Jangan lupa tinggalkan jejak ya teman-teman...
Vote dan comment setelah membaca biar aku lebih semangat lagi nulis cerita ini.
Oh iya cerita ini aku banyak terinspirasi dari translate live sama bubble mereka. Jadi ya gitu deh
Selamat membaca....
.....
Triiinggg.....
Terdengar bunyi alarm menggema di seluruh penjuru ruangan bercat abu-abu hitam yang dimana terdapat dua remaja laki-laki yang masih berkutat di dunia mimpi masing-masing.
1 menit..
2 menit..
3 menit... Keduanya masih saja belum membuka matanya.
Hingga menit ke-4 seorang remaja berambut coklat terlihat sedang berjuang untuk membuka matanya dan mengumpulkan kesadarannya untuk mematikan alarm yang sudah dengan jahatnya mengganggu tidur nyenyaknya, menyisakan si putih yang sepertinya masih belum ada niatan untuk menyudahi mimpinya.
Gyuvin melihat angka yang tertera di layar ponsel yang kini sudah tenang setelah sebelumnya meraung-raung meminta agar orang-orang yang mendengarnya terbangun dan memulai aktivitasnya.
Pukul 05.05
"Shit." Gyuvin mengumpat saat melihat angka-angka itu.
Bagaimana tidak? Bahkan saat hari sekolah dimana ia harus masuk pukul 07.30 pun ia baru akan bangun setelah pukul 7, dan hari ini yang notabe-nya adalah hari libur ia malah di bangunkan 2 jam lebih awal dari biasanya?
Gyuvin menghela nafas panjang sambil mengacak-acak rambutnya kemudian mendekat ke arah Ricky yang masih dengan santainya menjelajahi dunia mimpi.
"Ky bangun.. alarm lo udah bunyi." Gyuvin mengguncang tubuh Ricky sambil sesekali menguap, namun nihil. Saat ini Ricky mirip seperti sedang simulasi meninggal dunia, bahkan jika tidak memeriksa detak jantung dan juga nafasnya orang pasti mengira jika ia adalah seonggok bangkai kucing.
"Ky... Kalo lo ga mau bangun gue tidur lagi nih." Kali ini guncangannya pada tubuh Ricky menjadi semakin pelan, hingga tak butuh waktu lama untuk Gyuvin menarik kembali dirinya guna melanjutkan mimpinya yang sempat terpotong tadi.
.....
Triiinggg....
Alarm kembali berbunyi namun bedanya kali ini Ricky yang membuka matanya lebih dulu.
Ia mematikan alarm di ponselnya dan seketika matanya terbuka sempurna saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.20 sudah lewat 2 jam lebih dari waktu yang ia pasang di alarmnya tadi malam.
Tok tok tok..
Terdengar suara ketukan dari pintu kamar Ricky disusul dengan suara wanita paruh baya yang dapat dipastikan jika itu adalah mamanya.
"Rui cepet siap-siap kita berangkat jam 8." Teriak mama Ricky dari balik pintu.
"Iyaa ma sebentar." Ricky bergegas membangunkan Gyuvin kemudian berjalan menuju lemari pakaiannya memilih baju apa yang akan ia kenakan hari ini.
"Mama tunggu di ruang makan ya." Teriak mama lagi sebelum beranjak dari depan pintu kamar Ricky dan berjalan menuruni anak tangga kala tak lagi mendapat jawaban dari anak bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My All // Shimkongz / Gyuicky
FanfikceKisah tentang persahabatan antara dua remaja yang saling bergantung pada satu sama lain. Gyuvin merupakan seorang remaja yang tak bisa hidup tanpa menjahili sahabatnya, Ricky. Dan Ricky seorang remaja yang selalu membutuhkan perhatian lebih dari sah...