BAB 15

104 6 0
                                    

"APAAA???" Ucap mereka bertiga serempak terkejut mendengar jawaban vely

Teriakan mereka mengundang tatapan dari teman sekelasnya,mereka yang melihat itu minta maaf dengan cengengesan

"Lo sakit apa anjrr" tanya andi dengan mata melotot

"Di tusuk pisau sama orgil" jawab vely datar

"Yang bener aja Lo vel astaga nasib Lo sial amat,tapi Lo udah sehat kan" kata Widia

"Hm" jawab vely

"Lo amnesia kan? Karna gue temen Lo yang paling baik hati dan tidak sombong ntar gue temenin Lo ke kantin biar Lo ga tersesat tapi traktir yakk" kata andi dengan senyum yang di imut imut kan

"Hellehh bilang aja kalo Lo pengen di traktir dasar sempak monyet" sinis Mona kepada Andi

"Hehh upil komodo bilang aja Lo iri kan karna gue mau di traktir" jawab Andi dengan wajah songong

Saat Mona akan membalas ucapan andi bel masuk berbunyi

"Selamat pagi anak anak" sapa pak botak guru matematika memasuki kelas sebenarnya nama aslinya adalah Brandon tapi karna bapak itu botak dan juga gendut jadilah dipanggil dengan nama pak botak,kalau ditanya mengapa pasti seluruh murid akan menjawab nama brandon terlalu bagus untuk bapak yang kepalanya botak

"Pagi juga pak botak" jawab anak kelas serempak

Baiklah bapak akan memulai absen nya
"Andi armada"

"Saya pak"

"Bella Shofie"

"Saya pak"

"Cinta manis"

"Saya pak"

"Diandra velycia s"

"Saya pak" jawab vely mengangkat tangan nya dengan malas karna ia sangat mengantuk meskipun semalam sudah tidur lebih awal

"Lohh kamu sudah hadir vely, bagaimana keadaan kamu,maaf ya bapak tidak menjenguk mu di rumah sakit" ucap pak botak dengan nada enak

"Iya pak tidak apa apa" jawab vely

Absen terus berlanjut sampai

"Monalisa"

"Saya pak"

"Widia Ningsih"

"Saya pak"

"Oke sekarang buka halaman 105 dan bla bla bla... "

Kring kring bel istirahat berbunyi

"Baiklah anak anak cukup sampai sini dulu pelajaran bapak dan untuk halaman 107 nomor 1 sampai 5 kerjakan dirumah, assalamu'alaikum" pamit pak botak

"Wa'alaikumusSalam" jawab anak sekelas

"Duhh pr lagi pr lagi mana matematika lagi" keluh Andi

"Udah sabar aja lagian mudah kok" jawab Widia

"Pala Lo sabar,dah ahh vely ayok ke kantin" ajak Andi

"Hm"jawab vely bangkit dari kursi nya

"Eeh ehh tunggu dong kita juga mau ke kantin" teriak Mona menarik tangan Widia dan menyusul mereka





FIGURAN PENGAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang