Surat Kedua

4 0 0
                                    

25 Desember 2023

Dear, seseorang yang tak dikenal

Aneh, tapi kegiatan ini cukup nyaman untuk ku, bagaimana untuk mu?
Maaf, tapi sepertinya mulai saat ini dan entah sampai kapan, aku mungkin akan sedikit merepotkan mu dengan surat-surat ku

Aku harus memanggil mu apa? Bukan kah panggilan "seseorang yang tak dikenal" Itu terlalu panjang? Tapi mungkin itu lebih baik, kau yang tak bertuan dan tak bernama.

Baik, mari kita berkenalan dengan lebik patut.

Kenalkan aku Ayana, si tersesat, lucu yah? Tertawalah, aku tidak akan melarang. Kau mungkin penasaran, kenapa harus kau yang ku kirimi surat berisi curahan hati, apa aku tak punya teman? Apa aku tak punya orang yang bisa mendengar?
Hahaha, tidak. Tentu juga tidak, aku punya teman, walaupun tidak terlalu banyak tapi aku punya. Dan mereka mungkin saja mau mendengarkan ku, mendengarkan segala keluh kesahku, tapi masalahnya bukan mereka tapi, aku. Masalahnya adalah diriku, aku tak terbiasa menceritakan apa yang sebenarnya aku rasakan, khususnya jika itu perasaan negatif, aku jarang mengutarakan pendapat serta pikiran pada orang lain, meski itu pada teman dan keluarga sendiri.

Karena itu aku memilih mu, sosok yang tak ku kenal, aku tak tau siapa namamu, aku bahkan tak tau kau seorang perempuan atau laki-laki.
Dengan mu aku ingin mulai menceritakan, huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan paragraf demi paragraf. Aku ingin belajar menceritakan apa yang aku rasakan, dan apa yang aku pikirkan

Apa kau bersedia?
Aku harap iya,

Bogor,
Ayana.

Untuk Seseorang Yang Tak DikenalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang