10

91 7 0
                                    


HI SEMUANYA LONG TIME NO SEE

PASTI UDAH PADA GAK SABAR YAA SAMA LANJUTANNYA, NAH TENANG AJA TEMEN TEMEN AKU BAKAL KASIH KALIAN KEJUTAN DI AKHIR CERITA INI YAA, MAKANYA DI BIASAKAN MEMBACA OKE!

SELAMAT MEMBACA SEMUANYA

•••

"Terkadang ada niat untuk mengakhiri semuanya, tapi aku lebih tertarik tentang hari hari yang akan datang membawa sejuta rahasia"

•••

Naura tersadar mengapa sikap papanya berubah, ternyata papanya tau bahwa dia tidak lama lagi, pria paruh bayah itu tau bahwa dia akan menyakiti hati putri kecilnya jika putri kecilnya tau

Andref benar benar menutup rapat rapat penyakitnya dari semuanya, ntah mama nya tau atau baru tau, tapi naura benar benar merasakan rasa bersalah teramat dalam, dia terkadang menyumpahi papanya segera mati, tapi setelah di kabulkan oleh tuhan dia malah merasa sedih, hancur, berantakan.

Setelah menangis berjam-jam di kamar mendiang orang tuanya, naura beranjak pergi keluar dari kamar itu, tak lupa dia bersihkan semuanya agar  adrian tidak mengetahui masalah ini terlebih dahulu.

Saat keluar kamar naura akan segera kembali ke kamarnya untuk beristirahat namun dari luar ada yang mengetuk pintunya lagi, naura menghembuskan nafasnya lalu berjalan mendekati pintu rumahnya

Dia takut sebenernya jika ada rentenir lagi yang datang, tapi dia juga takut jika itu adiknya, jadi di dengan rasa malas gadis itu membukannya pintu dan menampakan seseorang berdiri membelakanginya

Naura tau siapa lelaki di hadapannya, itu areza.

"Ngapain kamu kesini?" Tanya naura dengan raut muka yang sedikit bingung pasalnya ini masih jam sekolahnya tapi mengapa laki laki ini berdiri disini.

"Nih buat lo" laki laki itu memberikan sekantong cemilan dan juga bahan bahan mentah untuk dimasak

Naura yang di sondorkan kantong belanja itu ketangannya segera di pegang, lalu dia menatap sebentar kantong itu untuk mengecek apa saja, lalu menatap pria di hadapannya "ini buat apa za?" Tanya naura dengan raut wajah yang terlihat bingung

"Buat lo makan sama adrian" jawab areza lalu masuk ke dalam rumah naura tanpa di persilahkan

Sebenarnya naura ingin memaki pria ini, bisa bisanya tanpa di minta untuk masuk tapi pria ini malah main nyelonong masuk padahal pemilik rumahnya di depan pintu

"Tapi ini kebanyakan deh za" balas naura yang masuk ke dalam lalu masih berdiri di dekat pintu. Sedangkan areza sudah duduk di sofa tamu itu

"Ya ntar malam anak anak mau kesini buat tahlilan orang tua lo" setelah berbicara seperti itu belum sempat naura menjawab adiknya sudah pulang

"Assalamualaikum kak" ucap adrian memasuki halaman rumahnya lalu meletakkan sepedanya dan menghampiri kakak nya yang sudah di depan pintu

"Waalaikum salam, kok kamu loyo begitu dek?" Tanya naura saat melihat Adrian terlihat lemas, dia sedikit kwahtir

"Gapapa kak" ucap adrian yang melepaskan sepatunya lalu meletakkan di rak sepatu dekat pintu rumahnya.

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang