Part 2: Mister hilangnya Hanna

3 1 0
                                    

"Baiklah dik, kamu tenang dulu" ucap petugas pos.

"Apa ada nomer HP yang bisa dihubungi?"

"Ada teman dan guru. Tapi lebih baik teman saja, dengan situasiku aku tidak yakin pak!"

"Bagaimana dengan keluarga?" Hanna menggelengkan kepalanya.

Petugas laki-laki dan perempuan saling pandang.

"Kalau begitu, berikan nomer temanmu dan kamu akan kakak temani di ruang keamanan Borobudur sambil menunggu. Bagaimana?" Hanna mengangguk.

"Ini nomernya, sebenarnya aku ingin menghubungi temanku sendiri. Tapi, kartuku sudah tidak bisa digunakan karena tidak pernah diisi selama aku hilang."

"Kalau begitu, adik tunggu saja sebentar. Adik istirahat dulu, biar saya yang hubungi."

"Iya pak, ayo kak!" Ucapnya pada petugas laki-laki dan perempuan.

"Kenapa panggilannya padaku dan dia berbeda? Aku dipanggil pak seperti bapak-bapak, sedangkan dia kakak, dasar perempuan" sunggutnya kesal.

Menekan beberapa tombol dan logo panggilan.

"Halo, dengan Reinaldo Ezhar?"

"Benar? Ada apa ya?" yang diseberang sangat bingung.

"Kami menemukan anak hilang atas nama Shanika Hanna, apa benar Anda mengenalnya?"

Orang diseberang panggilan membeku.

"Halo, dengan Reinaldo Ezhar?"

"Ah iya, bagaimana keadaannya?" tanyanya panik.

"Begini, lebih baik Anda datang kemari bersama keluarga dik Hanna. Situasinya sangat rumit, silahkan datang ke pos keamanan pusat candi Borobudur."

"Baiklah, saya akan kesana bersama adiknya. Mohon jaga Hanna" pintanya.

"Pasti kami jaga, akan kami tunggu" panggilan pun berhenti.

"Apa benar itu kamu Hanna?" gumamnya saat mematikan panggilan.

"Aku harus cepat-cepat menjemput Aksa dan menjemput Hanna."

Reinaldo bergegas menjemput Aksa, adik Hanna di sekolahnya. Kemudian memberitahu ibu Reinaldo jika Hanna ditemukan, dan dia akan langsung berangkat menjemput Hanna.

"Bagaimana bisa dia ditemukan setelah 5 tahun? Kenapa tidak tahun-tahun sebelumnya?" cemasnya.

Reinaldo mengurus surat izin Aksa dengan dalih menjemput sanak saudara. Dia menyembunyikan situasi Hanna.

"Ada apa kak?" tanya Aksa.

"Hanna ketemu" ucapnya fokus menyetir.

Mata Aksa berbinar terkejut, "kakak tidak bohong kan? Kakakku ditemukan?" ucapnya dengan tangis.

"Yaa, petugas keamanan candi Borobudur menelpon ku untuk segera ke sana."

"Bagaimana kondisi Kak Hanna?"

"Entahlah, katanya situasinya sangat rumit."

"Semoga tidak terjadi apa-apa dengan kak Hanna" gumamnya.

"Aku juga mengharapkan itu" balasnya.

Di pos keamanan...

Hanna ditanya mengenai kasus hilangnya oleh kepala keamanan. Mereka melakukan perjanjian untuk tidak membocorkan tentang situasi Hanna pada pihak umum.

"Dik Hanna, saya sudah menghubungi temanmu dan katanya dia akan segera kesini dengan saudaramu."

"Syukurlah, mereka masih mengingatku."

Diriku Melintasi Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang