ku tahu namanya mey....

mey anggun pintar cantik, namun jutek ...

ia bidadari yang tak sengaja kutemui di sini dia tak pernah sekalipun terlihat namun hari ini detik ini kulihat namanya terpatri dalam absen bersamaku kelak harapku bisa menematkan namanya dan namaku dalam buku nikah tentunya dalam segala kk kartu undangan sebgai nyonya atau istriku...

di pojakan di saat pemateri menjelaskan ia begitu teliti,ia tulis hal penting yang perlu ditulis tangannya bergerak bak penari yang menari, penanya menggoreskan kata demi kata walaupun aku tak tahu apa yang ia gores bersama penanya, kelak aku ingin menjadi penanya menjadi alasan ia menulis menjadi alasan ia tersenyum alasan ia terus berkarya bersamaku takkan kubiarkan kau sendiri, akan ku temani kau mengapai cita hingga jannahnya...

disadari waktu pertemuan kita hampir habis azan mulai berkumandang pemateri mengucapkan salam moderator menutup acara, kami yang hadir bergegas ke masjid unuk menunaikan kewajiaban kami sebagai hamba, saat air wudu ini mengalir diwajah seakan beban apapun hilang sirna ya robbby lelah sekali hari ini...

plak....

woy lannnn...akhirnya kita ketemu lagi...

lan keppo nih, tuh cewek siapa cantik amat, boleh kenalan dikit ajah..ujar sio

apa sih..gak jelas sio.....aku bergegas pergi sebelum sio berbicara macam, aku malas dengan mulutnya yang kelewat ember,,,laki gitu amat ya allah, tapi dia sahabat dilan satu-satunya saat ini, tapi dia agak gila ya allah,..

di masjid setelah sholat kulihat dia sedang memakai sepatunya kulihat ia begitu anggun ia sepertinya akan segera pulang, aku hanya bisa memandangnya, ia mulai berpamitan dengan sekitar ia bersalaman dengan ketua dan lain lain, saat ia sampai padaku kulihat wajahnya begitu dekat ada sinar yang tak kupahami dari wjahnya wajahnya adem dan bersih entah sinar dari mana hingga wajahnya bersinar, hingga tak sadar tanganku menyentuh ujung jarinya kaarna terlalu terpesona hingga menimbulkan raut terkejut diwajahnya karna jari-jariku yang tidak sengaaja menyentuh ujung jarinya, namun keterkejutan itu hanya sbentar ia bergegas berlalu menaiki kendaraannya, kulihat kaki mungilnya menaiki motornya bersama ketuanya dari tempat ia bekerja, kulihat ia hingga ia melihatku kami berpandangan sejenak kulihat ia hingga berlalu, karna aku sadar aku punya wudu akhirnya aku kembali ke tempt wudu mengulang wudu karna terpesona dengan wjahnya membuatku lupa bidadari itu belum halal bagiku, wlalupun kelak halalpun kami bersentuhan tetap akan membatalkan wudu kami, ah aku mengapa segugup ini dengan mey,...meyyy aku gak tahu kapan kita akan bertemu lagi mey......



Daur HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang