Setelah lentera penerang hidupku padam, aku seperti kehilangan jati diriku
-Salwa Retanea QueenzaPagi ini dipemakaman Laira. Salwa tak henti hentinya menangis. Bahkan saat ini ia sedang menatap batu nisan ibu nya dengan tatapan kosong diiringi air mata yang terus menetes. Jari jemarinya juga mengelus gundukan tanah tersebut.
Dea, teman Salwa sejak mereka SMP terus memeluk nya agar gadis itu tenang, ia mengelus punggung Salwa halus. Air matanya pun ikut menetes namun segera ia hapus agar Salwa tak semakin merasa sedih
"Salwa yuk pulang" ajak Dea beberapa menit setelahnya namun hanya mendapat balasan gelengan dari Salwa
"Salwa ini mendung loh nanti keujanan"
"biarin, gue mau nemenin mama"
"Sal-"
"" KALO GUE BILANG GAMAU YA GAMAU DEA! KALO LO MAU PULANG, PULANG AJA SENDIRI" Bentak Salwa yang membuat Dea langsung terdiam
Dea tak meninggalkan gadis itu disana,ia tetap berdiri dibelakang tubuh Salwa. Ia mengerti apa yang teman nya rasakan saat ini. Kehilangan seseorang yang selalu mendengarkan seluruh keluh kesahnya sejak kecil hingga tumbuh dewasa, sangat lah sulit untuk mengikhlaskan dalam waktu singkat
Tepukkan pelan menyadarkan Dea dari lamunannya, ia menoleh Dan terlihat seorang lelaki bermata sipit dengan pakaian serba hitam sedang menatapnya. "Lo balik aja biar gue yang bawa dia pulang" ucap lelaki itu
"Daven? K-kok l-"
"gak penting gue tau dari mana, udah sekarang lo pulang aja, Salwa biar gue yang jaga"
Salwa mengangguk kemudian menghampiri Salwa yang tengah memeluk nisan Laira, ibu kandungnya. Ia kembali berjongkok seraya mengelus pundak gadis itu dengan lembut. "Sal, gue pulang duluan ya, tetep jaga kesehatan lo, yang kuat ya Sal gue yakin lo pasti bisa lewatin hari hari ini" bisik Dea walau tak mendapat respon dari SalwaTak lama setelah Dea berpamitan untuk kembali kerumah, Daven menghampiri Salwa mengelus pundak gadis itu dengan halus, sesekali mengapus air mata yang mengalir dipipi gadis itu
"Wa, pulang yuk" ajak Daven yang di balas gelengan oleh Salwa. "Besok kita ke makam mama lagi deh" Salwa tetap menggelengDaven menghela napasnya kasar. Menatap gadis itu tak tega. Ia merangkul tubuh Salwa dan kembali merayu nya agar mau pulang
"Wa, gue janji deh besok bakal bawa lo kesini. Besok lo bisa cerita banyak ke mama. Percaya sama gue wa" Ucap Daven. Salwa menoleh menatap lelaki itu selama beberapa detik kemudian mengangguk pelan. Lelaki itu tersenyum sembari membantu Salwa untuk bangkit tangan nya tak melepaskan rangkulan pada gadis disamping dirinya......
Pagi ini Daven telah siap untuk berangkat kerumah Salwa mengecek keadaan gadis itu. Sebelum berangkat, ia berjalan menuju dapur berpamitan dengan nenek yang merawatnya sejak kecil
"Tumben udah siap aja nak?mau kemana?" Tanya seorang wanita paruh baya yang tengah memotong motong bawang
"Ada urusan nek" balas Daven
"Gaya banget kamu,urusan apa?"
"Nemenin temen Daven nek, mama nya baru meninggal"
"Innalillahi, yaudah sana temenin temen kamu kasihan dia" Ujar Shinta, nenek Daven
Daven mengangguk kemudian menyalami tangan Shinta dan pergi menuju rumah gadis tersebut. Ia juga membawa satu rantang nasi beserta lauk yang dibuatkan oleh neneknya untuk di berikan kepada SalwaTak berselang lama, Daven pun sampai diperkarangan rumah Salwa. Dengan perlahan ia mengetuk rumah gadis itu namun tak ada yang menjawabnya dari dalam. Mau tidak mau ia membuka pintu lalu mencari letak kamar Salwa. Belum sempat lelaki itu mencari seseorang meneriakinya dari belakang
"HEH NGAPAIN KAMU! ORANG BERDUKA MASIH SEMPET SEMPETNYA MAU MALING"
Daven menoleh menelan ludah nya kasar "M-maaf bu Saya mau cari Salwa"
Seorang wanita paruh baya itu menatap sinis Daven mulai dari ujung kepala hingga kaki, tangan nya tetap menodong lelaki itu dengan pisau
"Siapa nya Salwa kamu?"
"Temen kelas bu,Saya mau hibur dia"
"oh badut nya Salwa ya?"
Daven mengangguk pelan sembari melirik pisau yang jaraknya masih sangat dekat dengan wajahnya
"Dia dikamar situ"
Daven menoleh kearah kamar yang ditunjuk dan mulai melangkahkan kakinya untuk menghampiri Salwa. "Jangan apa apain boss muda saya!" Bentak wanita itu dari kejauhan. Daven mengangguk pelan lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar yang sudah ditunjukkan......
HALO GAIS GIMANA PART KALI INI?
KALO MASIH ADA YANG KURANG SILAHKAN KRITIK DAN SARAN DI KOMEN YA!!!JANGAN LUPA VOTE!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVEN'S PROMISE
Teen Fiction"Kenapa sih Dav semua orang ninggalin gue?" ucap seorang gadis dengan lelaki dihadapannya dengan air mata yang sudah mengalir deras dari pelupuk matanya Lelaki itu menarik gadis tersebut ke dalam dekapan mengelus rambut lembut nan indah milik gadis...