LDR

1.4K 118 1
                                    

Pagi hari menyapa, Becky menggeliat lalu memeluk Freen yang memunggunginya. Tangannya melingkar dipinggang ramping milik Freen.

"Mmm" Erangan Freen pelan, tersadar ada yang memeluk, ditambah badannya yang menempel punggung.

Perlahan Freen berbalik lalu mencium kening Becky lama.

"Selamat pagi sayang" Sapa Freen dengan suara serak khas bangun tidur yang selalu Becky suka.

Becky tidak menjawab, ia malah memeluk Freen lebih erat, menyembunyikan wajahnya dileher Freen.

Freen mendekap Becky, seperti tidak bertemu beberapa tahun. Padahal setiap hari mereka bertemu.

"Liat sini" Ucap Freen berbisik.

Becky mengangkap kepalanya masih dengan mata yang tertutup, melihat itu Freen malah gemas sendiri.

Freen mencium Becky sekilas tepat dibibirnya.

"Morning kiss buat kamu" Lanjut Freen.

Becky mengangguk tapi masih diposisi yang sama, seakan mengerti Freen mendekatkan wajahnya kembali, bibir mereka menyatu lalu mulai melumat satu sama lain. Lidah Freen terjulur bersentuhan secara langsung dengan lidah milik Becky.

"Mmm" Desah Becky tertahan.

Perlahan tangan Freen mulai bergerak mengusap ngusap pinggang Becky, lalu mulai membuka kanting piayama yang Becky gunakan satu persatu

Hingga..

Dreeet dreeee.. Dreeeet...

Terpaksa Freen menghentikan aktifitasnya lalu mengambil ponsel yang terus bergetar.

"Siapa si? Ganggu aja"

Tiba tiba Freen duduk dengan tegak dan segera mengangkat telpon tersebut.

"Halo bos, selamat pagi"

"....."

"Jadwal saya siang ini"

"....."

"Sekarang? Oke saya sampai kesana 20 menit lagi"

"....."

Tuuuut

Becky melihat Freen bingung.

"Kenapa sayang?"

"Tiba tiba pemilik majalah tempat aku ngelakuin pemotretan nelpon nyuruh aku cepet cepet kesana."

Freen beranjak dari tempat duduknya menuju kamar mandi. Tapi , sebelumnya ia kembali mencium Becky.

"Nanti lanjut lagi ya." Ucapnya dengan kedipan mata penuh arti.

Becky dibuat tersenyum pagi pagi, jadwal mereka berbeda akhir akhir ini. Jadi mereka tidak selalu bisa berangkat bersama.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Waktu berlalu begitu cepat, kini sudah malam dan merekapun sudah sampai diapartemen.

Freen mengambil makanan untuk bayi besarnya, lalu membuat minuman hangat juga. Kebetulan diluar hujan.

"Nih, makan dulu ya. Gimana hari ini kerjanya?"

Becky duduk dengan tegak sambil menceritakan bagaimana harinya, mulai dari ia datang ke lokasi pemotretan, sampai ke orang orang yang menyapanya.

Freen mengangguk dan tertawa sesekali ketika ada candangan yang dilontarkan Becky.

"Kalo kamu gimana? Ada apa tadi? Yanh nelpon pagi pagi"

Freen menyimpan minumannya dan tersenyum kecil.

"Aku harus keluar kota untuk 2 hari, karena majalah itu ingin latar belakang nya nyata."
Ucap Freen menatap Becky

Yang ditatap hanya diam, sedikit kaget karena ini sangat mendadak.

"Kapan perginya?" Tanyanya kemudian.

"Besok, aku kembali lusa nanti. Kemungkinan malam. Aku udah ngehubungi Nam ko, dia bisa nemenin kamu disini"

Becky mengangguk beberapa kali, meskipun sebenarnya hatinya sakit karena ini baru pertama kalinya mereka harus jauh. Biasanya mereka biasa bersama sama kemana pun.

"Kamu gapapa?" Tanya Freen memastikan.

Becky tiba tiba memeluk Freen erat.

"Gapapa ko sayang, aku bantuin kemas kemasnya ya. Besok berangkat jam berapa?"

"Pagi sayang, nanti ada yang jemput kesini"

"Yaudah, ayo kemas kemas. Terus tidur awal. Biar besok ga kesiangan."

Freen menatap Becky haru sekaligus bangga, bayinya sudah dewasa sekarang. Ia kira Becky akan merengek atau bahkan menangis, karena ini kali pertama mereka jauh.

"Makasih sayang" Ucap Freen mengecup bibir Becky lama.
.
.
.

Pagi sudah tiba, Nam juga sudah berada diapartemen dengan membawa beberapa baju. Ia akan menginap sekalian menjaga Becky.

"Nanti ayang hati hati yaa, jangan lupa makan, jangan lupa minum, jangan nakal, kalo mau kemana mana bareng Nam ya." Ucap Freen mengusap ngusap kepala Becky dengan lembut.

Becky mengangguk beberapa kali dengan mata yang berkaca kaca, Freen yang melihat itu, berusaha membuat Becky tersenyum dengan mencubit pipinya.

"Jangan nangis dong, aku ga lama ko. 2 hari lagi kita ketemu. I love you"

Becky melambaikan tangannya dengan senyum yang mengembang, melihat senyuman Becky, Freen menjadi tenang dan meminta Nam untuk terus mengawasi Becky.

Mobil yang menjemput Freen semakin menjauh sampai tak terlihat lagi.
Nam menyentuh pundak Becky pelan.

"Ayo ma-"

"Ka Nam" Becky berbalik dengan air mata yang sudah berjatuhan dipipinya. Nam kaget sekaligus menahan tawanya.

"Freen pergi, nanti aku gimana😭" Ucapnya laginya.

"Aku mau ikut Freen ka Nam, Mau ikut , mau ikuttt😭"

Nam yang melihat itu menahan tawanya, benar perkataan Freen. Becky mungkin tidak akan menangis ketika masih melihatnya, tapi jika sudah sangat jauh, ia akan menangis seperti anak kecil.

'Bener apa kata Freen. Dia pasti akan menangis seperti anak kecil.'

"Jangan nangis dong, beli boba aja gimana?" Tawar Nam. Itupun pesan Freen.

Becky menghapus air matanya.

"Beli boba?"

Nam mengangguk beberapa kali,

"Beli dua" Ucapnya

'Apa yang diucapkan Freen benar benar menjadi kenyataan' batin Nam

"Iya, boleh, beli dua. Satu buat sekarang. Satunya buat malem"

"Yeayyy, ayo beli" Ucap Becky riang, seperti tidak pernah menangis tadi.

Nam menggelengkan kepalanya,
Freen dan Becky adalah pasangan yang unik






End

BUCIN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang