6 | bagaimana jika si kecil sakit?
Chenle 1 years old
Malam hari haechan sedikit di buat kelimpungan, bayi kecilnya sedang dalam tahap tumbuh gigi. Hal itu menyebabkan anak kesayangannya menjadi demam dan rewel karena rasa tidak nyaman.
Di saat saat seperti ini seharusnya Mark berada di dekap putranya karena chenle yang lebih menyukai ayahnya ketimbang ibunya, akan tetapi malam ini Mark memiliki bisnis trip ke luar kota, menjadikan haechan mau tak mau menjaga chenle seorang diri.
Sebenarnya bisa saja dirinya memanggil nenek kakek chenle, akan tetapi masing masing keduanya juga tengah menjalani liburan atau honeymoon yang kesekian kalinya. Membuat haechan tidak ingin menganggu acara liburan orang tua dan mertuanya.
"Chenle sayang, mau apa?"
Haechan sedikit sedih, melihat anaknya yang berkeringat membasahi sekujur tubuhnya. Jangan lupa plester penurun panas yang masih menempel erat.
"Sayang, gatel ya giginya"
Chenle hanya merengek lirih, membuat haechan hanya bisa menimang sampai fajar tanpa sadar hampir muncul, semalaman chenle tidak bisa menutup kedua matanya karena sakit yang mendera. Dan Haechan juga harus rela kehilangan waktu istirahatnya untuk menimang chenle.
"Mi?"
Seperti suara surga, Mark akhirnya pulang dengan stelan kusutnya. Jelas saja, ayah muda itu tidak tenang saat mendapat telfon dari sekretarisnya jika tuan muda Lee terserang demam akibat tumbuh gigi.
"Kak"
Haechan merasakan seluruh bebanya hilang saat Mark kini beralih menggendong chenle yang sudah terlelap, walaupun anak itu sudah terlelap di buaian. Chenle tetap akan terbangun jika berusaha di tidurkan ke kasur kecilnya.
"Kamu ikutan panas dek"
Haechan rasanya seperti ingin menangis, mengurus anak hingga membuat pekerjaan rumahnya terbengkalai, tubuhnya yang lelah. Haechan akhirnya bisa melepas beban saat Mark pulang
"Capek ya? Maaf ya kakak tinggal kerja, udah jangan nangis. Istirahat dulu, kamu ikutan sakit"
Haechan di rengkuh dalam dekapan hangat Mark menuju kamar mereka. Membaringkan tubuh haechan, Mark merasa bersalah karena meninggalkan istri mungilnya dengan anak mereka yang sedang rewel rewelnya.
Memasang plester penurun panas, Mark kini mengambil seluruh pekerjaan rumah. Menggendong chenle dengan selendang, memastikan anaknya merasa nyaman. Mark memulai acara beberes, merapikan pakaian yang telah di cuci untuk di jemur. Membersihkan mainan chenle dan mencuci piring, seluruh pekerjaan rumah seketika beres di kerjakan.
Memesan bubur untuk haechan dan chenle, Mark baru bisa mendudukan tubuh lelahnya. Perlakuan dan perhatian kecil seperti inilah yang membuat keduanya semakin erat, Mark yang penuh perhatian tidak pernah menuntut haechan. Membuat beruangnya merasa nyaman tanpa terbebani dengan tugas tugasnya.
Mengecup dahi chenle, anak itu begitu nyaman di dekapan Sanga ayah yang senantiasa menimangnya.
Menyiapkan bubur kedalam mangkuk, Mark membawa kedua mangkuk di nampan dan sebotol air ke kamar yang sudah beres ia rapikan. Induk beruang yang kini terserang demam juga masih menyembunyikan tubuhnya kedalam selimut tebal yang tadi sempat Mark ambil.
"Mi bangun dulu, makan"
Haechan mau tak mau membuka matanya, Mark masih menyiapkan dua mangkuk berbeda ukuran ke atas meja lipat yang berada di samping tempat tidur.
"Makan setelah itu minum obat, jangan tidur dulu"
Haechan menyuapkan bubur sesendok demi sendok. Menelan susah payah bubur hangat yang terasa hambar di mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
old marriage ( Markhyuck ft. Chenle)
FanficMark dan Haechan itu pasangan dengan usia pernikahan 7 tahun, bukanya merenggang seperti kebanyakan pasangan di luar sana. Mark dan Haechan justru semakin lengket bak pasangan pengantin baru. "apa sih rahasianya?" mungkin itu adalah pertanyaan satu...