Bel istirahat telah berbunyi, Para siswa dan siswi Xavier school berbondong-bondong menuju kantin sekolah dengan semangat yang bergejolak untuk mengisi kembali perut mereka yang sudah kosong setelah mengerjakan tugas yang diberikan oleh ibu Nina.
Saat ini, Daven memesan dua mangkok siomay serta dua gelas es teh kepada mak inem sang ibu kantin andalan Daven sejak dirinya masuk sekolah ini. Kemudian ia matanya berkeliling mencari satu bangku kosong.
"Mak kalo udah bawa ke bangku sana ya" ucapnya sembari menunjuk kearah bangku yang kosong di pojok sana
Lelaki itu berjalan seraya tersenyum kecil menuju bangku yang dari tadi sudah dirinya tandai.
"ih apa apaan lo" sewot seorang gadis yang sudah duduk disana beberapa menit lalu
"Mau join" balas Daven santai
"Dih, ga! Cowo nges-"
"Kenalin Daven Marvelio,anak tunggal dan kebetulan sih gue ketua osis disini"
"Terusss? Gue harus bilang waw gitu?"
Daven mengambil tisu yang terletak diatas meja lalu menghapus keringat yang telah membasahi keningnya. Ia tetap tak henti menatap gadis cantik dihadapannya ini.
"Nih ven siomay nya" ucap seorang wanita paruh baya disamping Daven
"Oh makasih makkkk"
Wanita paruh baya itu mengangguk kemudian mendekatkan mulutnya pada telinga lelaki itu
"kalo udah jadian bilang bilang, traktir mak inem" bisik wanita itu kemudian tersenyum lebar sesekali melirik Salwa dan mengangkat kedua alisnya
Gadis itu hanya tersenyum canggung menanggapi tingkah mak Inem. Tak lama, wanita paruh baya itu pergi sehingga menyisakan kedua remaja disana
"nih makan" ujar Daven sembari menyiguhkan semangkok siomay dihadapan Salwa
"Ngga"
"Udah gue beliin ini"
"Kan gue ga minta"
"Bersyukur dikit calon cowok lo ini peka"
"dih calon cowo, emang gue mau lo jadi cowok gue?" Balas Salwa seraya menyingkapkan kedua tangannya di depan dada
"Ya gue cari cara biar lo mau" ucap Daven menirukan sikap tangan seperti gadis dihadapannya
Salwa terdiam melepaskan singkapan tangannya, menatap lelaki ini yang juga menatapnya dengan tatapan sulit diartikan. Ia mengerutkan alisnya kemudian tersenyum kecil
"cowo aneh" ucapnya kemudian melenggang pergi dari hadapan Daven
....
Siang ini tepatnya setelah pulang sekolah, Salwa langsung mengganti seragam nya kemudian kembali keluar untuk menjenguk ibunya yang tegah terbaring lemas di rumah sakit.
Ditengah perjalanan, Salwa memberhentikan motornya untuk membeli bubur ayam yang akan ia berikan kepada sang ibu. Setelah usai, ia kembali menyalakan motornya untuk menuju rumah sakit. Belum sempat ia melajukan motornya, dering telephone berbunyi dari benda pipih yang berada pada tas miliknya.
"halo selamat sore"
"selamat sore, dengan Salwa putri dari ibu Laira?"
"oh iya benar,ada apa ya?
" Maaf, apakah anda bisa datang kerumah sakit sekarang? "
" Baik, Saya kesana sekarang"
-
Gadis itu langsung mematikan sambungan telephone dan bergegas berangkat menuju rumah sakit. Jantung nya berdetak tak karuan, air mata berhasil lolos dari pelupuk matanya. Ia khawatir jika sesuatu terjadi pada ibunyaBeberapa menit kemudian gadis itu sampai di rumah sakit. Ia berlari menuju ruangan tempat Laira di rawat wajah nya sudah penuh dengan air mata. Salwa membuka pintu dari kamar anggrek nomer 2 dengan perasaan yang tak karuan
"Mamaa"
Badan ya terkulai lemas setelah melihat sang ibu telah tertutupi kain berwarna putih. Tangisnya langsung histeris sembari memeluk tubuh dingin ibu nya itu
"Mamaa, mama Kenapa tinggalin awa ma"
Salwa menangis tak henti meskipun Para perawat telah mencoba menenangi nya. Ia terus memanggil Laira, sang ibu.
.....
HALO GAIS GIMANA UNTUK PART KALI INI?
JANGAN LUPA KRITIK DAN SARAN DIKOMEN YAAA
JANGAN LUPA VOTE!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVEN'S PROMISE
Teen Fiction"Kenapa sih Dav semua orang ninggalin gue?" ucap seorang gadis dengan lelaki dihadapannya dengan air mata yang sudah mengalir deras dari pelupuk matanya Lelaki itu menarik gadis tersebut ke dalam dekapan mengelus rambut lembut nan indah milik gadis...