3 | teman si kecil
Menginjak usia tiga tahun, chenle tumbuh menjadi anak yang kelewat aktif dan imajinatif, di usianya yang sekarang. Chenle semakin pintar merangkai kata kata.
Contohnya seperti beberapa hari ini, anak itu gencar merengek kepada papinya untuk mengadopsi puppies milik uncle Nono, karena anjingnya baru saja melahirkan.
Bisa di bilang chenle iri melihat sahabatnya -lee jisung, yang tampak seru bermain dengan anjing putihnya. Kan chenle juga ingin.
Akhirnya dengan segala cara melewati ber episod-episode drama super receh, bahkan sampai demam. Akhirnya bayi haechan itu dapat memeluk buntalan putih yang kini bernama daegal.
Mark hanya dapat menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sedangkan haechan di buat gemas oleh dua bayi beda spesies itu.
"Mami!! Call call Poppy!!"
Haechan mengambil ponsel miliknya, sepertinya anaknya ini ingin pamer kepada kakeknya di Thailand.
"Hey baby"
"Poppy, look!! Chenle punya daegal!!"
Dengan anarkis chenle menempelkan wajah kecil daegal ke ponsel ibunya, membuat Johnny dan Ten di sebrang sana tertawa gemas melihat tingkah cucunya.
"Baby, Mae tidak bisa melihat daegal"
Akhirnya chenle di tarik duduk tenang di atas karpet mainannya, di pangkuannya daegal hanya bisa pasrah, tubuh gembilnya di tarik kesana kemari.
"Dapet dari siapa bear?, adopsi?"
"Dari Jeno Mae, anjingnya beranak tujuh ekor"
Mark di belakang tubuh istrinya menggigit jari gemas, lantaran sang anak yang tampak tenang mengusap usap bulu putih daegal. Bahkan terkadang anak itu mengecup hidung daegal membuat anak anjing itu bersin di buatnya.
"Ke sini kalau liburan, Mae dan papa kangen tau!"
"Mark sibuk terus Mae, nanti kalau liburan kita ke sana"
"Janji loh! Mae rindu sekali dengan chenle"
"Iyaa"
Telfon terputus setelah chenle melayangkan kiss bye untuk kakek neneknya.
"Siapa mau susu??"
"Lele!!"
Chenle mengikuti langkah ibunya menuju ke dapur, ya memang chenle masih minum dari Dodot kesayangannya sih, tapi sama Mark pelan pelan di alihkan ke botol dengan pipet baru ke gelas, bertahap aja.
"Nanti malam kalau mau bobo minum dari botol sedot ya?"
Mark memangku chenle yang tenang menonton animasi kesukaannya, mulut anak itu mengerucut lucu menghisap susu dari ujung Dodot bergambar lumba lumba miliknya.
"Iyah~"
Mark mencium pipi anaknya yang semakin gembul, jangan ragukan porsi makan chenle.
"Mami, aku balik ke perusahaan ya?"
Haechan mengangguk, menerima kecupan di keningnya sebelum mengantar Mark menuju gerbang. Memang Mark tadi merelakan jam makan siangnya untuk menghadapi chenle dengan dramanya sampai akhirnya anjing yang anak itu inginkan berada di pelukannya.
"Jangan lupa bekalnya di makan!"
Mark memberikan jempol cinta sebelum melaju keluar dari pekarangan rumahnya. Masuk kedalam rumah haechan dapat melihat chenle yang mulai teler akibat susu yang di minumnya membuat mengantuk, memang ini jam tidur anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
old marriage ( Markhyuck ft. Chenle)
FanficMark dan Haechan itu pasangan dengan usia pernikahan 7 tahun, bukanya merenggang seperti kebanyakan pasangan di luar sana. Mark dan Haechan justru semakin lengket bak pasangan pengantin baru. "apa sih rahasianya?" mungkin itu adalah pertanyaan satu...