7 | chenle, mami, and papi
Saat itu, usia kandungan haechan masih begitu muda saat ia dan Mark akhirnya bisa membeli rumah untuk mereka tinggal. Tempat yang akan menjadi saksi tumbuh kembang anak haechan dan Mark.
Rumah tak begitu besar, tetapi masih terlihat mewah karena berada di komplek perumahan yang di huni oleh para petinggi negara dan beberapa artis dunia.
Mark akhirnya berhasil membeli rumah dua tingkat itu dengan uang hasil kerja kerasnya selama ini, ya walaupun waktu itu dia di beri tempat tinggal oleh orang tuanya, yang namanya Mark Lee. Pasti sudah tentu saja menolak fasilitas pemberian orang tuanya.
Ia ingin menunjukan jika dirinya adalah seorang suami, kepal keluarga, dan calon ayah yang mampu membimbing dan memenuhi kebutuhan pasangan dan anaknya.
Maka dari itu Mark bersikukuh untuk membeli sebuah rumah untuk haechan dan anaknya.
"Ingin istirahat? Apa lelah?"
Haechan menggeleng, mendudukan diri ke sofa yang masih tertutup kain putih. Furniture memang masih baru, akan tetapi harus di tutup agar terhindar dari debu.
"Tidak, kita harus menyiapkan kamar"
Mark mengangguk, benar. Kamar masih sedikit berantakan dengan barang barang yang belum di susun.
Akan tetapi, Mark tidak akan pernah membiarkan haechan membereskan kamar mereka dengan kondisi berbadan dua seperti itu.
Jadilah nyonya besar Lee itu duduk di sebuah bangku yang entah darimana asalnya, menyuruh Mark ini itu dalam rangka membereskan kamar mereka.
"Vacum dulu kak"
"Nah mejanya geser sedikit ke kanan"
"Eh eh lemarinya, taruh yang rapi bajunya"
"Pelan pelan susun skincare kuu mahal itu"
Blabalabla
Dan lain sebagainya, Mark cuma iya iya saja menuruti semuanya.
"Kayaknya kamar di Deket ruang kerja itu jadi kamar adek bayi nggak sih kak?"
Haechan memandang Mark yang baru saja selesai dengan urusan tata menata botol botol perawatan wajah milik nyonya besar haechan.
"Boleh, tapi nggak mau samping kamar aja? Di Deket ruang kerja itu buat kamar tempat main aja?"
Haechan mengetuk dagunya serius, ya boleh juga itu saran suaminya.
"Yaudah deh samping kamar aja"
Mark hanya mengangguk, biar urusan dekor nanti haechan yang pilih. Lagipula bayi mereka masih lama untuk keluar.
Bulan ke 8
Semakin hari haechan tampak memesona dengan kehamilannya, tak di tampik kesehatan istri Mark itu juga semakin menurun pula dari hari ke hari.
Tepatnya hari ini haechan untuk beberapa bulan terakhir harus mendapatkan perawatan intensif akibat kesehatannya yang semakin menurun.
Mark hanya bisa menyembunyikan fakta yang sebenarnya tentang konsisi istrinya, lagi-lagi menyembunyikan untuk dirinya sendiri dan mengatakan kepada semua orang termasuk istrinya jika baik baik saja.
"Tuan, keadaan nyonya haechan semakin mengkhawatirkan. Saya takut bayi tuan dan nyonya akan lahir sebelum waktunya"
Mark hanya bisa menyimak termenung, kantung matanya sedikit menghitam. Pekerjaan kantornya sepenuhnya ia lempar kepada sang adik, sedangkan dirinya menjaga istri dan calon buah hatinya.
"Lalu saya harus bagaimana?"
"Untuk saat ini, tolong lebih di perhatikan lagi. Makan makanan bergizi dan tidak kelelahan, sebenarnya nyonya haechan belum sanggup membawa nyawa lain di tubuhnya tuan. Mengingat beliau istimewa"
KAMU SEDANG MEMBACA
old marriage ( Markhyuck ft. Chenle)
FanficMark dan Haechan itu pasangan dengan usia pernikahan 7 tahun, bukanya merenggang seperti kebanyakan pasangan di luar sana. Mark dan Haechan justru semakin lengket bak pasangan pengantin baru. "apa sih rahasianya?" mungkin itu adalah pertanyaan satu...