Istimewa

462 50 1
                                    

Jangan lupa voment ya teman-teman biar aku lebih semangat lagi nulis ceritanya...

Btw aku bener-bener lagi dibuat baper banget sama moment shimkongz jadi berasa banget jomblonya😭😭

Happy reading...

........

Sepulangnya dadi rumah Ricky, Gyuvin bergegas masuk ke dalam kamarnya.

Ia melempar tubuhnya ke atas tempat tidur. Gyuvin masih tidak percaya ada manusia yang memiliki kulit seputih dan sebersih itu, namun tiba-tiba ia teringat jika rambut Ricky juga sama putihnya seperti warna kulitnya.

"Emang sekolah ngebolehin muridnya buat cat rambut?" Gyuvin bertanya-tanya mengenai peraturan sekolah barunya yang sepertinya mengizinkan anak didiknya mewarnai rambut.

"Aneh banget tuh sekolah, apa kapan-kapan gue warnain rambut juga ya?" Gyuvin terkekeh mendengar perkataannya sendiri. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan memasuki kamar mandi guna membersihkan badannya yang sudah terasa sangat lengket.

Namun sampai selesai mandi pun bayangan wajah Ricky terus muncul di pikiran Gyuvin.

"Ini kenapa muka tuh anak muncul terus sih di otak gue?" Gumam Gyuvin sambil mengibaskan tangan di depan wajahnya mengusir bayangan Ricky di kepalanya.

Gyuvin buru-buru mengenakan pakaian kemudian bergegas keluar dari kamarnya tanpa sempat mengeringkan rambutnya.

"Bund.." Panggil Gyuvin yang tengah menuruni anak tangga.

"Kenapa Vin?" Gyuvin berjalan menghampiri bundanya yang sedang menonton siaran TV, kemudian duduk di sebelahnya.

"Gyuvin mau tanya sesuatu boleh?" Tanya Gyuvin.

"Boleh, mau tanya apa?" Bunda terlihat sangat antusias dengan sesuatu yang akan Gyuvin tanyakan.

"Emang di sekolah baruku boleh warnain rambut ya bund?"

Bunda mengerutkan keningnya bingung dengan pertanyaan Gyuvin yang sudah jelas jawabannya.

"Ya ga boleh dong Vin. Dimana-mana gaada sekolah yang ngebolehin siswa-siswinya warnain rambut."

"Oohhh aku kira boleh."

"Kenapa kamu sampe mikir kaya gitu?" Bunda mulai penasaran dengan jalan pikiran anak semata wayangnya itu.

"Itu, Ricky rambutnya putih tapi kayaknya di sekolah dia baik-baik aja ga ditegur sama guru." Bunda tertawa mendengar perkataan Gyuvin yang menurutnya sangat lucu.

"Kenapa bunda malah ketawa?" Gyuvin merasa bingung dengan apa yang membuat bundanya ini tertawa, perasaan ia tidak sedang melucu.

"Abis kamu lucu sih."

"Lucu gimana bund?" Gyuvin benar-benar clueless dengan bundanya.

"Ricky ga ditegur sama guru karena dia istimewa."

"Istimewa? Kenapa?"

"Kamu tau albino?" Tanya bunda yang dijawab anggukan oleh Gyuvin.

"Nah Ricky istimewa karena dia salah satu dari mereka." Pernyataan itu sukses membuat mulut Gyuvin terbuka lebar. Ia terkejut karena baru pertama kali melihat manusia albino secara langsung.

Sekarang Gyuvin mengerti, apa yang dikatakan oleh bundanya barusan membuat beberapa hal yang membingungkan menjadi lebih masuk akal. Tentang rambut dan kulit Ricky yang seputih salju, hingga Ricky yang memakai jaket panjang di tengah cuaca panas.

Dear My All // Shimkongz / GyuickyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang